• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Doa Rosario

effie

IndoForum Staff Personnel
No. Urut
601
Sejak
17 Apr 2006
Pesan
8.576
Nilai reaksi
353
Poin
83
Adakah yang bersedia menjelaskan gimana cara berdoa Rosario ? Untuk doa yang bagaimanakah yang bisa menggunakan Rosario ? dan apakah kalung Rosario wajib dibawa setiap kita kegereja ?
seperti yang saya ketahui manik2 yang berjajar banyak adalah berdoa Salam Maria dan yang manik 1 berdoanya adalah Bapa Kami. Trus gimana mengucapnya untuk bagian untaian yang menuju ke salib Rosario tsb ?
 
Adakah yang bersedia menjelaskan gimana cara berdoa Rosario ? Untuk doa yang bagaimanakah yang bisa menggunakan Rosario ? dan apakah kalung Rosario wajib dibawa setiap kita kegereja ?
seperti yang saya ketahui manik2 yang berjajar banyak adalah berdoa Salam Maria dan yang manik 1 berdoanya adalah Bapa Kami. Trus gimana mengucapnya untuk bagian untaian yang menuju ke salib Rosario tsb ?

Ini lengkapnya: DOA ROSARIO
 
Doa Rosario merupakan bentuk Devosi umat Katholik kkepada Bunda Maria dan Yesus Kristus. Konon katanya, Manik2 rosario diberikan oleh Bunda Maria sendiri yang menampakkan diri kepada Santo Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah dan pujangga Gereja.

Doa Rosario memaksudkan kita untuk merenungkan Peristiwa2 Kehidupan Yesus Tuhan, Mulai dari Lahirnya, Karyanya, Sampai kebangkitannya. Maka itu dibagi menjadi 3 Peristiwa: Gembira-Sedih-Mulia. Baru kemudian Paus Yohanes Paulus II menambahkan satu peristiwa lagi untuk direnungkan, yaitu Peristiwa Cahaya.

Untuk doa yang bagaimanakah yang bisa menggunakan Rosario ?
Rosario itu Devosi. Devosi Tidak wajib bagi umat Katholik. Saya akan heran jika ada umat Katholik yang tidak mengetahui doa ini.

dan apakah kalung Rosario wajib dibawa setiap kita kegereja ?
Tidak. Dalam perayaan Ekaristi, tidak ada doa Rosario. Rosario adalah Devosi.
Kecuali kau mau berdoa rosario bersama umat di lingkungan, maka sewajarnya bawa.

Salam Maria dan yang manik 1 berdoanya adalah Bapa Kami. Trus gimana mengucapnya untuk bagian untaian yang menuju ke salib Rosario tsb ?
Silahkan lihat penjelasan dari novembra.

salam,
 
^
Di atas sudah cukup lengkap..

Sekedar info,skrg kan ada rosario mini yang butirannya hanya 10.. Ada salib juga..
Fungsinya sama kok,hanya memperkecil ukuran
Nah biasanya g sering lihat ibu ibu bw ke gereja,dan selama komuni,dia berdoa 10 kali salam maria memakai itu
Hanya sekedar berdoa saja
Kalau mau lebih khusus ya berdoa dirumah /gg
 
Ini satu bacaan singkat tentang Bunda Maria, asal mula dan makna doa Rosario. I was very moved when I translated this reading.
I hope you all could enjoy this, thks to Mr. Santa who has show me the link.


Oleh St. Louis Marie Grignion De Montfort

--------------------------------------------------------------------------------

Sejarah Doa Rosario

--------------------------------------------------------------------------------

Sejak Doa Rosario ditata, secara prinsip dan substansial, sebagai doa kepada Kristus dan Penghormatan Surgawi, yaitu, Bapa Kita dan Bunda Maria, doa rosario adalah doa pertama dan menjadi devosi prinsip dari orang2 yang percaya dan telah dilakukan selama berabad-abad, dari jaman para rasul dan para murid sampai sekarang. Namun baru pada tahun 1214 lah, Gereja menerima Doa Rosario dalam bentuknya yang seperti sekarang dan menggunakan metode seperti yang kita pakai sekarang. Doa ini diberikan kepaa Gereja oleh St. Dominic, yang telah menerimanya dari Perawan yang Terberkati sebagai hadiah pertobatan orang Albigensian dan para pendosa lainnya.

