Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Catatan: This feature may not be available in some browsers.
Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis. Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.
INILAH.COM, Jakarta - Baru-baru ini, astronom menemukan sistem bintang baru. Sistem bintang ini menyerupai bola sodok atau bilyar.
Sebagai bagian tim internasional, peneliti dari University of Warwick dan University of Sheffield membantu menemukan sistem bintang mirip bilyar ini. Tim menemukan sistem ini melalui observasi dan analisa dari data kamera ilmuwan Inggris, ULTRACAM.
Peneliti mengamati sistem bintang biner yang jaraknya 1,670 juta tahun cahaya dari Bumi itu. Sistem ini terdiri dari dua bintang (red dwarf dan white dwarf) yang mengorbit satu sama lain dengan jarak yang dekat sekali.
Analisa lebih lanjut Warwick dan Sheffield memastikan dua gas masif planet ini termasuk dalam sistem. Secara keseluruhan, hal ini membuat anggota tim riset Inggris melihatnya seolah seperti permainan bilyar.
Dua gas raksasa ini memiliki massa berbeda, namun sebenarnya memiliki ukuran yang sama, dan faktanya ukurannya memang sama dengan bintang kerdil merah, kata Profesor Tom Marsh dari Jurusan Geologi University of Warwick.
"Jika kita mengikuti pola yang kita lihat pada sistem bintang gas raksasa yang didominasi warna kuning atau biru itu, sulit mengatakan sistem itu tak mirip bilyar raksasa," tambahnya.
Dalam bilyar, bintang white dwarf mungkin yang paling menderita. Selain itu, bintang inilah yang menyebabkan perubahan pada orbitnya sendiri dan orbit semua planet serta bintang di sistem itu, kata peneliti.