yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, menegaskan perlunya sinergi antar lembaga untuk memberantas kejahatan Narkoba. Menurutnya, Narkoba adalah kejahatan luar biasa, dan merupakan by design, untuk melumpuhkan dan memberangus kreativitas generasi muda Indonesia.
"Berantas Narkoba gak bisa jalan sendiri-sendiri. Direktorat IV (polisi, red), Bea Cukai sendiri, BNN sendiri, itu kan lucu. Bahkan kalau perlu libatkan TNI, karena jaringan Narkoba itu musuh negara," ucapnya.
Di samping bersinergi dengan kepolisian dan Dirjen Bea Cukai, pihaknya juga bekerjasama dengan pusat pelaporan dan analisa transaksi keuangan (PPATK). Menurut dia, jaringan Narkoba juga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Kita jerat TPPU juga, kita telusuri aset-asetnya, apakah berasal dari kejahatan Narkoba," ucapnya.
Ditandaskan, dalam kasus gudang Narkoba di Jepara, pihaknya akan menjerat para tersangka menggunakan Pasal 112, 114, dan 122 UU 35/2009 tentang Narkotika, serta UU TPPU. "Melihat banyaknya barang bukti, ini ancaman hukumannya bisa mati," tandasnya.
Selain menyita sedikitnya 100 Kg sabu, pihaknya juga menyita timbangan digital, dua unit truk box, 194 unit genset dan filter, serta uang sejumlah Rp700 juta.
Gelar perkara kasus penggerebekan gudang sabu di Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, Jepara, baru dilaksanakan pada Kamis (28/1) sekitar pukul 11.00. Kendati demikian, sejak pagi warga sudah menyemut di sekitar lokasi.
Saat Kepala BNN, Komjen Budi Waseso hadir, ratusan masyarakat yang hadir berteriak menyebut namanya. Tak sedikit dari mereka yang hendak merangsek mendekat. Namun, para personel polisi sigap menghalau.
Usai gelar perkara, Buwas kembali disambut ratusan warga yang telah berkerumun di depan gudang. "Pak Buwas, Pak Buwas, ganteng kayak artis," teriak warga dalam kerumunan.
Tak ingin mengecewakan masyarakat, Buwas pun menyempatkan berbincang dengan mereka, sekitar lima menit, sebelum meninggalkan lokasi. "Pak, minta foto bareng dong," teriak warga lagi.
Seorang warga, Prihatin, mengaku ingin menyaksikan Buwas dari dekat. Namun, ia tak ingin sampai berdesak-desakan. "Tadi sudah lihat, penasaran lihat aslinya, dulu sering keluar di televisi," ucapnya.
"Berantas Narkoba gak bisa jalan sendiri-sendiri. Direktorat IV (polisi, red), Bea Cukai sendiri, BNN sendiri, itu kan lucu. Bahkan kalau perlu libatkan TNI, karena jaringan Narkoba itu musuh negara," ucapnya.
Di samping bersinergi dengan kepolisian dan Dirjen Bea Cukai, pihaknya juga bekerjasama dengan pusat pelaporan dan analisa transaksi keuangan (PPATK). Menurut dia, jaringan Narkoba juga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Kita jerat TPPU juga, kita telusuri aset-asetnya, apakah berasal dari kejahatan Narkoba," ucapnya.
Ditandaskan, dalam kasus gudang Narkoba di Jepara, pihaknya akan menjerat para tersangka menggunakan Pasal 112, 114, dan 122 UU 35/2009 tentang Narkotika, serta UU TPPU. "Melihat banyaknya barang bukti, ini ancaman hukumannya bisa mati," tandasnya.
Selain menyita sedikitnya 100 Kg sabu, pihaknya juga menyita timbangan digital, dua unit truk box, 194 unit genset dan filter, serta uang sejumlah Rp700 juta.
Gelar perkara kasus penggerebekan gudang sabu di Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, Jepara, baru dilaksanakan pada Kamis (28/1) sekitar pukul 11.00. Kendati demikian, sejak pagi warga sudah menyemut di sekitar lokasi.
Saat Kepala BNN, Komjen Budi Waseso hadir, ratusan masyarakat yang hadir berteriak menyebut namanya. Tak sedikit dari mereka yang hendak merangsek mendekat. Namun, para personel polisi sigap menghalau.
Usai gelar perkara, Buwas kembali disambut ratusan warga yang telah berkerumun di depan gudang. "Pak Buwas, Pak Buwas, ganteng kayak artis," teriak warga dalam kerumunan.
Tak ingin mengecewakan masyarakat, Buwas pun menyempatkan berbincang dengan mereka, sekitar lima menit, sebelum meninggalkan lokasi. "Pak, minta foto bareng dong," teriak warga lagi.
Seorang warga, Prihatin, mengaku ingin menyaksikan Buwas dari dekat. Namun, ia tak ingin sampai berdesak-desakan. "Tadi sudah lihat, penasaran lihat aslinya, dulu sering keluar di televisi," ucapnya.