Saya akan menceritakan pada anda cerita tentang bagaimana kita menerima Doa Rosario, yang ada di dalam buku yang sangat terkenal: De Dignitate Psalterii, yang ditulis oleh Alan de la Roche yang diberkati. St. Dominic, melihat bahwa dosa orang2 Albigensian sudah sangat berat, pergi menyepi ke hutan di dekat Toulouse, dimana ia berdoa tanpa henti selama tiga hari tiga malam. Selama berdoa ia tidak melakukan apapun kecuali meratap dan melakukan pertobatan yang keras untuk meredakan amarah Tuhan. Ia memohon dengan sangat disiplin dan bersungguh-sungguh, dan akhirnya ia jatuh kedalam kondisi koma. Pada saat inilah Bunda kita menampakkan diri padanya, ditemani oleh tiga malaikat, ia berkata, "Wahai Dominic, apakah engkau tahu senjata apakah yang diinginkan oleh Trinitas yang Kudus untuk dipakai untuk memperbaharui dunia?" "Oh, Ratuku," jawab St. Dominic, "engkau mengetahui jauh lebih banyak daripada aku, karena engkau selalu berada di dekat Putramu Yesus Kristus untuk menjadi kepala keselamatan bagi kami." Kemudian Bunda kita menjawab, "Aku ingin kamu tahu bahwa, dalam situasi perang seperti sekarang ini, senjata yang paling utama selalu adalah Doa Surgawi, yang adalah batu fondasi dari Perjanjian Baru. Karenanya, jika engkau ingin menyentuh jiwa-jiwa yang telah mengeras ini dan menyerahkannya kepada Tuhan, ajarkanlah Doa ku." Kemudian St. Dominic bangun, merasa sangat terhibur, dan terbakar oleh semangatnya untuk mentobatkan orang-orang di wilayah tersebut, ia langsung pergi ke katedral. Ketika itu malaikat-malaikay yang tidak kelihatan membunyikan lonceng untuk mengumpulkan orang-orang, dan kemudian St. Dominic mulai mengajar.

Pada awal khotbahnya, datang badai yang hebat, bumi serasa bergetar, matahari meredup, dan terjadi begitu banyak kilat dan cahaya sehingga semua orang merasa begitu tercekam dan takut. Perasaan takut mereka semakin menjadi-jadi ketika mereka melihat pada gambar Bunda kita yang dipasang di suatu tempat yang tinggi, mereka melihat ia menaikkan tangannya ke surga tiga kali untuk memanggil penghakiman Tuhan ke atas mereka kalau mereka tidak mau bertobat, mengubah cara hidup mereka dan mencari perlindungan pada Bunda Suci Tuhan. Melalui fenomena supernatural ini, Tuhan ingin menyampaikan devosi baru kepada Rosario Kudus dan memperkenalkannya kepada semua orang. Paling tidak, ketika St. Dominic berdoa, badai mulai mereda, dan kemudian ia mulai berkhotbah. Begitu gamblang dan kuatnya ia menjelaskan doa Rosario sehingga hampir semua orang Toulouse mempercayainya dan meninggalkan kepercayaan lama mereka yang salah. Dalam waktu yang singkat terlihat kemajuan yang besar di kota tersebut; orang-orang mulai hidup secara Kristen dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama mereka yang buruk.

Terinspirasi oleh Roh Kudus, dan diperintahkan oleh Perawan yang Diberkati dan juga karena pengalaman pribadinya, St. Dominic mengajarkan doa Rosario seumur hidupnya. Ia mengajarkannya dengan memberikan contoh dan juga melalui khotbah-khotbahnya, di kota-kota dan di desa-desa, kepada orang-orang kelas atas maupun kelas bawah, kepada pelajar dan orang2 yang tidak bersekolah, kepada orang-orang Katholik dan Protestant. Doa Rosario, yang ia doakan setiap hari, adalah doa persiapannya untuk setiap khotbah dan merupakan caranya berjumpa dengan Bunda kita setiap selesai khotbah. Satu hari ia harus berkhotbah di Notre Dame di Paris, dan ketika itu adalah pesta St. Yohanes Pembaptis. Ketika ia seperti biasa sedang berdoa rosario di kapel kecil di belakang altar untuk mempersiapkan khotbahnya, Bunda kita muncul di hadapannya dan berkata: "Dominic, meskipun apa yang akan engkau khotbahkan sangat baik, tapi aku membawa kepadamu khotbah yang lebih baik."

