ArRay
IndoForum Senior C
- No. Urut
- 98490
- Sejak
- 1 Jun 2010
- Pesan
- 5.107
- Nilai reaksi
- 142
- Poin
- 63
JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di Thailand sedikitnya berdampak buruk bagi pasar dan industri otomotif Indonesia. Tapi, di sisi lain, kondisi ini justru menyinari potensi Indonesia sebagai basis produksi baru mobil di kawasan ASEAN.
Pernyataan ini disampaikan Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian saat berbincang dengan Kompas.com via telepon, Rabu (2/11). Budi menilai, Indonesia bisa memanfaatkan situasi agar investor mau mengalihkan "pandangannya" dari Thailand.
"Kami menghimbau para investor untuk melihat potensi bisnis otomotif yang berkembang di sini (Indonesia). Indonesia bisa jadi pilihan sebagai basis produksi untuk pasar regional ASEAN, Timur Tengah dan Afrika," ujar Budi.
Dipastikannya, banjir Thailand bukan menjadi satu-satunya alasan bagi investor untuk masuk tapi karena Indonesia punya potensi besar. "Yang dilihat itu pasar, kemampuan tenaga kerja, potensi dan keamanan sebuah negara. Banjir di Thailand suatu saat akan surut dan mereka bisa kembali beroperasi," lanjut Budi.
Perihal calon investor, Budi membocorkan ada sekitar puluhan yang mau menanamkan investasinya ke Indonesia, didominasi oleh perusahaan komponen Tier-1 dan Tier-2 (sub komponen). Para penanam modal ini, lanjutnya, ada yang benar-benar investasi baru juga sebagian menambah peralatan dan jumlah produksi.
"Yang namanya investasi bukan selalu bikin pabrik baru, tambah peralatan di pabrik, logistik juga butuh dana besar. Ini yang mau kami dorong, bukan dipindahkan dan mengganggu investasi di negara lain. Tapi ditambah atau juga bikin baru di sini," tutup Budi.
Sudirman Maman Rusdi, Ketua Umum Gaikindo menambahkan, pemerintah Indonesia perlu segera bergerak untuk menangkap kesempatan relokasi investor dari Thailand. Caranya menambah kekuatan infrastruktur seperti jalan dan kepastian pasokan listrik agar Indonesia lebih menarik.