airafluff
IndoForum Newbie C
- No. Urut
- 49570
- Sejak
- 5 Agt 2008
- Pesan
- 162
- Nilai reaksi
- 12
- Poin
- 18
seringkali kita nda begitu jelas
apa sih fast food itu?
apa sih junk food itu?
emang bahaya yah?
tidak semua fast food itu adalah junk food dan begitu pula sebaliknya. namun sebagian besar fast food adalah junk food dan begitu pula sebaliknya.
Apakah Fast Food Sama Dengan Junk Food?
Sejarah fast food sudah ada sejak abad ke-19, saat dimulainya era indusri di Amerika Serikat. Saat itu, masyarakat memasuki dunia kerja industri dengan kebiasaan yang baru pula. Mereka harus bekerja 8-10 jam sehari, dengan waktu istirahat yang pendek, sehingga harus efisien dalam memanfaatkan waktu makannya.
Fast food saat itu hanya berupa snack bar yang dijual di kios-kios. Memasuki abad ke-20, mulai muncul restoran-restoran fast food seperti yang ada sekarang, disusul dengan era waralaba (franchise) sejak tahun 1950-an.
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota. Bertahun-tahun gaya hidup serba instan itu berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar bahwa maraknya fast food telah membuat jumlah orang gemuk di AS juga meningkat tajam. Tak hanya itu, obesitas juga menjadi masalah nasional yang sangat serius, karena banyak kasus kematian menimpa orang AS, terkait dengan masalah kelebihan berat badan.
Sebenarnya fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan penyusun fast food termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur frekuensi makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit. Yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam, permen, semua dessert manis, makanan fast food yang digoreng, dan minuman soda atau minuman berkarbonasi. Pada makanan yang mempunyai label junk food biasanya kandungan vitamin, protein, atau mineralnya sangat sedikit. Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
>> Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan 1 3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.
>> Satured fat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari produk hewani yang kita makan. Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur, mentega, susu, dan keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama dari satured fat.
>> Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari.
infosehat.com
Dampak Buruk Junk Food
Junk food berakibat jelek banget buat tubuh. Junk food adalah makanan yang mengandung banyak lemak, gula, dan berkalori tinggi dengan nutrisi rendah serta sedikit serat.
Gabungan semua itu sangat "mematikan", karena jika dikonsumsi berlebih menyebabkan penyakit menyeramkan bernama diabetes, sakit jantung, stroke, darah tinggi, kanker usus, kanker payudara, bahkan penuaan dini!
Enggak cuma penyakit-penyakit ’tingkat tinggi’ seperti itu, penyakit ringan semisal karies (gigi berlubang), batuk-batuk, dan obesitas pun bisa menjangkiti kita.
Lihat aja film dokumenter Supersize Me yang berisi perjalanan Morgan Spurlock. Dia menunjukkan dampak buruk fast food dengan mengonsumsi makanan cepat saji sebulan penuh, sehari tiga kali.
Spurlock yang berbadan tegap dengan tinggi 188 cm dan berat 88 kg dianggap sebagai ikon tubuh ideal. Dalam film ini, setelah menjalani "30 hari menyantap junk food", ia menunjukkan gangguan fisik dan mental.
Berat badannya bertambah 11 kg dengan lingkar pinggang makin lebar. Ia merasakan efek lain berupa mood swings, menurunnya gairah seksual, sering mual-mual, sakit dada, kerusakan liver, dan kadar kolesterolnya meroket. Membutuhkan 14 bulan bagi Spurlock untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti semula.
Enggak semua fast food berarti junk food lho. Makanan Jepang seperti sushi, sashimi, juga salad dan sandwich, dengan berbagai macam sayuran yang bisa divariasikan, malah bermanfaat.
-------------------------------------------------------------------------------------
JAJANAN GAUL ANAK MUDA MASA KINI = JUNK FOOD ?
