jennywijaya
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 288379
- Sejak
- 10 Nov 2020
- Pesan
- 318
- Nilai reaksi
- 1
- Poin
- 18
Hypersex merupakan salah satu kelainan seksual. Ciri ciri hypersex sendiri antara lain karena memiliki fantasi, gairah, dan kecanduan seksual yang sulit untuk dikendalikan. Perilaku ini dapat berdampak negatif pada kesehatan, pekerjaan, dan hubungan dengan orang lain.
Ketika perilaku seksual menjadi fokus utama dalam hidup, sulit dikendalikan, dan mengganggu atau membahayakan diri sendiri atau orang lain, hal ini dapat dikatakan sebagai hypersex. Sangat mungkin seseorang dengan hypersex sering melakukan masturbasi, cybersex (seks secara virtual), memiliki banyak pasangan, dan mengakses pornografi secara berlebihan. Perilaku ini sangat rentan terhadap penyakit menular seksual.
Pada wanita, kondisi ini seringkali juga disebut nymphomania, sedangkan pada pria disebut satyriasis. Hypersexualitas juga bisa mengganggu atau membahayakan pelaku dan orang lain yang dilibatkan. Jika dibiarkan, perilaku hypersex akan melanggar batas-batas norma yang berlaku di masyarakat, seperti berselingkuh, menggunakan jasa pekerja seks komersial, bahkan memicu tindakan kriminal seperti pemerkosaan.
Tanda-tanda Mengalami Perilaku Hypersexual
Sampai saat ini belum ditemukan kriteria diagnosis resmi untuk hypersex. Meski demikian, ada beberapa perilaku yang bisa dijadikan tanda-tanda untuk menentukan perilaku yang juga dikategorikan kecanduan seks ini, yaitu:
- Sering memiliki dorongan atau hasrat seksual yang tidak terbendung dan sulit ditahan.
- Memiliki lebih dari satu pasangan dalam perkawinan, bisa juga berupa perselingkuhan.
- Sering berganti-ganti pasangan seksual.
- Terus mengonsumsi hal-hal terkait pornografi atau kecanduan pornografi.
- Sering mempraktikkan hubungan seksual yang tidak aman.
- Sering memakai jasa pekerja seks komersial.
- Sering merangsang diri sendiri untuk mendapatkan kepuasan, alias masturbasi.
- Sering mengintip aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang lain.
Cara Mengatasi Hypersex
Langkah awal yang penting dilakukan dalam menangani hypersex adalah mencari pertolongan ke psikiater atau psikolog. Saat berkonsultasi, dokter akan menentukan diagnosis dan memastikan apakah kelainan seksual berkaitan dengan kondisi tertentu, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, demensia, depresi, dan gangguan kepribadian.
Penanganan penderita hypersex adalah dengan melakukan terapi perilaku. Pembentukan perilaku yang baru ini bisa dilakukan dengan menyibukkan diri melakukan kegiatan-kegiatan positif, sekaligus berinteraksi dengan orang lain tanpa melibatkan hubungan seksual.
Mereka yang berniat menyembuhkan kecanduan seks atau perilaku hypersex perlu dibimbing untuk menentang segala pikiran yang menguasai mereka untuk melakukan tindakan seksual yang melewati batas. Dengan kata lain, kekuatan pikiran menentukan kesuksesan atau kegagalan terhadap pengobatan yang dilakukan.
Selain kekuatan pikiran, faktor kunci untuk kesembuhan perilaku hypersex adalah rajin melakukan konseling dan mematuhi rencana yang telah dibuat. Dukungan dari orang-orang yang dicintai juga dapat membantu pengendalian. Pengobatan dengan obat-obatan tertentu, seperti pereda cemas dan obat antidepresan, dapat membantu meredam hasrat dan perilaku hypersex.
Jika merasa terdapat tanda-tanda atau keluhan yang mengacu pada hypersex, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog, untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Demikian penjelasan singkat mengenai ciri-ciri hypersex yang perlu diketahui. Perlu diingat lagi jika kamu merasakan tanda-tanda atau ciri-ciri hypersex seperti yang sudah disebutkan di atas, diharapkan untuk segera konsultasikan ke psikiater atau psikolog. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. Semoga dapat menambah wawasanmu.