Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.717
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Agan sista punya pengalaman ditinggal oleh seseorang yg terkasih?
Ditinggalkan selama-lamanya oleh orang yg kita sayangi pasti berat ya Gansis, entah itu suami, istri, anak, orangtua, kerabat, sahabat, kekasih atau siapapun yg dekat di hati, kalau sudah dipisahkan oleh maut akan meninggalkan luka & sedih yg teramat sangat.
Bahkan saat ane melayat seorang teman yg baru saja ditinggalkan oleh suaminya, ane langsung terbayang sedihnya kalau ane berada di posisinya.
Ada getir di setiap senyum yg disuguhkan pada tiap tamu yg datang bertakziah. Ahhh, ane emang melow-an orangnya
Lalu bagaimana kalau kita ditinggalkan gara-gara perselingkuhan? Hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga yg serupa duri dalam daging. Bagaimana rasanya?
Mengutip perkataan seorang artis cantik yg katanya lebih memilih ditinggal selingkuh dari pada ditinggal pergi untuk selama-lamanya.
Banyak yg simpati & menaruh iba pada pernyataan sang artis, tetapi dasarnya warga +62 ya, kurang lengkap kalau tidak menyuguhkan sebaris dua baris komen julid bin pedas level dewa.
"Ah, belom pernah ngerasain aja, makanya bilang kayak gitu" tulis salah satu netizen di kolom komen
Ya, komen netizen yg kontra ngga ada salahnya juga. Karena kalau belum pernah mengalami, pasti belum tau gimana rasa (sakit)nya.
Sakitnya ditinggalkan saat suami sedang diposisi puncak, atau malah sebaliknya, ditinggalkan istri, karena sedang terjepit di bawah roda nasib, bagaimana rasanya?
Peluang selingkuh atau diselingkuhi salah satu faktornya adalah ekonomi. Pendapatan yg fantastis dengan karir sedang bersinar, akan membuka peluang untuk datangnya godaan. Mulai berubah jadi banyak gaya, sifat sombong & merasa sedang di puncak, maka pintu-pintu menuju keharapan yg tadinya tak terfikir, jadi bermunculan & makin lama makin terobsesi.
Begitu sebaliknya, saat karir sedang nyungsep, kehidupan dijunhkirbalikkan oleh nasib, celah untuk mencari opsi lain mulai timbul. Entah itu kenalan lama, mantan kekasih, atau orang baru baik yg diketahui di dunia nyata atau pun di dunia gaib
Jadi dapat terbayang ngga sakitnya? Dicampakkan, dilupakan & digantikan oleh orang lain, & kita melepasnya dengan senyuman. Aahhh, berat juga kan?
Lalu dari segi mental, sekuat apa hati menatap kepergian seseorang yg meninggalkan kita demi untuk orang lain yg kini dia sayangi.
Berat ini gansist berat
Kalo boleh berpendapat, ane akan lebih ikhlas ditinggal mati, daripada ditinggal selingkuh.
Alasannya, meninggal itu nasib. Bagaimanapun semua orang akan menemui ajalnya, suka atau tidak suka, siap ataupun belom ada persiapan. Tak ada yg tau kapan, & tak ada seorang pun yg sanggup mencegahnya. Dan itu adalah final.
Ditinggal selingkuh juga berat. Pertama beban moral, yg mengharuskan kita menyandang status single parent yg masih dipandang miring oleh kebanyakan masyarakat, apalagi untuk seorang perempuan. Beuuuh, ngeriii kalo sampe menyandang status jendes
Lalu harus rela melepas kebahagiaannya untuk dia nikmati bersama pasangan barunya. Apakah kita dapat ikhlas & legowo? Dan yg ngga kalah pentingnya apa kita yakin ngga akan mengungkit keburukan & aib dia sebagai wujud kekesalan & juga bentuk kekecewaan? Bisa saja kan?
Ane harap menggarisbawahi disparitas yg jelas tentang keduanya adalah, meninggal itu adalah keputusan Allah yg tak dapat ditolak sedang berpisah itu adalah keputusan kita, & masih berkemungkinan untuk dapat kembali, misalnya rujuk.
Bagaimanapun yg namanya kehilangan adalah ujian yg sangat berat. Semoga kita sering diberi kekuatan untuk menjalani ujian. Karena Allah takkan menguji di luar batas kemampuan kita. Tinggal kita yg harus yakin & belajar menjalaninya dengan ikhlas.
Ya ampun, sok bijak banget ane ya
Mohon maaf gansist, ngga ada maksud menggurui siapapun & tidak sedang menghakimi pihak mana pun. Sekedar urun pendapat & saling ingat mengingatkan.
Sampe jumpa di trit ane selanjutnya, tinggalkan opini agan sista di kolom komen dengan bahasa yg santun ya.