Anak muda perkotaan sudah tidak asing dengan jajanan seperti
fried chicken, french fries, hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga
donat impor yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan
ekstruksi (semacam chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim,
milkshake, minuman kopi dengan "float" krim, coklat dan sebagainya.
Makanan-minuman keren tersebut memang sangat mudah ditemui di mall-mall,
plaza dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota. Dan agaknya telah
membudaya dan menjadi santapan elit, terutama bagi kaum muda perkotaan.
Budaya konsumtif perkotaan diakui atau tidak telah melanda
juga anak-anak muda, termasuk bagaimana mereka memilih jajanannya. Siapa sih
yang nggak merasa wah dan "gaul" jika lunch atau dinner di McDonalds atau
KFC atau Pizza Hut atau Dunkin' Donuts ? Wow nggak ada yang nolak. Selain
rasanya yang nikmat, suasana restonya juga menyenangkan dan bergengsi.
Tapi tahukah kita bahwa jenis-jenis jajanan yang ditawarkan
resto-resto di atas termasuk atau sangat berpotensi sebagai junk-food? Alias
makanan sampah? Mengapa makanan sampah? Produk pangan disebut junk-food jika
kandungan nutrisinya sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya
mengandalkan rasanya yang enak Umumnya yang termasuk dalam golongan
junk-food adalah makanan berkadar garam tinggi, bergula tinggi, berlemak
tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya tipis, seperti protein, vitamin dan
mineral. Salah satu ciri junk food antara lain mengandung banyak sodium
(garam-garaman), lemak jenuh dan kolesterol. Junk food mengutamakan
citarasa, penampilan luar yang wah dan secara ekonomi menguntungkan karena
populer, sedangkan nilai gizinya prioritas ke sekian.
Akibat mengutamakan citarasa tersebut junk-food mengandung
banyak lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif
sintetik untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG). Maka junk-food berpotensi
menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai berat, seperti
obesitas, rematik akibat penimbunan asam urat, tekanan darah tinggi,
serangan jantung koroner, stroke dan kanker.
Saat ini penyakit-penyakit degeneratif tersebut tidak hanya
monopoli diderita orang tua yang berumur, tetapi juga anak muda. Berdasarkan
data survai WHO umur rata-rata orang yang terjangkit jantung koroner di
dunia telah menurun dari 46 tahun ke 35 tahun. Suatu hal yang sangat
memprihatinkan.
From Junk Food to Smart Food
Bagaimana mengatasi akibat dari junk-food tanpa kita harus
meninggalkan sama sekali makanan-makanan trendy tersebut ? Ada banyak macam
cara, antara lain :
Jika makan fried chicken (tidak digunakan istilah ayam
goreng karena konotasi yang ditangkap akan sangat berbeda, fried chicken
alias ayam goreng impor menggunakan teknik penggorengan deep frying dimana
kandungan lemak bahan yang digoreng jauh lebih besar dibandingkan dengan
bahan yang digoreng dengan teknik penggorengan biasa) sebaiknya buang bagian
kulitnya. Kulit ayam, apalagi ayam ras, adalah sumber lemak jenuh dan
kolesterol.
Jangan ganti nasi dengan french fries. Kandungan lemak dan
sodium french fries sangat tinggi, mengkonsumsi nasi lebih baik.
Kalau beli burger, cari pilihan jenis burger yang lebih
banyak mengandung bahan nabati dibandingkan hewani. Jika memungkinkan
perbanyak isi sayurnya, seperti selada, tomat, mentimun dan sebagainya.
Sekarang mulai ngetrend coffee float, cola float dan
sebagainya. Ingat float banyak mengandung lemak dan gula. Sebaiknya beli
minuman tanpa embel-embel float.
Es krim kadang-kadang dipakai sebagai hidangan penutup,
selayaknya dihindari karena kandungan gula dan lemaknya cukup tinggi.
Sebaiknya ganti dengan yoghurt, puding atau jus buah. Jika tidak tersedia,
minum teh jauh lebih baik.
