• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Commodity Minyak News Update

anak_ayam

IndoForum Beginner D
No. Urut
31477
Sejak
24 Jan 2008
Pesan
653
Nilai reaksi
8
Poin
18
Ketegangan Antara Iran dan AS Perkokoh Pergerakan Naik Harga Minyak

crude-dalam.jpg


(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah tampak berada pada kisaran tertinggi dalam satu minggu (02/03). Harga kembali bergerak menguat setelah sempat tertekan pada awal minggu lalu. Makin kuatnya ketegangan antara Iran dengan AS berkenaan dengan program nuklir Teheran mengakibatkan pasar menilai bahwa harga akan terus maju.

Pada Rabu ketegangan antara Barat dan Iran atas dugaan program senjata nuklir meningkat, setelah kepala staf Angkatan Udara Amerika Serikat, Jenderal Norton Schwartz, memperingatkan bahwa Amerika Serikat memiliki bom sangat kuat yang disiapkan dalam kasus kemungkinan aksi militer terhadap Iran. Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan sipil.

Sebuah titik terang adalah klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS yang turun tipis minggu lalu dan melayang pada posisi terendah 2008, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan dalam sebuah laporan, menunjukkan peningkatan yang stabil di pasar kerja sejak pertengahan 2011.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan April tampak mengalami kenaikan tipis hari ini. Harga naik sebesar 2 sen dan berada pada posisi 108.86 dolar per barel. Harga minyak dini hari tadi mengalami kenaikan sebesar 1.77 dolar (1.7%) di posisi 108.84 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Harga Minyak Retreat; Saudi Bantah Rumor Kebakaran Pipa Minyak

crude-dalam.jpg

(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan tajam (03/03). Harga minyak berbalik arah pada akhir perdagangan setelah rumor pipa saluran minyak Saudi terbakar pada Kamis mengirim minyak mentah melonjak.

Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar di dunia, membantah rumor kebakaran pipa minyaknya, harga tenggelam di semua pasar utama.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, merosot 2,14 dolar AS menjadi 106,70 dolar AS per barel, sehari setelah mencapai tertinggi sembilan bulan pada 110,55 dolar AS. Di London, Brent North Sea untuk April jatuh 2,55 dolar AS menjadi 123,65 dolar AS per barel.

Kontrak Brent telah melonjak pada Kamis ke 128,40 dolar AS -- tingkat tertinggi sejak 23 Juli 2008 -- setelah sebuah media Iran melaporkan sebuah pipa saluran minyak terbakar di Arab Saudi.

Presiden AS Barack Obama memperingatkan terhadap setiap tindakan militer prematur terhadap Iran atas program senjata nuklirnya, dengan mengatakan Teheran merasakan tekanan sanksi berat dan isolasi.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Minyak Mentah Rebound dari Level Terendah dalam 3 Hari oleh Kemungkinan Aksi Militer ke Iran



(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah tampak mengalami kenaikan (05/03). Harga minyak mentah rebound setelah pada perdagangan akhir minggu lalu sempat mencapai posisi paling rendah dalam tiga hari belakangan. Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh pernyataan Obama bahwa AS kemungkinan akan melakukan tekanan militer akan Iran menghentikan program nuklirnya.

Pada perdagangan minggu lalu harga minyak mengalami penurunan mingguan pertamanya dalam empat minggu belakangan. Pada pertemuannya dengan PM Israel Netanyahu, Obama menyatakan bahwa kemungkinan aksi militer terhadap Teheran terbuka apabila gagal dilakukan diplomasi untuk mencegah Teheran terus mengembangkan program nuklirnya.

Pasar sangat khawatir dengan ketegangan di Timur Tengah tersebut. Pada perdagangan hari ini harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak pengiriman bulan April tampak mengalami kenaikan sebesar 59 sen dan ditransaksikan pada posisi 107.29 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan akhir minggu kemarin harga mengalami penurunan 2% dan ditutup melemah mingguan sebesar 2.8%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Harga Minyak Turun; Ketegangan di Iran Berkurang



(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami pelemahan tajam (07/03). Harga minyak turun karena ketegangan atas Iran sedikit berkurang dan prospek pertumbuhan di China dan Eropa lebih suram.

Kekhawatiran atas nasib kesepakatan dana talangan (bailout) besar Yunani juga memiliki dampak, mengirimkan euro jatuh dan diikuti dengan minyak.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 2,02 dolar AS menjadi ditutup pada 104,70 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April kehilangan 1,82 dolar AS menjadi 121,98 dolar AS per barel di perdagangan London.

Melemahnya retorika atas Iran dari Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan mereka di Washington, Senin, memberikan beberapa dorongan melemah pada harga yang sempat menguat tajam. Itu didukung oleh tawaran baru dari kekuatan global kepada Teheran untuk melanjutkan negosiasi nuklir yang macet.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Minyak Mentah Rebound; Dolar di Asia Melemah



(Vibiznews - Commodity) - Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan (07/03). Harga minyak mentah rebound dari posisi terendah dalam dua minggu belakangan di tengah laporan bahwa pasokan bensin di AS mengalami penurunan. Sementara itu melemahnya dolar pada sesi perdagangan di Asia turut memberikan sentiment menguat pada harga komoditas.