Narasi: Ulasan & opini pribadi
Gambar: di sini
Hari ini 07:37Ditinggalkan selama-lamanya oleh orang yg kita sayangi pasti berat ya Gansis, entah itu suami, istri, anak, orangtua, kerabat, sahabat, kekasih atau siapapun yg dekat di hati, kalau sudah dipisahkan oleh maut akan meninggalkan luka & sedih yg teramat sangat.
Bahkan saat ane melayat seorang teman yg baru saja ditinggalkan oleh suaminya, ane langsung terbayang sedihnya kalau ane berada di posisinya.
Ada getir di setiap senyum yg disuguhkan pada tiap tamu yg datang bertakziah. Ahhh, ane emang melow-an orangnya
Lalu bagaimana kalau kita ditinggalkan gara-gara perselingkuhan? Hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga yg serupa duri dalam daging. Bagaimana rasanya?
Mengutip perkataan seorang artis cantik yg katanya lebih memilih ditinggal selingkuh dari pada ditinggal pergi untuk selama-lamanya.
Banyak yg simpati & menaruh iba pada pernyataan sang artis, tetapi dasarnya warga +62 ya, kurang lengkap kalau tidak menyuguhkan sebaris dua baris komen julid bin pedas level dewa.
"Ah, belom pernah ngerasain aja, makanya bilang kayak gitu" tulis salah satu netizen di kolom komen
Ya, komen netizen yg kontra ngga ada salahnya juga. Karena kalau belum pernah mengalami, pasti belum tau gimana rasa (sakit)nya.
Sakitnya ditinggalkan saat suami sedang diposisi puncak, atau malah sebaliknya, ditinggalkan istri, karena sedang terjepit di bawah roda nasib, bagaimana rasanya?
Peluang selingkuh atau diselingkuhi salah satu faktornya adalah ekonomi. Pendapatan yg fantastis dengan karir sedang bersinar, akan membuka peluang untuk datangnya godaan. Mulai berubah jadi banyak gaya, sifat sombong & merasa sedang di puncak, maka pintu-pintu menuju keharapan yg tadinya tak terfikir, jadi bermunculan & makin lama makin terobsesi.
Begitu sebaliknya, saat karir sedang nyungsep, kehidupan dijunhkirbalikkan oleh nasib, celah untuk mencari opsi lain mulai timbul. Entah itu kenalan lama, mantan kekasih, atau orang baru baik yg diketahui di dunia nyata atau pun di dunia gaib
Jadi dapat terbayang ngga sakitnya? Dicampakkan, dilupakan & digantikan oleh orang lain, & kita melepasnya dengan senyuman. Aahhh, berat juga kan?
Lalu dari segi mental, sekuat apa hati menatap kepergian seseorang yg meninggalkan kita demi untuk orang lain yg kini dia sayangi.
Berat ini gansist berat
Kalo boleh berpendapat, ane akan lebih ikhlas ditinggal mati, daripada ditinggal selingkuh.
Alasannya, meninggal itu nasib. Bagaimanapun semua orang akan menemui ajalnya, suka atau tidak suka, siap ataupun belom ada persiapan. Tak ada yg tau kapan, & tak ada seorang pun yg sanggup mencegahnya. Dan itu adalah final.
Ditinggal selingkuh juga berat. Pertama beban moral, yg mengharuskan kita menyandang status single parent yg masih dipandang miring oleh kebanyakan masyarakat, apalagi untuk seorang perempuan. Beuuuh, ngeriii kalo sampe menyandang status jendes
Lalu harus rela melepas kebahagiaannya untuk dia nikmati bersama pasangan barunya. Apakah kita dapat ikhlas & legowo? Dan yg ngga kalah pentingnya apa kita yakin ngga akan mengungkit keburukan & aib dia sebagai wujud kekesalan & juga bentuk kekecewaan? Bisa saja kan?
Ane harap menggarisbawahi disparitas yg jelas tentang keduanya adalah, meninggal itu adalah keputusan Allah yg tak dapat ditolak sedang berpisah itu adalah keputusan kita, & masih berkemungkinan untuk dapat kembali, misalnya rujuk.
Bagaimanapun yg namanya kehilangan adalah ujian yg sangat berat. Semoga kita sering diberi kekuatan untuk menjalani ujian. Karena Allah takkan menguji di luar batas kemampuan kita. Tinggal kita yg harus yakin & belajar menjalaninya dengan ikhlas.
Ya ampun, sok bijak banget ane ya
Mohon maaf gansist, ngga ada maksud menggurui siapapun & tidak sedang menghakimi pihak mana pun. Sekedar urun pendapat & saling ingat mengingatkan.
Sampe jumpa di trit ane selanjutnya, tinggalkan opini agan sista di kolom komen dengan bahasa yg santun ya.
Narasi: Ulasan & opini pribadi
Gambar: di sini