Samantha
IndoForum Senior B
- No. Urut
- 43737
- Sejak
- 17 Mei 2008
- Pesan
- 6.450
- Nilai reaksi
- 157
- Poin
- 63
Aku bagaikan seekor kelinci yang berharap bisa terbang
Menjadikan kedua telingaku sepasang sayap membawaku melayang
Ketika aku menyadari semua hanya mimpi
Terkurung aku dalam penjara kesedihan yang abadi
Aku ketakutan.. aku mencoba untuk bertahan
Dan pernah sekali aku mencoba melarikan diri
Selalu saja kembali ke lubang yang sama
Aku memang tak pernah lebih baik dari katak dalam tempurung
Yang setiap hari hanya hidup dalam ketidakpastian yang mengurung
Tapi satu hal yang ku banggakan pada diriku..
Saat bersedih..
Saat terluka begitu dalam..
Saat merasa sangat pedih..
Aku tidak dapat menunjukkan kesedihanku melalui air mata..
Itu yang aku banggakan
Air mataku tak pernah mau keluar
Sehingga aku dapat mencoba tersenyum
Bersembunyi di balik topeng kebahagiaan
Padahal.. di dalam diriku sedang hancur luluh lantak oleh keabadian rasa yang terpendam..
Sering kali juga aku tak mampu ungkapkan dengan kata-kata
Tak dapat ku lukiskan pada kanvas dengan cat warna
Betapa tak berdayanya aku.. ketika menghadapimu selama ini
Palsukah kebahagiaan itu?
Palsukah harapan dan impian itu?
Aku mencintaimu.. lebih dalam dan lebih pedih dari rasa sakit hatiku selama ini
Aku berusaha memendamnya dengan segala daya upaya
Akhirnya.. dengan sedikit paksaan, aku mengakui segalanya
Menjadikan kedua telingaku sepasang sayap membawaku melayang
Ketika aku menyadari semua hanya mimpi
Terkurung aku dalam penjara kesedihan yang abadi
Aku ketakutan.. aku mencoba untuk bertahan
Dan pernah sekali aku mencoba melarikan diri
Selalu saja kembali ke lubang yang sama
Aku memang tak pernah lebih baik dari katak dalam tempurung
Yang setiap hari hanya hidup dalam ketidakpastian yang mengurung
Tapi satu hal yang ku banggakan pada diriku..
Saat bersedih..
Saat terluka begitu dalam..
Saat merasa sangat pedih..
Aku tidak dapat menunjukkan kesedihanku melalui air mata..
Itu yang aku banggakan
Air mataku tak pernah mau keluar
Sehingga aku dapat mencoba tersenyum
Bersembunyi di balik topeng kebahagiaan
Padahal.. di dalam diriku sedang hancur luluh lantak oleh keabadian rasa yang terpendam..
Sering kali juga aku tak mampu ungkapkan dengan kata-kata
Tak dapat ku lukiskan pada kanvas dengan cat warna
Betapa tak berdayanya aku.. ketika menghadapimu selama ini
Palsukah kebahagiaan itu?
Palsukah harapan dan impian itu?
Aku mencintaimu.. lebih dalam dan lebih pedih dari rasa sakit hatiku selama ini
Aku berusaha memendamnya dengan segala daya upaya
Akhirnya.. dengan sedikit paksaan, aku mengakui segalanya