API menyatakan bahwa pasokan bensin di AS mengalami penurunan sebesar 2.25 juta barel minggu lalu. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak bulan November. Laporan resmi dari Departemen Energi hari ini diperkirakan akan menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah mengalami penurunan sebesar 1.6 juta barel.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan April untuk jenis WTI tampak mengalami peningkatan sebesar 68 sen dan ditransaksikan pada posisi 105.38 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah membukukan penurunan sebesar 2.02 dolar dan ditutup di posisi 104.70 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Minyak Mentah Berakhir Rebound oleh Potensi Stimulus Fed


(Vibiznews - Commodity) - Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah tampak bergerak rebound (08/03). Harga minyak dunia berbalik naik karena pedagang mengabaikan persediaan energi bervariasi AS untuk fokus pada spekulasi media tentang potensi langkah-langkah stimulus baru dari Federal Reserve.

Dalam perdagangan sore di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April menlonjak 1,52 dolar AS menjadi menetap di 123,50 dolar AS per barel.

Kontrak utama New York, minyak mentah lught sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan April, bertambah 1,11 dolar AS menjadi 105,81 dolar AS per barel.

Minyak mentah berjangka telah jatuh tajam pada Selasa, merosot sekitar dua dolar AS didorong kekhawatiran atas kesepakatan dana talangan (bailout) besar-besaran Yunani dan prospek pertumbuhan ekonomi di China dan Eropa yang meredup.

Federal Reserve sedang mempertimbangkan program pembelian obligasi baru yang dirancang untuk meningkatkan ekonomi AS sementara tidak menambah tekanan inflasi, the Wall Street Journal melaporkan Rabu.

Pendekatan bank sentral AS yang mungkin baru untuk stimulus akan menciptakan dana segar untuk membeli obligasi negara dan sekuritas jangka panjang hipotek, seperti yang telah dilakukan sebelumnya dalam program "pelonggaran kuantitatif" atau "QE", kata surat kabar.

Minyak mentah berjangka juga "rebound" pada Rabu karena data optimis pekerjaan AS, namun para pedagang masih berhati-hati menjelang batas waktu untuk Yunani menutup kesepakatan penghapusan utangnya.

Analis menghargai sebuah kenaikan rasa percaya bahwa Yunani akan mendapatkan tingkat investor swasta yang diperlukan untuk pengurangan utang 107 miliar euro (140 miliar dolar AS) dan rencana swap pada batas waktu Kamis malam.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Harga Minyak Mentah Bergerak Nyaris Flat, Masih Cenderung Menguat


(Vibiznews - Commodity) - Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah tampak mengalami pola yang nyaris flat (08/03). Harga minyak mentah hanya mengalami penurunan tipis dari posisi penutupan perdagangannya dini hari tadi yang berada di level tertinggi dalam dua hari belakangan. Spekulasi bahwa pasokan dari Iran akan kembali mengalami hambatan tampak mengangkat harga komoditas ini.

Pada perdagangan tadi malam harga minyak mentah membukukan kenaikan sebesar 1.4%. Parlemen AS berencana untuk kembali memberikan sanksi kepada Iran yang dinilai makin bandel dan enggan menghentikan program nuklirnya. Teheran sendiri membantah bahwa program nuklir tersebut bertujuan damai dan tidak bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan April tampak mengalami penurunan tipis saja sebesar 4 sen dan saat ini diperdagangkan pada posisi 106.12 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah ditutup positif sebesar 1.46 dolar di posisi 106.16 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel./QUOTE]
 
News Updated hari ini :

Sentimen Positif Restrukturisasi Utang Yunani Perkuat Harga Minyak


(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah tampak mengalami kenaikan signifikan (09/03). Harga minyak dunia naik karena euro menguat di tengah harapan swap utang Yunani akan berhasil, dengan ketegangan atas Iran juga mendukung pasar minyak mentah.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, bertambah 82 sen menjadi 106,98 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April meningkat 1,85 dolar AS menjadi 125,97 dolar AS dalam transaksi sore di London.

Lebih dari 75 persen swasta pemegang utang Yunani telah mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk berpartisipasi dalam swap utang, satu sumber pemerintah mengatakan Kamis, beberapa jam menjelang batas waktu kesepakatan.

Sumber itu mengatakan partisipasi melampaui 75 persen, tingkat minimum yang dicari oleh Athena agar kesepakatan terus maju.

Pada Jumat ini Yunani akan mengumumkan hasil swap obligasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan kreditor swasta untuk mengurangi hampir sepertiga dari utang negara yang sangat besar, sumber kementerian keuangan mengatakan.