St. Dominic mengambil buku yang diulurkan oleh Bunda kita, membacanya dengan cermat dan, setelah ia mengerti dan bermeditasi, ia mengucapkan terima kasih kepada Bunda. Ketika saatnya khotbah tiba, ia naik ke atas mimbar dan, meskipun hari itu adalah pesta St. Yohanes, ia malah berkata bahwa ia telah ditunjuk menjadi pengawal Ratu Surga. Jemaat pada saat itu adalah para theolog dan orang-orang terpandang dan terpelajar, yang sudah biasa mendengar ceramah-ceramah yang manis atau yang tidak lazim; tapi St. Dominic berkata bahwa ia tidak ingin berceramah, sehingga terlihat bijak di mata dunia, tapi ia akan berbicara dalam kesederhanaan Roh Kudus dan keteladanannya yang kuat. Dan setelah itu ia mulai berbicara tentang doa Rosario dan menjelaskan tentang Bunda Suci kata demi kata seperti menjelaskan pada sekelompok anak-anak, dan ia menggunakan ilustrasi sederhana yang ada di dalam buku yang diberikan kepadanya oleh Bunda kita.

Alan yang diberkati, menurut Kartagena, menyebutkan beberapa peristiwa lainnya dimana Tuhan kita dan Bunda kita menampakkan diri kepada St. Dominik untuk meyakinkan dan memberikan semangat kepadanya untuk terus mengajarkan doa Rosario untuk menghapuskan dosa dan mentobatkan pendosa dan orang-orang yang menyeleweng. Dalam pasal yang lain Kartagena mengatakan, "Alan yang diberkati berkata bahwa Bunda kita menampakkan diri kepadanya, setelah ia menampakkan diri kepada St. Dominic, Putranya yang Kudus menampakkan diri kepadanya dan berkata, 'Dominik, Saya senang melihat kamu tidak hanya bergantung pada kebijaksanaanmu sendiri yaitu, daripada mencari doa manusia yang kosong, kamu bekerja dengan sangat rendah hati bagi keselamatan jiwa-jiwa. "Banyak imam mencoba untuk mengajar dengan keras melawan dosa yang terburuk, namun mereka tidak sadar bahwa mula-mula, sebelum seseorang yang sakit diberi obat yang pahit, ia perlu dipersiapkan dengan menempatkan pikirannya pada bingkai yang benar supaya ia bisa benar-benar memperoleh manfaat dari obat tersebut. "Maka dari itu, sebelum melakukan apapun, seorang imam harus membangkitkan semangat berdoa dalam hati manusia dan terutama cinta kepada doa Surgawi. Hanya jika mereka sudah mulai mengucapkan itu dan bertekun didalamnya, Tuhan yang maha pengampun akan sulit untuk menolak memberikan rahmatnya. Maka dari itu aku ingin kamu mengajarkan doa Rosario-ku."

Semua hal, bahkan yang paling suci sekalipun, bisa berubah, terutama jika mereka tergantung pada kehendak bebas manusia. Sehingga tidak heran bahwa, pada saat itu, semangat doa Rosario Suci hanya bertahan 1 abad setelah pertama kali diajarkan oleh St. Dominic. Setelah itu, Rosario seolah-olah terkubur dan terlupakan. Tidak diragukan juga, rencana kotor dan kebencian setan, juga membuat orang-orang mengabaikan doa Rosario, sehingga menghalangi penyaluran rahmat Tuhan yang telah dibawa oleh Rosario keatas bumi. Sehingga, pada tahun 1349 Tuhan menghukum seluruh Eropa dengan wabah yang terparah yang pernah diketahui. Mulai dari timur, menyebar ke seluruh Italia, Jerman, Perancis, Polandia dan Hungaria, membawa kehancuran dimanapun wabah itu lewat, sehingga dari seratus orang jarang ada yang selamat untuk bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Kota-kota besar, desa-desa dan biara-biara hampir benar-benar kosong selama masa tiga tahun penyebaran epidemic wabah tersebut.

