heriyasha
IndoForum Newbie B
- No. Urut
- 7405
- Sejak
- 29 Sep 2006
- Pesan
- 192
- Nilai reaksi
- 4
- Poin
- 18
NEW DELHI – Sebuah sistem daur ulang murah atas feses (kotoran) manusia yang dibuat menjadi biogas dan pupuk bisa jadi mengakomodasi sekira 2,6 miliar penduduk dunia yang mengakses toilet dan mengurangi dampak pemanasan global. Demikian diungkapkan ahli lingkungan India seperti dikutip AFP.
Bindeshwar Pathak, pendiri Organisasi Pelayanan Internasional Sulabh menyatakan bahwa kelompoknya merencanakan untuk mengembangkan sistem pada Puncak Konferensi Toilet Dunia tahunan ketujuh yang akan diselenggarakan di New Delhi India akhir Oktober ini. Organisasi ini mendedikasikan dengan menyediakan toilet bagi hampir 730 juta penduduk India.
“Target pembangunan milenium di Afrika Selatan pada tahun 2002 menuju tahun 2015 adalah bagaimana mengurangi ketiadaan toilet dan menyediakannya bagi 2.6 miliar jiwa penduduk dunia dan menyediakannya pada 2025,” katanya.
Dia menyatakan bahwa kontribusi India pada sistem toilet feses organik yang kemudian diolah menjadi biogas yang bisa membantu penyediaan bahan bakar untuk memasak dan listrik serta mengubah air seni menjadi pupuk.
“Sekarang kita ingin orang lain tahu tentang teknologi ini yang mana telah dimulai di Kabul Afghanistan, karena itu bisa membantu dicapainya target pembangunan milenium untuk mengurangi dampak pemanasan global,” paparnya.
Didirikan pada tahun 2001 sebagai organisasi nonprofit, Organisasi Toilet Dunia (World Toilet Organisation) menargetkan untuk membuat sanitasi sebagi isu kunci global dan sekarang 55 anggota kelompok dari 42 negara telah bergabung.
Bindeshwar Pathak, pendiri Organisasi Pelayanan Internasional Sulabh menyatakan bahwa kelompoknya merencanakan untuk mengembangkan sistem pada Puncak Konferensi Toilet Dunia tahunan ketujuh yang akan diselenggarakan di New Delhi India akhir Oktober ini. Organisasi ini mendedikasikan dengan menyediakan toilet bagi hampir 730 juta penduduk India.
“Target pembangunan milenium di Afrika Selatan pada tahun 2002 menuju tahun 2015 adalah bagaimana mengurangi ketiadaan toilet dan menyediakannya bagi 2.6 miliar jiwa penduduk dunia dan menyediakannya pada 2025,” katanya.
Dia menyatakan bahwa kontribusi India pada sistem toilet feses organik yang kemudian diolah menjadi biogas yang bisa membantu penyediaan bahan bakar untuk memasak dan listrik serta mengubah air seni menjadi pupuk.
“Sekarang kita ingin orang lain tahu tentang teknologi ini yang mana telah dimulai di Kabul Afghanistan, karena itu bisa membantu dicapainya target pembangunan milenium untuk mengurangi dampak pemanasan global,” paparnya.
Didirikan pada tahun 2001 sebagai organisasi nonprofit, Organisasi Toilet Dunia (World Toilet Organisation) menargetkan untuk membuat sanitasi sebagi isu kunci global dan sekarang 55 anggota kelompok dari 42 negara telah bergabung.