Pertukaran obligasi, yang berakhir pada 20.00 GMT, Kamis, bertujuan untuk menghapus lebih dari 100 miliar euro (130 miliar dolar AS) dari utang negara, yang totalnya mencapai sekitar 350 miliar euro.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.
 
Minyak Naik oleh Dorongan Data Tenaga Kerja AS

(Vibiznews – Commodity) – Pergerakan harga minyak mentah pekan lalu ditutup menguat. Minyak mempertahankan pergerakan positifnya setelah di awal pekan mengalami koreksi. Sentimen positif dari data tenaga kerja AS rupanya cukup solid dalam mendukung kenaikan harga komoditi energi ini. Naiknya data payrolls sebesar 227 ribu memberikan sinyalemen bahwa penyerapan tenaga kerja meningkat.

Disaat yang bersamaan, kenaikan minyak juga dipicu oleh sentimen positif yang datang dari naiknya mayoritas bursa saham global terutama bursa saham AS yang mengembalikan situasi kondusif pasar dalam jangka pendek.

Minyak mentah berjangka untuk bulan April naik 82 sen menjadi 107,4 dollar per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent naik 54 sen menjadi 125,98 dollar per barel.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak diperkirakan akan masih bergerak naik di awal pekan depan dengan level support sebesar 106,3 dollar per barel dan level resistant sebesar 108,19 dollar per barel.
 
Minyak Mentah Menguat, Imbas Kenaikan PPI China
Selasa, 13 Maret 2012 16:47 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah untuk perdagangan sore hari ini (13/3) tercatat mengalami kenaikan. Naiknya pergerakan minyak disebabkan oleh adanya sentimen mengenai spekulasi kenaikan data PPI China untuk bulan Februari lalu yang membawa ekspektasi yang baik di sektor industry China.

Sedangkan disaat yang bersamaan, spekulasi mengenai kenaikan data penjualan ritel AS sebesar 1,1% pada bulan Februari membawa sinyalemen bahwa sektor konsumsi AS terus mengalami kenaikan setelah sebelumnya data kepercayaan konsumen juga meningkat.

Minyak mentah berjangka mengalami kenaikan 79 sen menjadi 107,13 dollar per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent naik 68 sen menjadi 126,02 dollar per barel.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak diperkirakan akan masih berpeluang mengalami kenaikan dengan level support sebesar 106 dollar per barel dan level resistant sebesar 107,88 dollar per barel.
 
Harga Minyak Naik Didukung Optimisme Ekonomi Global


Di akhir perdagangan bursa komoditas Nymex dini hari tadi harga minyak mentah tampak mengalami kenaikan (14/03). Harga minyak dunia naik didukung oleh data optimis ekonomi global, ketegangan Iran dan pandangan dari Federal Reserve Amerika Serikat yang sedikit membaik.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, berakhir pada 106,71 dolar AS per barel, naik 37 sen dari tingkat penutupan Senin.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret naik 88 sen menjadi mantap pada 126,22 dolar AS per barel di perdagangan London.

Kontrak berjangka New York mendapatkan dukungan oleh kondisi Fed yang sedikit lebih optimis dalam sebuah pernyataan, setelah pertemuan kebijakan satu hari.

Seperti yang diperkirakan, The Fed mempertahankan tingkat suku bunga utama ultra-rendah tidak berubah untuk membantu merangsang ekonomi.

Namun, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), pembuat kebijakan bank sentral, mencatat beberapa tanda-tanda pemulihan rapuh baru-baru ini.

Namun gubernur bank sentral telah membuat jelas dalam beberapa pekan terakhir bahwa tanda-tanda positif dalam perekonomian AS diimbangi oleh masih tingginya tingkat pengangguran, pendapatan yang datar dan pasar perumahan ambruk.

Menambah tanda-tanda positif bagi ekonomi AS, konsumen minyak terbesar di dunia, pada Selasa, data penjualan ritel AS Februari menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,1 persen dari Januari.

Itu menandai kenaikan paling tajam dalam lima bulan dan menunjukkan perbaikan belanja konsumen, pendorong utama output.

Minyak juga mendapat dukungan dari berita bahwa kepercayaan investor Jerman melonjak ke tingkat tertinggi selama 21 bulan pada Maret, di tengah optimisme bahwa ekonomi terbesar Eropa itu dapat menghindari kondisi terburuk dari krisis utang zona euro.

Minyak mentah berjangka telah jatuh pada Senin karena investor cemas atas kekuatan permintaan di seluruh dunia, menyusul data ekonomi yang lemah di China, yang merupakan negara konsumen energi terbesar dunia.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan cenderung didorong oleh faktor mengenai kekhawatiran pasokan dari Iran. Harga minyak mentah ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 100 – 110 dolar per barel.

sumber

MARI KITA MAJUKAN DUNIA TRADING DI INDONESIA
Trik Jitu dan Informasi Seputar Investasi Dapat Anda Ketahui di





Like Fans Page Facebook kami di Commodity Academy
Follow twitter @ComodityAcademy
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.