Penghukuman dari Tuhan ini langsung diikuti oleh dua hukuman lainnya, penyelewengan (heresy) oleh Flagellant dan perpecahan (skisma) tragis di tahun 1376. Setelah itu, setelah pencobaan-pencobaan ini selesai, syukur kepada Allah yang maha pengampun, Bunda kita berbicara kepada Alan yang diberkata untuk menghidupkan kembali Rosario Suci. Alan yang diberkati adalah satu dari Bapa-bapa Dominican yang tinggal di biara Dinan di Inggris. Ia adalah seorang theolog yang hebat dan pengkhotbah yang terkenal. Bunda kita memilih dia karena, selain doa Rosario dimulai di daerah tersebut, ia juga adalah seorang Dominican yang berasal dari daerah yang sama, sehingga ia memiliki kharisma untuk membangun kembali kebiasaan ini.

Alan yang diberkati memulai pekerjaan besarnya di tahun 1460, setelah menerima peringatan khusus dari Tuhan kita. Beginilah caranya ia menerima pesan penting tersebut, sebagaimana diceritakannya sendiri: Satu hari ketika ia sedang mengadakan Misa, Tuhan kita, yang ingin menggerakkannya untuk mengajarkan Rosario Suci, berbicara padanya dalam Roti Kudus. "Mengapa engkau menyalibkan Aku lagi secepat ini?" kata Yesus kepadanya. "Apa maksudmu, Tuhan?" tanya Alan, ketakutan. "Engkau telah menyalibkan aku sekali dengan dosa-dosamu," jawab Yesus, "dan aku lebih suka disalibkan lagi daripada melihat BapaKu dilukai oleh dosa-dosa yang biasanya engkau lakukan. Engkau menyalibkan aku lagi sekarang karena kamu sebenarnya telah diajarkan dan telah mengerti bahwa kamu harus mengajarkan doa Rosario IbuKu, dan kamu tidak melakukannya. Jika saja engkau melakukannya, engkau bisa menuntun banyak jiwa ke jalan yang benar dan memimpin mereka menjauhi dosa. Tapi kamu tidak melakukannya, sehingga kamu sendiri juga bersalah terhadap dosa-dosa yang mereka perbuat."

Teguran keras ini membuat Alan yang diberkati sungguh-sungguh bertekad untuk mengajarkan doa Rosario dengan tanpa henti. Bunda kita juga berbicara padanya pada suatu ketika untuk memberikan semangat padanya untuk mengajarkan doa Rosario terus dan terus, "Engkau dulu adalah pendosa yang parah di masa mudamu, tapi aku memperoleh buah pertobatanmu dari Anakku. Jika mungkin, aku rela menjalani semua sengsara untuk menyelamatkanmu, karena para pendosa yang bertobat adalah kemenangan bagiku. Dan aku juga akan melakukannya supaya kamu bisa menyebarkan doa Rosarioku kemana-mana." St. Dominic juga menampakkan diri kepada Alan yang diberkati dan bercerita padanya tentang hasil dari pengajarannya: ia telah mengajarkan doa Rosario tanpa henti, khotbah-khotbahnya telah mendatangkan banyak buah yang baik dan banyak orang telah bertobat selama ia mengajar. Ia berkata kepada Alan, "Lihatlah buah yang demikian indah yang telah aku dapatkan melalui pengajaran doa Rosario. Kamu dan yang lainnya yang mencintai Bunda kita harus melakukan yang sama sehingga, dengan melakukan doa Rosario yang kudus, engkau bisa menarik semua orang kepada ilmu pengetahuan tentang kebajikan yang sejati." Secara garis besar, inilah cerita tentang bagaimana St. Dominic memulai doa Rosario kudus dan bagaimana Alan de la Roche yang diberkati mengembalikan ajaran ini.

Dari sejak jaman St. Dominic memulai devosi kepada Rosario kudus, sampai kepada waktu ketika Alan de la Roche yang diberkati memulainya lagi di tahun 1460, doa Rosario disebut dengan Doa kepada Yesus dan Maria. Ini karena doa ini mendoakan Salam Maria dengan jumlah yang sama seperti mazmur-mazmur dalam Kitab Mazmur Raja Daud. Dan karena orang-orang sederhana yang kurang berpendidikan tidak bisa mengucapkan Mazmur Raja Daud, doa Rosario dianggap memiliki manfaat yang sama bagi mereka sama seperti Mazmur Raja Daud bagi orang-orang yang lain.

