• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Commodity Jagung News Update

anak_ayam

IndoForum Beginner D
No. Urut
31477
Sejak
24 Jan 2008
Pesan
653
Nilai reaksi
8
Poin
18
Jagung Bukukan Kenaikan Mingguan 1.7%

jagung.jpg

(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT akhir minggu lalu harga jagung berjangka tampak mengalami peningkatan (05/02). Harga komoditas ini menguat di tengah spekulasi bahwa China akan meningkatkan pembelian komoditas dari AS.

Produksi ternak di China diperkirakan akan mengalami peningkatan tajam tahun ini, naik 4.2% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 51.6 juta metric ton. Naiknya produksi ternak di China meningkatkan harapan akan naiknya permintaan kedelai dari jagung dari AS. Kedelai dari jagung merupakan pakan ternak paling banyak digunakan di China.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Mei membukukan peningkatan sebesar 0.2% dan ditutup pada posisi 6.55 dolar per bushel di akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu. Harga jagung minggu lalu membukukan kenaikan mingguan sebesar 1.7%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa untuk sementara ini harga tampaknya masih akan cenderung berada dalam trend melemah. Harga tidak akan mengalami pergerakan menguat yang terlalu berlebihan karena kondisi ekonomi global tampak masih muram. Kisaran yang akan dialami oleh harga kedelai adalah 12.5 – 13.5 dolar per bushel.
 
Jagung Berjangka Melempem Ditekan Kekhawatiran Ekonomi Global


(Vibiznews - Commodity) - Tekanan demi tekanan yang menghantam bursa komoditas tampak mendorong harga jagung berakhir melemah pada penutupan perdagangan dini hari tadi (07/03). Harga jagung CBOT terpukul melemah di tengah menguatnya nilai tukar dolar AS. Sementara itu sinyal melambatnya ekonomi global tampak memberikan dorongan negative lanjutan.

Pada perdagangan tadi malam dolar menguat dan mencapai posisi paling tinggi dalam dua minggu terhadap enam rival utamanya. Kondisi menguatnya dolar ini mengakibatkan minat terhadap komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi turun karena harganya menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret tampak mengalami penurunan sebesar 8.25 sen dan ditutup pada posisi 6.58 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Mei tampak mengalami penurunan sebesar 6.75 sen dan ditutup pada posisi 6.54 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa untuk sementara ini harga tampaknya masih akan cenderung berada dalam trend melemah. Harga tidak akan mengalami pergerakan menguat yang terlalu berlebihan karena kondisi ekonomi global tampak masih muram. Kisaran yang akan dialami oleh harga jagung adalah 6-7 dolar per bushel.
 
Harga Jagung Ambles Tajam Akibat Naiknya Pasokan Ethanol


(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka tampak mengalami penurunan tajam (08/03). Harga anjlok terbesar sejak tanggal 12 Januari lalu. Naiknya harga jagung disebabkan oleh kenaikan pasokan ethanol di AS. Ethanol merupakan salah satu produk yang diproduksi dengan bahan baku jagung.

EIA melaporkan bahwa pasokan ethanol mengalami peningkatan dibandingkan dengan minggu lalu. Kenaikan tersebut sebesar 100 ribu barel. Pasokan ethanol naik sebesar 2.2 juta barel dibandingkan tahun lalu.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret tampak mengalami penurunan sebesar 14.25 sen dan ditutup pada posisi 6.4375 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Mei tampak mengalami penurunan sebesar 15.25 sen dan ditutup pada posisi 6.3875 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa untuk sementara ini harga tampaknya masih akan cenderung berada dalam trend melemah. Harga tidak akan mengalami pergerakan menguat yang terlalu berlebihan karena kondisi ekonomi global tampak masih muram. Kisaran yang akan dialami oleh harga jagung adalah 6-7 dolar per bushel.
 
Jagung Meningkat, Argentina Diprediksi Alami Penurunan Produksi

(Vibiznews – Commodity) – Pergerakan harga jagung sore hari ini (8/3) tercatat mengalami kenaikan. Jagung terstimulasi oleh imbas kenaikan minyak mentah yang saat ini berada di level 106 dollar per barel. Namun, faktor utama pada kenaikan harga jagung diperoleh dari adanya prediksi bahwa output jagung di Argentina diperkirakan akan mengalami penurunan untuk tahun ini.

Argentina merupakan produsen jagung terbesar di kawasan Amerika Selatan selain Brasil. Argentina diprediksi akan mengalami penurunan produksi jagung sebesar 6,2% menjadi 21,1 juta ton akibat pengaruh gangguan cuaca seperti pada saat ini dimana curah hujan masih cukup tinggi.

Jagung berjangka saat ini mengalami kenaikan sebesar 0,12% menjadi 6,44 dollar per bushel. Sedangkan kedelai mengalami kenaikan 0,04% menjadi 13,22 dollar per bushel.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga jagung diperkirakan masih akan berpeluang positif dalam jangka pendek. Seperti pekan-pekan sebelumnya, harga jagung cenderung bergerak terbatas mengingat kuatnya tarik menarik sentimen fundamental.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.