------------------------------------------------------------------------------------
Tentang Lemak..
tinggi di sodium, gula, lemak efek negatifnya sudah dijelaskan di artikel diatas"
namun mw membahas lebih lanjut soal lemak, dan bagaimana sih efeknya terhadap tubuh kalau berlebihan? Wink
lemak ada lemak tidak jenuh, lemak jenuh, dan trans fat
berikut artikel umum yang membahas ketiganya:
Lemak Monounsaturated (canola, olive dan peanut oil, and alpukat) dan lemak polyunsaturated (safflower, wijen, biji bunga matahari, dan banyak kacang-kacangan dan biji-bijian) tidak menaikkan kadar LDL (kolesterol buruk) tapi dapat menaikkan tingkat HDL (kolesterol baik). yang terbaik adalah untuk memilih makanan dengan jenis lemak ini untuk menjaga kesehatan anda.
Saturated fat atau lemak jenuh, trans fatty acid dan dietary cholesterol akan meningkatkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh anda dan dapat mengakibatkan masalah jantung. Lemak jenuh banyak ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewani seperti daging sapi, domba, babi, minyak babi, butter, cream, produk susu whole milk, keju, dan beberapa jenis tumbuhan seperti minyak kelapa, dan minyak sawit yang banyak ditemukan dalam kue tart, cookies, dan cemilan yang mengandung garam. Tidak seperti minyak tumbuhan yang lain, minyak ini banyak mengandung asam lemak jenuh. Beberapa makanan yang diproses (makanan siap saji yang dibekukan dan makanan kalengan) dapat mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya anda mengecek label di kemasan sebelum anda membeli makanan jenis ini.
Trans fatty acids (TFAs) terbentuk selama proses pembuatan minyak goreng, margarin, dan shortening dan banyak ditemukan dalam makanan yang dijual secara komesil seperti gorengan, roti, cookies dan crackers. Beberapa ditemukan secara alami dalam jumlah yang kecil dalam makanan yang berasal dari hewani seperti daging sapi, babi dan domba dan butter fat di dalam butter dan produk susu. Berdasarka penelitian, TFA akan meningkatkan total kolesterol dalam darah. TFA cenderung meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol yang baik (HDL). Sebuah penelitian menemukan empat sumber utama TFA dalam pola makan / diet seorang wanita berasal dari margarin, daging (sapi, babi, domba), cookies dan roti putih. Sampai saat ini TFA tidak dicantumkan dalam label nutrisi tapi hal ini akan segera berubah. Beberapa produsen makanan bahkan telah mengumumkan bahwa mereka telah menghilangkan TFA dari makanan yang mereka produksi.
----------------------------------------------------------------------------
Lingkar pinggang besar pada wanita meningkatkan risiko kematian
Menurut studi besar di Amerika, wanita dengan banyak lemak perut meninggal lebih awal akibat penyakit jantung dan kanker diabndingkan wanita lain, tidak tergantung berat badannya.
Temuan ini dilaporkan dalam Circulation edisi 1 April 2008; menambah bukti bahwa jjika berkaitan dengan risiko kesehatan, berat total tidak sepenting lemak perut.
Studi terdahulu menemukan bahwa orang dengan tipe ”bentuk apel” tampaknya beresiko aerteriosklerosis, tekanan darah tinggi dan diabetes. Obesitas perut juga telah dikaitkan dengan kanker tertentu seperti kanker ginjal dan kanker kolon.
Dalam studi baru, pada peneliti di National Institute of Health and Harvard Medical School menemukan bahwa wanita paruh baya dan lansia obesitas perut (lingkar pinggang >= 89cm) tampaknya lebih banyak meninggal akibat penyakit jantung atau kanker selama studi diabndingkan wanita yang lebih ramping.
Diantara 44000 wanita Amerika yang diteliti selama 16 tahun, obesitas perut menaikkan 2x lipat kematian akibat penyakit jantung atau stroke, dibandingkan wanita yang lingkar pinggangnya < 71cm. Jika dikaitkan dengan kematian akibat kanker, wanita dengan ukutan pinggan tersebesar risikonya 63% lebih tinggi dibandingkan wanita kebnyakan.