Sejak Alan de la Roche memulai kembali devosi ini, suara dari orang-orang, yaitu suara dari Tuhan sendiri, memberinya nama doa Rosario, yang berarti "mahkota mawar." Yang bermakna bahwa setiap kali orang mengucapkan doa Rosario dengan bersungguh-sungguh, mereka mengenakan ke kepala Yesus dan Maria 153 mawar putih dan 16 mawar merah. Sebagai bunga surgawi, bunga-bunga ini tidak akan pernah kehilangan atau berkurang keindahannya. Bunda kita telah menyetujui dan mengakui nama Rosary ini; ia telah menampakkan diri kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mengucapkan doa Salam Maria mereka memberikan pada Bunda Maria sebuah mawar yang indah, dan setiap doa Rosario yang dilakukan dengan penuh memberikan kepadanya sebuah mahkota mawar. Jadi sebuah Rosario yang komplet adalah sebuah mahkota mawar yang besar dan setiap chaplet yang terdiri dari sepuluh doa adalah seperti sebuah booklet bunga mawar atau sebuah mahkota kecil mawar surgawi yang kita letakkan di kepala Yesus dan Maria. Bunga Mawar sendiri adalah ratu dari bunga, dan juga Rosario adalah mawar persembahan kita yang paling berarti dan bermakna.





by Saint Louis Marie Grignion De Montfort


--------------------------------------------------------------------------------

History of the Rosary

--------------------------------------------------------------------------------


Since the Rosary is composed, principally and in substance, of the prayer of Christ and the Angelic Salutation, that is, the Our Father and the Hail Mary, it was without doubt the first prayer and the principal devotion of the faithful and has been in use all through the centuries, from the time of the apostles and disciples down to the present.
It was only in the year 1214, however, that the Church received the Rosary in its present form and according to the method we use today. It was given to the Church by St. Dominic, who had received it from the Blessed Virgin as a means of converting the Albigensians and other sinners.
I will tell you the story of how he received it, which is found in the very well-known book De Dignitate Psalterii, by Blessed Alan de la Roche. Saint Dominic, seeing that the gravity of people's sins was hindering the conversion of the Albigensians, withdrew into a forest near Toulouse, where he prayed continuously for three days and three nights. During this time he did nothing but weep and do harsh penances in order to appease the anger of God. He used his discipline so much that his body was lacerated, and finally he fell into a coma.
At this point our Lady appeared to him, accompanied by three angels, and she said, "Dear Dominic, do you know which weapon the Blessed Trinity wants to use to reform the world?" "Oh, my Lady," answered Saint Dominic, "you know far better than I do, because next to your Son Jesus Christ you have always been the chief instrument of our salvation."
Then our Lady replied, "I want you to know that, in this kind of warfare, the principal weapon has always been the Angelic Psalter, which is the foundation-stone of the New Testament. Therefore, if you want to reach these hardened souls and win them over to God, preach my Psalter."
So he arose, comforted, and burning with zeal for the conversion of the people in that district, he made straight for the cathedral. At once unseen angels rang the bells to gather the people together, and Saint Dominic began to preach.
At the very beginning of his sermon, an appalling storm broke out, the earth shook, the sun was darkened, and there was so much thunder and lightning that all were very much afraid. Even greater was their fear when, looking at a picture of our Lady exposed in a prominent place, they saw her raise her arms to heaven three times to call down God's vengeance upon them if they failed to be converted, to amend their lives, and seek the protection of the holy Mother of God.
God wished, by means of these supernatural phenomena, to spread the new devotion of the holy Rosary and to make it more widely known.
At last, at the prayer of Saint Dominic, the storm came to an end, and he went on preaching. So fervently and compellingly did he explain the importance and value of the Rosary that almost all the people of Toulouse embraced it and renounced their false beliefs. In a very short time a great improvement was seen in the town; people began leading Christian lives and gave up their former bad habits.

