• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Dinosaurus Ternyata Belum Punah Gan!

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.581
Nilai reaksi
23
Poin
0
Quote:

0.jpg

BAB I: Dominasi Dinosaurus
Pada akhir zaman kapur, sekitar 66 juta tahun yg lalu, manusia belum menapakkan kakinya di bumi.
Planet kita tidaklah dikuasai oleh mamalia, melainkan oleh sekelompok reptil.
Mereka adalah puncak dari rantai makanan pada saat itu & sudah hidup lebih dari 160 juta tahun lamanya.
Pada awal kemunculannya, mereka mungkin bukanlah sang penguasa
Kendati demikian, ilmuwan memperkirakan bahwa mereka sudah jadi mahluk terrestrial dominan, yg berada di puncak rantai makanan, selama lebih dari 100 juta tahun.
Kelompok reptil itu kita sebut sebagai DINOSAURUS

Pada saat itu, nenek moyang mamalia berada di bawah bayang-bayang mereka.
Mayoritas mamalia di zaman itu memiliki tubuh yg mungil supaya dapat dengan mudah kabur dari buruan dinosaurus.
Mereka gagal berkompetisi dengan dinosaurus, sehingga kebanyakan dari mereka cuma seukuran tikus zaman sekarang.

Dinosaurus Ternyata Belum Punah Gan!


BAB II: Bencana Global & Kepunahan Dinosaurus
Hingga suatu ketika, di suatu hari yg tenang
sebuah asteroid akbar berdiameter sekitar 10-11 km menghantam planet kita, tepatnya di pesisir Yucatan, Meksiko
Diameter tersebut kurang lebih mirip dengan jarak antara permukaan laut dengan puncak Gunung Everest
Besarnya mungkin tidak seberapa kalau dibandingkan dengan bumi yg berdiameter lebih dari 12 ribu km
Namun, asteroid tersebut menghantam dalam laju yg sangat luar biasa, sekitar 60 kali laju suara
Efeknya begitu dahsyat
Batu menguap, gas beracun mencemari atmosfer, hutan di seluruh dunia mulai musnah, & suhu berubah-ubah secara dramatis.
Benturan tersebut & bencana-bencana lain yg terjadi setelahnya akhirnya membunuh mayoritas kehidupan di bumi. Baik hewan, tubuhan, maupun mahluk hidup lainnya.
Bahkan, Diperkirakan sekitar 90% spesies yg hidup di masa itu mengalami kepunahan
Kejadian itu menyudahi masa kejayaan dinosaurus, yg sebelumnya menguasai planet ini sekitar 135 juta tahun lamanya.
Mungkin beberapa akbar dari kalian menganggap bahwa dinosaurus sudah punah saat kejadian itu.
Maklum, karena memang, banyak film & artikel yg menyebutkan demikian.
Akan tetapi, sebenarnya itu kurang tepat



Dinosaurus Ternyata Belum Punah Gan!


BAB III: Mereka yg Bertahan
Meski kejadian tersebut membunuh hampir seluruh mahluk di bumi & memusnahkan hampir semua dinosaurus, bukan berarti tidak ada yg tersisa.
Sama seperti mamalia & reptile yg masih menyisakan beberapa kecil spesiesnya, beberapa kecil dinosaurus juga berhasil menyelamatkan diri mereka dari bencana skala global tersebut.
Diketahui, beberapa tipe dinosaurus kecil berbulu yg masuk dalam kelompok theropoda sanggup bertahan dalam kondisi ekstrem tersebut
Tubuh kecil yg dimiliki oleh mamalia & beberapa dinosaurus itu ternyata memiliki keuntungan pada keadaan seperti ini.