Studi ini juga menemukan risiko pinggan besar tidak tergantung IMT keseluruhan. Nyatanya dintara wanita dengan berat badan normal yang lingkat pinggangnya >= 89cm risiko kematian akibat stroke dan penyakit jantung tetap lebih besar.
Hasil ini menekankan pentingnya tetap ramping di usia pertengahan, menurut pimpinan penelitian Dr. Cuilin Zhang dari National Institute of Child Health and Human Development. Walaupun mempertahankan berat ideal harus terus dilakukan untuk pencegahan penyakit kronis dan kematian prematur, sama pentingnya untuk mempertahankan ukuran pinggan dan mencegah obesitras perut.
Kelebihan lemak perut diperkitakan tidak sehat karena efek metaboliknya. Terlalu banyak lemak di daerah tubuh ini tampaknya meningkatkan kadar kolestrol, meningkatkan resistensi insulin (prekusor diabetes tipe 2) dan menyebabkan inflamasi luas dalam tubuh yang berkontribusi pada penyakit jantung dan kanker tertentu.
-----------------------------------------------------------------------
Index Massa Tubuh (IMT) Berapa IMT Kamu?
cara itung BMI (Body Mass Index) / IMT (Index Masa Tubuh):
= BB (kg) --> Berat badan (kg)
----------
TB² (m) --> tinggi badan (cm) di ubah ke meter, terus dikuadrat
IMT(BMI) Menurut Depkes RI
IMT < 17.0 = kekurangan berat badan tingkat berat = kategori kurus
IMT 17.0 - 18.5 = kekurangan berat badan tingkat ringan = kategori kurus
IMT 18.5 - 25.0 = kategori normal
IMT > 25.0 - 27.0 = kelebihan berat badan tingkat ringan = kategori gemuk
IMT > 27.0 = kelebihan berat badan tingkat berat = kategori gemuk
Berapa IMT kamu?
apa sih fast food itu?
apa sih junk food itu?
emang bahaya yah?
tidak semua fast food itu adalah junk food dan begitu pula sebaliknya. namun sebagian besar fast food adalah junk food dan begitu pula sebaliknya.
Apakah Fast Food Sama Dengan Junk Food?
Sejarah fast food sudah ada sejak abad ke-19, saat dimulainya era indusri di Amerika Serikat. Saat itu, masyarakat memasuki dunia kerja industri dengan kebiasaan yang baru pula. Mereka harus bekerja 8-10 jam sehari, dengan waktu istirahat yang pendek, sehingga harus efisien dalam memanfaatkan waktu makannya.
Fast food saat itu hanya berupa snack bar yang dijual di kios-kios. Memasuki abad ke-20, mulai muncul restoran-restoran fast food seperti yang ada sekarang, disusul dengan era waralaba (franchise) sejak tahun 1950-an.
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota. Bertahun-tahun gaya hidup serba instan itu berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar bahwa maraknya fast food telah membuat jumlah orang gemuk di AS juga meningkat tajam. Tak hanya itu, obesitas juga menjadi masalah nasional yang sangat serius, karena banyak kasus kematian menimpa orang AS, terkait dengan masalah kelebihan berat badan.
Sebenarnya fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan penyusun fast food termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur frekuensi makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit. Yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam, permen, semua dessert manis, makanan fast food yang digoreng, dan minuman soda atau minuman berkarbonasi. Pada makanan yang mempunyai label junk food biasanya kandungan vitamin, protein, atau mineralnya sangat sedikit. Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
>> Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan 1 3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.
>> Satured fat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari produk hewani yang kita makan. Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur, mentega, susu, dan keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama dari satured fat.
>> Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari.
infosehat.com
Dampak Buruk Junk Food
Junk food berakibat jelek banget buat tubuh. Junk food adalah makanan yang mengandung banyak lemak, gula, dan berkalori tinggi dengan nutrisi rendah serta sedikit serat.
Gabungan semua itu sangat "mematikan", karena jika dikonsumsi berlebih menyebabkan penyakit menyeramkan bernama diabetes, sakit jantung, stroke, darah tinggi, kanker usus, kanker payudara, bahkan penuaan dini!
Enggak cuma penyakit-penyakit ’tingkat tinggi’ seperti itu, penyakit ringan semisal karies (gigi berlubang), batuk-batuk, dan obesitas pun bisa menjangkiti kita.
Lihat aja film dokumenter Supersize Me yang berisi perjalanan Morgan Spurlock. Dia menunjukkan dampak buruk fast food dengan mengonsumsi makanan cepat saji sebulan penuh, sehari tiga kali.
Spurlock yang berbadan tegap dengan tinggi 188 cm dan berat 88 kg dianggap sebagai ikon tubuh ideal. Dalam film ini, setelah menjalani "30 hari menyantap junk food", ia menunjukkan gangguan fisik dan mental.
Berat badannya bertambah 11 kg dengan lingkar pinggang makin lebar. Ia merasakan efek lain berupa mood swings, menurunnya gairah seksual, sering mual-mual, sakit dada, kerusakan liver, dan kadar kolesterolnya meroket. Membutuhkan 14 bulan bagi Spurlock untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti semula.
Enggak semua fast food berarti junk food lho. Makanan Jepang seperti sushi, sashimi, juga salad dan sandwich, dengan berbagai macam sayuran yang bisa divariasikan, malah bermanfaat.
-------------------------------------------------------------------------------------
JAJANAN GAUL ANAK MUDA MASA KINI = JUNK FOOD ?
Anak muda perkotaan sudah tidak asing dengan jajanan seperti
fried chicken, french fries, hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga
donat impor yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan
ekstruksi (semacam chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim,
milkshake, minuman kopi dengan "float" krim, coklat dan sebagainya.
Makanan-minuman keren tersebut memang sangat mudah ditemui di mall-mall,
plaza dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota. Dan agaknya telah
membudaya dan menjadi santapan elit, terutama bagi kaum muda perkotaan.
Budaya konsumtif perkotaan diakui atau tidak telah melanda
juga anak-anak muda, termasuk bagaimana mereka memilih jajanannya. Siapa sih
yang nggak merasa wah dan "gaul" jika lunch atau dinner di McDonalds atau
KFC atau Pizza Hut atau Dunkin' Donuts ? Wow nggak ada yang nolak. Selain
rasanya yang nikmat, suasana restonya juga menyenangkan dan bergengsi.
Tapi tahukah kita bahwa jenis-jenis jajanan yang ditawarkan
resto-resto di atas termasuk atau sangat berpotensi sebagai junk-food? Alias
makanan sampah? Mengapa makanan sampah? Produk pangan disebut junk-food jika
kandungan nutrisinya sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya
mengandalkan rasanya yang enak Umumnya yang termasuk dalam golongan
junk-food adalah makanan berkadar garam tinggi, bergula tinggi, berlemak
tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya tipis, seperti protein, vitamin dan
mineral. Salah satu ciri junk food antara lain mengandung banyak sodium
(garam-garaman), lemak jenuh dan kolesterol. Junk food mengutamakan
citarasa, penampilan luar yang wah dan secara ekonomi menguntungkan karena
populer, sedangkan nilai gizinya prioritas ke sekian.
Akibat mengutamakan citarasa tersebut junk-food mengandung
banyak lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif
sintetik untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG). Maka junk-food berpotensi
menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai berat, seperti
obesitas, rematik akibat penimbunan asam urat, tekanan darah tinggi,
serangan jantung koroner, stroke dan kanker.