Inspired by the Holy Spirit, instructed by the Blessed Virgin as well as by his own experience, Saint Dominic preached the Rosary for the rest of his life. He preached it by his example as well as by his sermons, in cities and in country places, to people of high station and low, before scholars and the uneducated, to Catholics and to heretics.
The Rosary, which he said every day, was his preparation for every sermon and his little tryst with our Lady immediately after preaching.
One day he had to preach at Notre Dame in Paris, and it happened to be the feast of St. John the Evangelist. He was in a little chapel behind the high altar prayerfully preparing his sermon by saying the Rosary, as he always did, when our Lady appeared to him and said: "Dominic, even though what you have planned to say may be very good, I am bringing you a much better sermon."
Saint Dominic took in his hands the book our Lady proffered, read the sermon carefully and, when he had understood it and meditated on it, he gave thanks to her.
When the time came, he went up into the pulpit and, in spite of the feast day, made no mention of Saint John other than to say that he had been found worthy to be the guardian of the Queen of Heaven. The congregation was made up of theologians and other eminent people, who were used to hearing unusual and polished discourses; but Saint Dominic told them that it was not his desire to give them a learned discourse, wise in the eyes of the world, but that he would speak in the simplicity of the Holy Spirit and with his forcefulness.
So he began preaching the Rosary and explained the Hail Mary word by word as he would to a group of children, and used the very simple illustrations which were in the book given him by our Lady.
Blessed Alan, according to Carthagena, mentioned several other occasions when our Lord and our Lady appeared to Saint Dominic to urge him and inspire him to preach the Rosary more and more in order to wipe out sin and convert sinners and heretics. In another passage Carthagena says, "Blessed Alan said our Lady revealed to him that, after she had appeared to Saint Dominic, her blessed Son appeared to him and said, 'Dominic, I rejoice to see that you are not relying on your own wisdom and that, rather than seek the empty praise of men, you are working with great humility for the salvation of souls.
"'But many priests want to preach thunderously against the worst kinds of sin at the very outset, failing to realize that before a sick person is given bitter medicine, he needs to be prepared by being put into the right frame of mind to really benefit by it.
"'That is why, before doing anything else, priests should try to kindle a love of prayer in people's hearts and especially a love of my Angelic Psalter. If only they would all start saying it and would really persevere, God in his mercy could hardly refuse to give them his grace. So I want you to preach my Rosary."'


All things, even the holiest, are subject to change, especially when they are dependent on man's free will. It is hardly to be wondered at, then, that the Confraternity of the Holy Rosary only retained its first fervour for a century after it was instituted by Saint Dominic. After this it was like a thing buried and forgotten.
Doubtless, too, the wicked scheming and jealousy of the devil were largely responsible for getting people to neglect the Rosary, and thus block the flow of God's grace which it had drawn upon the world.
Thus, in 1349 God punished the whole of Europe with the most terrible plague that had ever been known. Starting in the east, it spread throughout Italy, Germany, France, Poland and Hungary, bringing desolation wherever it went, for out of a hundred men hardly one lived to tell the tale. Big cities, towns, villages and monasteries were almost completely deserted during the three years that the epidemic lasted.
This scourge of God was quickly followed by two others, the heresy of the Flagellants and a tragic schism in 1376.
Later on, when these trials were over, thanks to the mercy of God, our Lady told Blessed Alan to revive the former Confraternity of the Holy Rosary. Blessed Alan was one of the Dominican Fathers at the monastery at Dinan, in Brittany. He was an eminent theologian and a famous preacher. Our Lady chose him because, since the Confraternity had originally been started in that province, it was fitting that a Dominican from the same province should have the honour of re-establishing it.
Blessed Alan began this great work in 1460, after a special warning from our Lord. This is how he received that urgent message, as he himself tells it:
One day when he was offering Mass, our Lord, who wished to spur him on to preach the holy Rosary, spoke to him in the Sacred Host. "How can you crucify me again so soon?" Jesus said. "What did you say, Lord?" asked Blessed Alan, horrified. "You crucified me once before by your sins," answered Jesus, "and I would willingly be crucified again rather than have my Father offended by the sins you used to commit. You are crucifying me again now because you have all the learning and understanding that you need to preach my Mother's Rosary, and you are not doing it. If you only did that, you could teach many souls the right path and lead them away from sin. But you are not doing it, and so you yourself are guilty of the sins that they commit."
This terrible reproach made Blessed Alan solemnly resolve to preach the Rosary unceasingly.
Our Lady also said to him one day to inspire him to preach the Rosary more and more, "You were a great sinner in your youth, but I obtained the grace of your conversion from my Son. Had such a thing been possible, I would have liked to have gone through all kinds of suffering to save you, because converted sinners are a glory to me. And I would have done that also to make you worthy of preaching my Rosary far and wide."
Saint Dominic appeared to Blessed Alan as well and told him of the great results of his ministry: he had preached the Rosary unceasingly, his sermons had borne great fruit and many people had been converted during his missions.
He said to Blessed Alan, "See what wonderful results I have had through preaching the Rosary. You and all who love our Lady ought to do the same so that, by means of this holy practice of the Rosary, you may draw all people to the real science of the virtues."
Briefly, then, this is the history of how Saint Dominic established the holy Rosary and of how Blessed Alan de la Roche restored it.