Banyaknya hewan & tumbuhan yg mati menciptakan rantai makanan terganggu, & kebutuhan kalori jadi sulit untuk dipenuhi, khususnya untuk mahluk yg berbadan besar
Mahluk-mahluk yg berbadan kecil cenderung memiliki kebutuhan kalori yg lebih sedikit, sehingga di antara mereka masih ada yg sanggup memenuhi kebutuhan kalori mereka sendiri, meski dalam kondisi seperti itu
Mahluk-mahluk akbar seperti T-Rex, Bronotosaurus, Gigantosaurus, & lain-lain, meskipun dapat selamat dari bencana meteor, akan kesulitan memenuhi kebutuhan kalori mereka dalam kondisi kelangkaan makanan seperti ini
Karena itu, mahluk-mahluk besarpun punah, & cuma mahluk-mahluk kecil lah yg tersisa, seperti beberapa tipe dinosaurus kecil berbulu yg masuk dalam kelompok theropoda tadi

Dan ya, keturunan mereka masih hidup hingga saat ini
Bahkan saya yakin, mayoritas dari kita melihatnya setiap hari
Mereka bahkan jadi salah satu sumber gizi terbesar umat manusia saat ini
Yang mungkin, ada di piring makanmu setiap harinya
Mungkin selama ini anda tidak pernah menyangka, bahwa..
Keturunan mereka adalah yg sekarang kita sebut sebagai aves atau unggas

Menurut konsensus ilmiah, beberapa akbar ilmuwan biologi evolusioner meyakini bahwa burung, ayam, bebek, & unggas lainnya adalah keturunan dinosaurus theropod yg berhasil mempertahankan hidupnya pada bencana skala global yg terjadi sekitar 66 juta tahun lalu itu.


Baca Juga: Apakah Komodo Itu Dinosaurus?

Masih ada sekitar 10 ribu spesies yg masih bertahan hidup hingga saat ini

Dinosaurus Ternyata Belum Punah Gan!


Gambar diambil dari Bettycrocker​


Ya, Dinosaurus masih hidup hingga saat ini. Bahkan anda mungkin sering melihatnya setiap hari. Mereka terbang di atas kepalamu, berjalan di depan rumahmu, bahkan juga anda makan dagingnya. Tapi, kenapa anda tidak sadar? Karena kita tidak lagi menyebut mereka dinosaurus. Kita menyebut mereka burung. Ya, burung adalah bukti bahwa ada beberapa dinosaurus yg selamat dari hantaman asteroid 66 juta tahun silam. Burung merupakan keturunan dari para Dinosaurus yg selamat pada kejadian tersebut.

Benarkah Burung saat ini merupakan Keturunan Dinosaurus?

0.jpg




Ya, menurut konsesnsus ilmiah, burung adalah kelompok Dinosaurus Theropod yg berasal dari Zaman Mezoikum.
Asal usul burung secara historis sudah jadi topik perdebatan dalam biologi evolusioner. Saat ini cuma sedikit sekali ilmuwan yg masih mempertanyakan apakah burung benar-benar berasal dari dinosaurus atau tidak, mengajukan bahwa burung merupakan keturunan dari tipe reptil archosaurian lain. Di antara konsensus yg mendukung moyang dinosaurus, urutan pasti yg mengakibatkan munculnya burung awal dalam teropoda maniraptoran adalah topik yg masih diperdebatkan. Asal usul dapat terbangnya burung juga masih jadi misteri. Namun, itu merupakan pertanyaan yg berbeda walaupun saling berkaitan.

Burung, Sang Penyintas Angkasa

Dinosaurus Ternyata Belum Punah Gan!


Gambar dari National Geographic​


Burung sangatlah beragam. Dari lebih dari 10 ribu spesies yg diketahui, semuanya merupakan keturunan dinosaurus. Burung awal berevolusi dari keluarga theropodam keluarga predator berjari tiga yg juga mencakup Tyrannosaurus Rex (T-Rex).


BAB IV: Bukti Empiris
Pada tahun 2005, Julia Clarke, pakar paleontologi & biologi evolusioner, dari University of Texas, yg berada di Kota Austin, meneliti anatomi dari fosil salah satu tipe theropod yg disebutnya sebagai Vegavis iaai. Vegavis adalah genusnya, sedangkan nama spesiesnya adalah iaai.
Fosil vegavis yg ditelitinya diperkirakan berumur sekitar 67 juta tahun, yg artinya hewan tersebut hidup tidak lama sebelum Asteroid menghantam Yucatan
Analisis anatomi tradisional & rekonstruksi digital yg dilakukan menunjukkan dengan jelas adanya kecocokan kerangka tubuh yg sifat-sifatnya cuma dimiliki oleh unggas modern saat ini.
Hal ini menandakan bahwa vegavis berada dalam satu garis keturunan dengan burung modern