Saat ini penyakit-penyakit degeneratif tersebut tidak hanya
monopoli diderita orang tua yang berumur, tetapi juga anak muda. Berdasarkan
data survai WHO umur rata-rata orang yang terjangkit jantung koroner di
dunia telah menurun dari 46 tahun ke 35 tahun. Suatu hal yang sangat
memprihatinkan.
From Junk Food to Smart Food
Bagaimana mengatasi akibat dari junk-food tanpa kita harus
meninggalkan sama sekali makanan-makanan trendy tersebut ? Ada banyak macam
cara, antara lain :
Jika makan fried chicken (tidak digunakan istilah ayam
goreng karena konotasi yang ditangkap akan sangat berbeda, fried chicken
alias ayam goreng impor menggunakan teknik penggorengan deep frying dimana
kandungan lemak bahan yang digoreng jauh lebih besar dibandingkan dengan
bahan yang digoreng dengan teknik penggorengan biasa) sebaiknya buang bagian
kulitnya. Kulit ayam, apalagi ayam ras, adalah sumber lemak jenuh dan
kolesterol.
Jangan ganti nasi dengan french fries. Kandungan lemak dan
sodium french fries sangat tinggi, mengkonsumsi nasi lebih baik.
Kalau beli burger, cari pilihan jenis burger yang lebih
banyak mengandung bahan nabati dibandingkan hewani. Jika memungkinkan
perbanyak isi sayurnya, seperti selada, tomat, mentimun dan sebagainya.
Sekarang mulai ngetrend coffee float, cola float dan
sebagainya. Ingat float banyak mengandung lemak dan gula. Sebaiknya beli
minuman tanpa embel-embel float.
Es krim kadang-kadang dipakai sebagai hidangan penutup,
selayaknya dihindari karena kandungan gula dan lemaknya cukup tinggi.
Sebaiknya ganti dengan yoghurt, puding atau jus buah. Jika tidak tersedia,
minum teh jauh lebih baik.
------------------------------------------------------------------------------------
Tentang Lemak..
tinggi di sodium, gula, lemak efek negatifnya sudah dijelaskan di artikel diatas"
namun mw membahas lebih lanjut soal lemak, dan bagaimana sih efeknya terhadap tubuh kalau berlebihan? Wink
lemak ada lemak tidak jenuh, lemak jenuh, dan trans fat
berikut artikel umum yang membahas ketiganya:
Lemak Monounsaturated (canola, olive dan peanut oil, and alpukat) dan lemak polyunsaturated (safflower, wijen, biji bunga matahari, dan banyak kacang-kacangan dan biji-bijian) tidak menaikkan kadar LDL (kolesterol buruk) tapi dapat menaikkan tingkat HDL (kolesterol baik). yang terbaik adalah untuk memilih makanan dengan jenis lemak ini untuk menjaga kesehatan anda.
Saturated fat atau lemak jenuh, trans fatty acid dan dietary cholesterol akan meningkatkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh anda dan dapat mengakibatkan masalah jantung. Lemak jenuh banyak ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewani seperti daging sapi, domba, babi, minyak babi, butter, cream, produk susu whole milk, keju, dan beberapa jenis tumbuhan seperti minyak kelapa, dan minyak sawit yang banyak ditemukan dalam kue tart, cookies, dan cemilan yang mengandung garam. Tidak seperti minyak tumbuhan yang lain, minyak ini banyak mengandung asam lemak jenuh. Beberapa makanan yang diproses (makanan siap saji yang dibekukan dan makanan kalengan) dapat mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya anda mengecek label di kemasan sebelum anda membeli makanan jenis ini.