From the time Saint Dominic established the devotion to the holy Rosary up to the time when Blessed Alan de la Roche reestablished it in 1460, it has always been called the Psalter of Jesus and Mary. This is because it has the same number of Hail Marys as there are psalms in the Book of the Psalms of David. Since simple and uneducated people are not able to say the Psalms of David, the Rosary is held to be just as fruitful for them as David's Psalter is for others.

Ever since Blessed Alan de la Roche re-established this devotion, the voice of the people, which is the voice of God, gave it the name of the Rosary, which means "crown of roses." That is to say that every time people say the Rosary devoutly they place on the heads of Jesus and Mary 153 white roses and sixteen red roses. Being heavenly flowers, these roses will never fade or lose their beauty.
Our Lady has approved and confirmed this name of the Rosary; she has revealed to several people that each time they say a Hail Mary they are giving her a beautiful rose, and that each complete Rosary makes her a crown of roses.
So the complete Rosary is a large crown of roses and each chaplet of five decades is a little wreath of flowers or a little crown of heavenly roses which we place on the heads of Jesus and Mary. The rose is the queen of flowers, and so the Rosary is the rose of devotions and the most important one.

(Sumber)
 
^
Di atas sudah cukup lengkap..

Sekedar info,skrg kan ada rosario mini yang butirannya hanya 10.. Ada salib juga..
Fungsinya sama kok,hanya memperkecil ukuran
Nah biasanya g sering lihat ibu ibu bw ke gereja,dan selama komuni,dia berdoa 10 kali salam maria memakai itu
Hanya sekedar berdoa saja
Kalau mau lebih khusus ya berdoa dirumah /gg

i am not really sure with this.....

Perayaan Ekaristi adalah perayaan puncak bagi umat Katolik... dalam Perayaan Ekaristi umat bertemu secara pribadi dengan Yesus... oleh sebab itu, segala macam devosi sangat tidak dianjurkan (mungkin dilarang tapi CMIIW) dalam perayaan Ekaristi...

Doa Rosario, Jalan Salib ataupun Adorasi yang dilakukan ketika perayaan Ekaristi sedang berlangsung adalah suatu kesalahan.. dalam perayaan Ekaristi, umat berkumpul mejadi satu jemaat untuk mengambil bagian secara penuh, aktif dan bersama-sama...

Salam Damai
 
i am not really sure with this.....
Perayaan Ekaristi adalah perayaan puncak bagi umat Katolik... dalam Perayaan Ekaristi umat bertemu secara pribadi dengan Yesus... oleh sebab itu, segala macam devosi sangat tidak dianjurkan (mungkin dilarang tapi CMIIW) dalam perayaan Ekaristi...
Doa Rosario, Jalan Salib ataupun Adorasi yang dilakukan ketika perayaan Ekaristi sedang berlangsung adalah suatu kesalahan.. dalam perayaan Ekaristi, umat berkumpul mejadi satu jemaat untuk mengambil bagian secara penuh, aktif dan bersama-sama...
Salam Damai

Benar Andri, selama Perayaan Ekaristi tidak seharusnya kita melakukan doa devosi.
Devosi bisa dilakukan sebelum Misa dimulai atau sesudah Misa selesai, bisa saja devosi dilakukan dalam Gereja, baik bersama atau secara pribadi.
saya pribadi sih setiap ke Misa paling tidak setengah jam sebelum Misa dimulai sudah duduk manis hehehe... kalau nggak lagi tugas, supaya bisa melakukan doa doa devosi tertentu seperti Rosary.

:x
 
pada waktu berdoa Rosario, kan butuh waktu yang ga sebentar kan ?
nah boleh kah tengah2 doa kita menjawab saat diajak bicara, atau terima HP gitu ?
 
