Cho Ajak Ngeseks Penari Sebelum Pembantaian Virginia Tech
Rita Uli Hutapea - detikcom
Virginia - Sebulan sebelum menebar maut di Virginia Tech, Cho Seung-Hui menyewa seorang gadis penari untuk menghiburnya di sebuah kamar motel. Cho sempat merayu gadis itu untuk berhubungan seks. Namun sang penari menolak.
Penari bernama Chastity Frye itu menemui Cho di motel Valley View, Virginia. "Saya menari beberapa saat dan saya pikir kami sudah selesai karena dia berdiri dan pergi ke kamar kecil," tutur Frye kepada saluran televisi lokal, WSLS NewsChannel 10.
"Dan saya bilang, kamu ingin saya pergi? Saya akan pergi kalau begitu," imbuh perempuan itu. Namun kemudian Cho berujar bahwa dirinya telah membayar Frye untuk satu jam penuh dan wanita itu baru berada di sana sekitar 15 menit.
"Dan saya menari lagi dan saat itulah, dia menyentuh saya dan mencoba merayu saya. Namun saya mendorongnya," kisah Frye seperti dilansir LifeSiteNews.com, Rabu (25/4/2007).
Agen-agen FBI berhasil menemukan Frye akhir pekan lalu dan menanyainya soal pertemuan dengan Cho tersebut.
Para pakar menuturkan, hasrat ngeseks Cho dengan penari itu ditambah lagi dengan pelecehan seksual yang pernah dilakukannya terhadap sejumlah mahasiswi Virginia Tech, membuktikan bahwa pikiran Cho dipenuhi fantasi seks yang memicu kemarahan dan rasa frustrasinya.
Menurut Dr Judith Reisman, seorang pakar terkenal mengenai dampak pornografi dan hubungannya dengan kejahatan keji, perilaku Cho cocok dengan "profil para pecandu pornografi".
"Teman sekamarnya bilang pembunuh itu berada di depan komputernya seharian penuh dan sepanjang malam, dia penyendiri. Dia jelas membakar fantasi seksual dan kejamnya dengan gambar-gambar seksual dan kejam yang dia dapat," tutur Reisman.
Menurut Reisman, pornografi merupakan faktor yang banyak ditemukan dalam kasus pembantaian di sekolah-sekolah AS.
Contohnya, pada tahun 1997, Michael Carneal (14) menembaki sekelompok siswa di sekolahnya di Paducah, Kentucky dan menewaskan 3 murid perempuan dan melukai 5 orang lainnya. Catatan polisi menunjukkan, komputer Carneal dipenuhi dengan pornografi, khususnya pornografi remaja.
Pada tahun 1999, dua pelaku pembunuhan massal SMA Columbine, Dylan Klebold dan Eric Harris, juga dilaporkan sebagai penggemar pornografi.
Sumber: Detik.com
Berita Terkait: https://www.forum.or.id/showthread.php?t=15728
Rita Uli Hutapea - detikcom
Virginia - Sebulan sebelum menebar maut di Virginia Tech, Cho Seung-Hui menyewa seorang gadis penari untuk menghiburnya di sebuah kamar motel. Cho sempat merayu gadis itu untuk berhubungan seks. Namun sang penari menolak.
Penari bernama Chastity Frye itu menemui Cho di motel Valley View, Virginia. "Saya menari beberapa saat dan saya pikir kami sudah selesai karena dia berdiri dan pergi ke kamar kecil," tutur Frye kepada saluran televisi lokal, WSLS NewsChannel 10.
"Dan saya bilang, kamu ingin saya pergi? Saya akan pergi kalau begitu," imbuh perempuan itu. Namun kemudian Cho berujar bahwa dirinya telah membayar Frye untuk satu jam penuh dan wanita itu baru berada di sana sekitar 15 menit.
"Dan saya menari lagi dan saat itulah, dia menyentuh saya dan mencoba merayu saya. Namun saya mendorongnya," kisah Frye seperti dilansir LifeSiteNews.com, Rabu (25/4/2007).
Agen-agen FBI berhasil menemukan Frye akhir pekan lalu dan menanyainya soal pertemuan dengan Cho tersebut.
Para pakar menuturkan, hasrat ngeseks Cho dengan penari itu ditambah lagi dengan pelecehan seksual yang pernah dilakukannya terhadap sejumlah mahasiswi Virginia Tech, membuktikan bahwa pikiran Cho dipenuhi fantasi seks yang memicu kemarahan dan rasa frustrasinya.
Menurut Dr Judith Reisman, seorang pakar terkenal mengenai dampak pornografi dan hubungannya dengan kejahatan keji, perilaku Cho cocok dengan "profil para pecandu pornografi".
"Teman sekamarnya bilang pembunuh itu berada di depan komputernya seharian penuh dan sepanjang malam, dia penyendiri. Dia jelas membakar fantasi seksual dan kejamnya dengan gambar-gambar seksual dan kejam yang dia dapat," tutur Reisman.
Menurut Reisman, pornografi merupakan faktor yang banyak ditemukan dalam kasus pembantaian di sekolah-sekolah AS.
Contohnya, pada tahun 1997, Michael Carneal (14) menembaki sekelompok siswa di sekolahnya di Paducah, Kentucky dan menewaskan 3 murid perempuan dan melukai 5 orang lainnya. Catatan polisi menunjukkan, komputer Carneal dipenuhi dengan pornografi, khususnya pornografi remaja.
Pada tahun 1999, dua pelaku pembunuhan massal SMA Columbine, Dylan Klebold dan Eric Harris, juga dilaporkan sebagai penggemar pornografi.
Sumber: Detik.com
Berita Terkait: https://www.forum.or.id/showthread.php?t=15728