dco
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 45131
- Sejak
- 2 Jun 2008
- Pesan
- 1.501
- Nilai reaksi
- 21
- Poin
- 38
BANGKOK, JUMAT - Kompleks kantor Perdana Menteri (PM) Thailand beralih fungsi bak kamp pengungsian. Ribuan pembangkang antipemerintah mendirikan tenda dan stan makanan gratis, tempat mandi, hiburan. Dan ini nih yang bikin mau bergabung. Soalnya ada servis pijat juga. Thailand selama ini dikenal sebagai salah satu surganya pijat plus-plus.
Hari Jumat (5/9) memasuki hari ke-11, para demonstran beraksi. Mereka berambisi menjungkalkan Perdana Menteri (PM) Samak Sundaravej. Para pejuang demokrasi belum berhasil memaksa Samak lengser, dan mereka menongkrongi kompleks kantor Samak. Tentu mereka lelah. Makanya ada jasa pijat di bawah pohon kelapa. Biayanya murah. Cukup merogoh kocek 100 baht (sekitar Rp 27.000), mereka mendapat pijatan nikmat selama sejam. Tetapi, bukan pijat plus-plus tentunya.
Dalam siaran radio, Kamis (4/9), Samak menyebut situasi ini memalukan negara. Dan ia menegaskan tidak akan lengser keprabon. "Saya di luar dan tidak bisa bekerja nyaman," kata Samak. Samak awalnya dikabarkan sekarang berkantor di sebuah markas tentara di luar ibu kota, Bangkok. Tetapi, sejumlah tangan kanannya mengatakan pengganti Thaksin Shiwanatra itu ngumpet di sebuah kantor di Departemen Pertahanan. "Bukankah ini memalukan ? Ya tentu saja," kata Samak.
Aksi demo besar-besaran menuntut adanya reformasi pemerintahan di Negeri Gajah Putih itu menyebabkan krisis politik terbesar sejak Thailand menjadi pemerintahan monarki pada 1932. Ini pertama kali dalam sejarah, warga sipil mengambil alih kompleks gedung pemerintahan.
Sumber: Kompas