:)

@Effie

Betul memang doa rosario itu membutuhkan waktu relative yg ngga sebentar, maka dari itu kita harus mempersiapkan diri lebih baik, misalnya mencari tempat yg nyaman, yg rada rada jauh dari keramaian, kalau di rumah kali di kamar boleh (jangan di ruang tamu ;)). Secara umum berdoa rosario itu pun ngga beda beda jauh dgn doa doa yg lain, dalam artian ketika kita berdoa kita berbicara dgn Tuhan, dalam doa rosariopun demikian kita menyampaikan juga harapan harapan kita yg artinya kita berbicara dgn Tuhan juga :D
Berbicara dgn orang tua kitapun kita harus hormat apa lagi berbicara dgn Tuhan, ya ngga ? jadi kalau bisa jangan memposisikan diri kita menjadi mudah terganggu.

Tapi kalau dalam keadaan emergency tentu boleh di tunda dulu, misalnya pada saat kita berdoa anak/keponakan/teman kita kepalanya ke jedot pager dan sampai berdarah darah (ekstrimnya aja deh) yah tentunya kita tolong dulu, baru kemudian kita lanjutkan lagi berdoanya.

Pertanyaan selanjutnya barang kali seperti ini :

Bagaimana mungkin Maria dapat mendengarkan doa dari begitu banyak orang pada saat yang bersamaan ? bukankah Maria hanya manusia saja dan bukan Tuhan ?

Barangkali ada yg bisa bantu ?


Gitu >:D<
 
Bagaimana mungkin Maria dapat mendengarkan doa dari begitu banyak orang pada saat yang bersamaan ? bukankah Maria hanya manusia saja dan bukan Tuhan ?

napa tanya-nya kok Maria??? bukannya orang katholik juga berdoa kepada orang2 kudus di surga???
contoh, Santo Fransiskus Xaverius. Banyak orang minta bantuan doa kepadanya, bagaimana mungkin Santo Fransiskus bisa mendengar/membantu doa orang banyak dalam waktu yang bersamaan??? bukannya ia hanya manusia biasa?? bahkan penghormatannya tidak melebihi penghormatan kepada Bunda Maria????

menurutku sih, orang2 suci yang berada di surga, telah menerima rahmat dari Allah untuk membantu kita dalam hal berdoa, apakah mungkin Tuhan lupa memberikan rahmat spesial kepada mereka untuk membantu kita padahal Tuhan mengijinkan mereka untuk membantu kita dalam berdoa???
apa yang mustahil bagi manusia, itu sangat mungkin buat Tuhan. Dan logika manusia tidak akan bisa mencapi logika Tuhan. setuju????

semoga membantu, dan sorry kalo ada kesalahan
Gbu.
 
:)
Bagaimana mungkin Maria dapat mendengarkan doa dari begitu banyak orang pada saat yang bersamaan ? bukankah Maria hanya manusia saja dan bukan Tuhan ?

Barangkali ada yg bisa bantu ?
Gitu >:D<
Menurutku orang kudus di surga atas seijin Allah tidak terikat ruang dan waktu...CMIIW

Kalo menurut bro manuk sendiri bagaimana.;)

Salam damai
 
Hi,

Saya setuju dengan Taz & Bagas, kita sebagai manusia mempunyai pengetahuan yg terbatas untuk memahaminya, jadi kita tidak berhak membatasi karya Allah atas dasar pemikiran manusia yg masih di penjarakan dalam badan yg masih terikat akan ruang dan waktu, yg sementara Roh sudah tidak terikat dgn badan pastinya juga sudah tidak terikat dengan ruang dan waktu.

Seperti Taz katakan bahwa ini berlaku juga untuk Santo atau Santa juga, bahkan orang orang yg pernah dekat dgn kita yg sekarang ada di surga :x
 
Yap..

Sekalian mengucapkan,selamat Bulan Rosario untuk kita semua

God Bless Us
 
Sudahkah kita berosario bulan ini? Gunakanlah kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui misteri-misteri Rosario suci Santa Perawan Maria.
 
53 Salam Maria

Bapak Kami 5 Kali

Kemuliaan 6 Kali

dan dapat di pilih 4 Perstiwa mulia...
 
@atas
dan dapat di pilih 4 Perstiwa mulia...
Maaf, tapi sepertinya anda salah. Peristiwa sedih, peristiwa gembira, Peristiwa mulia, dan Peristiwa Terang ada 5 misteri, dan tidak dari Peristiwa mulia, misterinya tidak dapat dipilih-pilih. Mungkin yang anda maksud jenis peristiwa-peristiwanya, ya (Peristiwa sedih, peritiwa gembira, Peristiwa mulia, dan Peristiwa Terang).
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.