Pada tahun 2016, mereka mengerjakan rekonstruksi digital untuk yg ke dua kalinya
Kali ini mereka menyadari bahwa vegavis bukan cuma memiliki kerangka tubuh yg mirip dengan bebek, tetapi bahkan juga kemungkinan bersuara kwek-kwek seperti bebek
Hal ini diyakini karena fosil tersebut menunjukkan bahwa vegavis memiliki organ vocal yg disebut syrinx, kotak bicara yg biasa ditemukan pada unggas air seperti bebek atau angsa yg hidup saat ini.

Selain kesamaan anatomi, pelacakan gen juga menunjukkan hasil serupa
Pada tahun 2015, Richard Prum dari Yale University mengerjakan penelitian pada 198 unggas yg masih hidup sekarang & mencocokkannya dengan penemuan fosil terbaru.
Dari situ, Richard menciptakan sebuah pohon keluarga yg menunjukkan bahwa cuma ada 3 kelompok unggas modern yg mulai bercabang sebelum hantaman asteroid
Kelompok tersebut di antaranya adalah Paleognathae, Galloanseres, & Neoaves

<img style="max-width:100%" src="https://s.kaskus.id/images/2023/03/19/3316634_20230319112511.png" ></img>


Paleognathae ini mencakup burung-burung yg tidak dapat terbang seperti burung unta, tinamus, & burung kasuari
Gallonseres mencakup kerabat burung yg juga tidak dapat terbang, seperti ayam & bebek
Sedangkan neoaves merepresentasikan burung-burung modern yg sekarang sangat beragam.

Neoaves bercabang dengan sangat cepat setelah punahnya dinosaurus-dinosaurus non-aves, atau kalau dalam Bahasa Inggris disebut dengan non-avian dinosaur
Saat ini, neoaves saja memiliki setidaknya sepuluh ribu spesies, hampir sama dengan jumlah spesies reptile.
Angka ini bahkan melebihi jumlah spesies vertebrata lain seperti amfibi & mamalia.

Dari Burung Kolibri, Flamingo, Pinguin, Burung Falcon, Burung Hantu, Burung Enggang atau Rangkong, Burung Elang, bahkan hingga Burung Beo termasuk dalam kelompok unggas ini.
Meskipun dinosaurus sudah punah, keturunannya saat ini, aves, masih jadi kelas yg memiliki keragaman spesies paling tinggi di antara semua vertebrata daratan


BAB V: Penutup
Terima kasih sudah mampir ke trit aneh gan
Sekian dari ane, jangan lupa sapskrep channel ane juga ya




(Johan Herdi Putra)​




SUMUR
Kerr, R. A. (1991). Yucatan killer impact gaining support: scientists in search of the impact crater behind 65-million-year-old extinctions are focusing on southeast Mexico. Science, 252(5004), 377-377.
Chiappe, L. M. (2009). Downsized dinosaurs: the evolutionary transition to modern birds. Evolution: Education and Outreach, 2(2), 248-256.
Morales, M., Farlow, J. O., & Brett-Surman, M. K. (1997). Major groups of non-dinosaurian vertebrates of the Mesozoic Era. The complete dinosaur, 607-626.
Clarke, J. A., Tambussi, C. P., Noriega, J. I., Erickson, G. M., & Ketcham, R. A. (2005). Definitive fossil evidence for the extant avian radiation in the Cretaceous. Nature, 433(7023), 305-308.
Clarke, J. A., Chatterjee, S., Li, Z., Riede, T., Agnolin, F., Goller, F., ... & Novas, F. E. (2016). Fossil evidence of the avian vocal organ from the Mesozoic. Nature, 538(7626), 502-505.
Prum, R. O., Berv, J. S., Dornburg, A., Field, D. J., Townsend, J. P., Lemmon, E. M., & Lemmon, A. R. (2015). A comprehensive phylogeny of birds (Aves) using targeted next-generation DNA sequencing. Nature, 526(7574), 569-573.

Bacaan ringan:
Hari ini 11:33
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.