Trans fatty acids (TFAs) terbentuk selama proses pembuatan minyak goreng, margarin, dan shortening dan banyak ditemukan dalam makanan yang dijual secara komesil seperti gorengan, roti, cookies dan crackers. Beberapa ditemukan secara alami dalam jumlah yang kecil dalam makanan yang berasal dari hewani seperti daging sapi, babi dan domba dan butter fat di dalam butter dan produk susu. Berdasarka penelitian, TFA akan meningkatkan total kolesterol dalam darah. TFA cenderung meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol yang baik (HDL). Sebuah penelitian menemukan empat sumber utama TFA dalam pola makan / diet seorang wanita berasal dari margarin, daging (sapi, babi, domba), cookies dan roti putih. Sampai saat ini TFA tidak dicantumkan dalam label nutrisi tapi hal ini akan segera berubah. Beberapa produsen makanan bahkan telah mengumumkan bahwa mereka telah menghilangkan TFA dari makanan yang mereka produksi.
----------------------------------------------------------------------------
Lingkar pinggang besar pada wanita meningkatkan risiko kematian
Menurut studi besar di Amerika, wanita dengan banyak lemak perut meninggal lebih awal akibat penyakit jantung dan kanker diabndingkan wanita lain, tidak tergantung berat badannya.
Temuan ini dilaporkan dalam Circulation edisi 1 April 2008; menambah bukti bahwa jjika berkaitan dengan risiko kesehatan, berat total tidak sepenting lemak perut.
Studi terdahulu menemukan bahwa orang dengan tipe ”bentuk apel” tampaknya beresiko aerteriosklerosis, tekanan darah tinggi dan diabetes. Obesitas perut juga telah dikaitkan dengan kanker tertentu seperti kanker ginjal dan kanker kolon.
Dalam studi baru, pada peneliti di National Institute of Health and Harvard Medical School menemukan bahwa wanita paruh baya dan lansia obesitas perut (lingkar pinggang >= 89cm) tampaknya lebih banyak meninggal akibat penyakit jantung atau kanker selama studi diabndingkan wanita yang lebih ramping.
Diantara 44000 wanita Amerika yang diteliti selama 16 tahun, obesitas perut menaikkan 2x lipat kematian akibat penyakit jantung atau stroke, dibandingkan wanita yang lingkar pinggangnya < 71cm. Jika dikaitkan dengan kematian akibat kanker, wanita dengan ukutan pinggan tersebesar risikonya 63% lebih tinggi dibandingkan wanita kebnyakan.
Studi ini juga menemukan risiko pinggan besar tidak tergantung IMT keseluruhan. Nyatanya dintara wanita dengan berat badan normal yang lingkat pinggangnya >= 89cm risiko kematian akibat stroke dan penyakit jantung tetap lebih besar.
Hasil ini menekankan pentingnya tetap ramping di usia pertengahan, menurut pimpinan penelitian Dr. Cuilin Zhang dari National Institute of Child Health and Human Development. Walaupun mempertahankan berat ideal harus terus dilakukan untuk pencegahan penyakit kronis dan kematian prematur, sama pentingnya untuk mempertahankan ukuran pinggan dan mencegah obesitras perut.
Kelebihan lemak perut diperkitakan tidak sehat karena efek metaboliknya. Terlalu banyak lemak di daerah tubuh ini tampaknya meningkatkan kadar kolestrol, meningkatkan resistensi insulin (prekusor diabetes tipe 2) dan menyebabkan inflamasi luas dalam tubuh yang berkontribusi pada penyakit jantung dan kanker tertentu.
-----------------------------------------------------------------------
Index Massa Tubuh (IMT) Berapa IMT Kamu?
cara itung BMI (Body Mass Index) / IMT (Index Masa Tubuh):
= BB (kg) --> Berat badan (kg)
----------
TB² (m) --> tinggi badan (cm) di ubah ke meter, terus dikuadrat
IMT(BMI) Menurut Depkes RI
IMT < 17.0 = kekurangan berat badan tingkat berat = kategori kurus
IMT 17.0 - 18.5 = kekurangan berat badan tingkat ringan = kategori kurus
IMT 18.5 - 25.0 = kategori normal
IMT > 25.0 - 27.0 = kelebihan berat badan tingkat ringan = kategori gemuk
IMT > 27.0 = kelebihan berat badan tingkat berat = kategori gemuk
Berapa IMT kamu?
