ArRay
IndoForum Senior C
- No. Urut
- 98490
- Sejak
- 1 Jun 2010
- Pesan
- 5.107
- Nilai reaksi
- 142
- Poin
- 63
Sabtu, 31 Juli 2010 | 09:33 WIB
ilustrasi
TERKAIT:
TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjaring 14 wanita pekerja seks komersial yang sedang mangkal di pinggiran jalan dan beberapa hotel kelas melati, Jumat (30/7) malam.
Kepala Seksi Operasi Satpol PP Kota Tasikmalaya, Iwan Setiawan, mengatakan penjaringan pekerja seks komersial (PSK) tersebut dalam rangka operasi penyakit masyarakat dan penegakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban dan Kenyamanan Kota.
Mereka yang terjaring, kata Iwan, akan didata dan dibina serta pengarahan dengan harapan tidak menjalani kembali profesi tersebut. Selain itu, mereka yang selalu tertangkap dalam setiap operasi, kata Iwan, akan diserahkan kepada Dinas Sosial yang berwenang menangani permasalahan sosial.
"Kami amankan mereka di beberapa tempat, seperti hotel, kami data dan bina, selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial untuk menanganinya," katanya.
Razia mulai digelar tengah malam hingga menjelang Sabtu dini hari itu, petugas menyisir setiap ruas jalan yang biasa dijadikan tempat mangkal menunggu pelanggan laki-laki hidung belang.
Petugas juga memeriksa beberapa hotel melati yang disinyalir menjadi tempat bagi mereka yang berpasangan berlainan jenis tanpa ikatan pernikahan. Dari hotel tersebut petugas juga mengamankan empat laki-laki yang kepergok sedang berduaan di dalam kamar bersama wanita pasangannya yang diduga PSK.
Dia mengatakan pihaknya merazia tempat-tempat itu secara mendadak atas laporan masyarakat yang mengeluhkan keberadaan PSK di beberapa ruas jalan serta hotel yang disalahgunakan bagi pasangan bukan muhrim sehingga masyarakat merasa resah. Razia yang melibatkan puluhan anggota Satpol PP itu, kata Iwan, bagian dari upaya memberikan kenyamanan bagi umat Muslim, apalagi akan memasuki bulan puasa.

TERKAIT:
TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjaring 14 wanita pekerja seks komersial yang sedang mangkal di pinggiran jalan dan beberapa hotel kelas melati, Jumat (30/7) malam.
Kepala Seksi Operasi Satpol PP Kota Tasikmalaya, Iwan Setiawan, mengatakan penjaringan pekerja seks komersial (PSK) tersebut dalam rangka operasi penyakit masyarakat dan penegakan Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban dan Kenyamanan Kota.
Mereka yang terjaring, kata Iwan, akan didata dan dibina serta pengarahan dengan harapan tidak menjalani kembali profesi tersebut. Selain itu, mereka yang selalu tertangkap dalam setiap operasi, kata Iwan, akan diserahkan kepada Dinas Sosial yang berwenang menangani permasalahan sosial.
"Kami amankan mereka di beberapa tempat, seperti hotel, kami data dan bina, selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial untuk menanganinya," katanya.
Razia mulai digelar tengah malam hingga menjelang Sabtu dini hari itu, petugas menyisir setiap ruas jalan yang biasa dijadikan tempat mangkal menunggu pelanggan laki-laki hidung belang.
Petugas juga memeriksa beberapa hotel melati yang disinyalir menjadi tempat bagi mereka yang berpasangan berlainan jenis tanpa ikatan pernikahan. Dari hotel tersebut petugas juga mengamankan empat laki-laki yang kepergok sedang berduaan di dalam kamar bersama wanita pasangannya yang diduga PSK.
Dia mengatakan pihaknya merazia tempat-tempat itu secara mendadak atas laporan masyarakat yang mengeluhkan keberadaan PSK di beberapa ruas jalan serta hotel yang disalahgunakan bagi pasangan bukan muhrim sehingga masyarakat merasa resah. Razia yang melibatkan puluhan anggota Satpol PP itu, kata Iwan, bagian dari upaya memberikan kenyamanan bagi umat Muslim, apalagi akan memasuki bulan puasa.