Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
"Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun." — Lukas 22:39a
Berapa lama Saudara selalu menyediakan waktu secara rutin untuk bersekutu dengan Tuhan (berdoa) setiap harinya?
Adalah tidak mudah membiasakan diri untuk berdoa setiap hari.
Banyak sekali tantangan dan godaannya.
Seringkali kita mengemukakan alasan-alasan atau dalih untuk membela diri karena kita tidak mau bila disebut sebagai orang Kristen yang malas berdoa.
Padahal kenyataannya kita memang jarang berdoa dan tidak memiliki kedisiplinan untuk berdoa.
Ayat nas di atas jelas menyatakan bahwa Yesus selalu menyediakan waktu untu berdoa.
Kata 'sebagaimana biasa' menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang atau rutin. Jadi Yesus selalu menyediakan waktu secara rutin untuk berdoa.
Inilah yang disebut bersaat teduh.
Saat teduh adalah waktu yang secara rutin kita sisihkan setiap hari supaya kita bisa bersekutu secara pribadi dengan Tuhan.
Ketika bersaat teduh kita memberikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, berdoa dan juga mendengarkan Dia berbicara melalui firman-Nya yang kita baca. Membiasakan diri untuk bersaat teduh setiap hari adalah tindakan bagi kita untuk membangun fondasi kehidupan rohani yang kokoh. Alkitab menyatakan, "Setiap orang yang mendengarkan perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu." — Matius 7:24-25. Maka dari itu kita harus menjadikan saat teduh atau waktu pribadi setiap hari bersama Tuhan sebagai prioritas utama dalam agenda harian kita.
Saat kita mengalami hadirat dan perjumpaan dengan Tuhan setiap hari, maka kekuatan, kasih, kuasa dan berkat-Nya selalu diberikan bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati senantiasa
Berapa lama Saudara selalu menyediakan waktu secara rutin untuk bersekutu dengan Tuhan (berdoa) setiap harinya?
Adalah tidak mudah membiasakan diri untuk berdoa setiap hari.
Banyak sekali tantangan dan godaannya.
Seringkali kita mengemukakan alasan-alasan atau dalih untuk membela diri karena kita tidak mau bila disebut sebagai orang Kristen yang malas berdoa.
Padahal kenyataannya kita memang jarang berdoa dan tidak memiliki kedisiplinan untuk berdoa.
Ayat nas di atas jelas menyatakan bahwa Yesus selalu menyediakan waktu untu berdoa.
Kata 'sebagaimana biasa' menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang atau rutin. Jadi Yesus selalu menyediakan waktu secara rutin untuk berdoa.
Inilah yang disebut bersaat teduh.
Saat teduh adalah waktu yang secara rutin kita sisihkan setiap hari supaya kita bisa bersekutu secara pribadi dengan Tuhan.
Ketika bersaat teduh kita memberikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, berdoa dan juga mendengarkan Dia berbicara melalui firman-Nya yang kita baca. Membiasakan diri untuk bersaat teduh setiap hari adalah tindakan bagi kita untuk membangun fondasi kehidupan rohani yang kokoh. Alkitab menyatakan, "Setiap orang yang mendengarkan perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu." — Matius 7:24-25. Maka dari itu kita harus menjadikan saat teduh atau waktu pribadi setiap hari bersama Tuhan sebagai prioritas utama dalam agenda harian kita.
Saat kita mengalami hadirat dan perjumpaan dengan Tuhan setiap hari, maka kekuatan, kasih, kuasa dan berkat-Nya selalu diberikan bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati senantiasa