• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Cegah Golput, Estonia Terapkan E-Voting

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.668
Nilai reaksi
23
Poin
0
Cegah Golput, Estonia Terapkan E-Voting

Pic:hipwee

TALLINN, KOMPAS.com -Bagi negara yg demokrasinya masih muda, meningkatnya angka golongan putih (golput) merupakan fenomena yg mengkhawatirkan. Estonia, yg demokrasinya baru berusia 22 tahun tidak luput dari kecemasan itu.

Untuk menekan jumlah orang yg golput, pemerintah negara Baltik itu menerapkan electronic voting. Sistem itu perdana sekali dimulai pada pemilu lokal tahun 2005 & berjalan sukses hingga sekarang. Estonia merupakan negara perdana di dunia yg menerapkan e-voting. E-voting tidak menghapuskan TPS di mana warga biasanya memberikan suara.

E-voting menolong warga yg terlalu sibuk & terlalu jauh untuk datang ke TPS. Terbukti, 16 persen warga mengatakan mereka tidak akan memilih kalau sistem itu tidak diterapkan. Partisipasi warga yg mengpakai e-voting terus meningkat dari cuma 1,9 persen tahun 2005, jadi 24.3 persen pada pemilu parlemen tahun 2011.

Kecanggihan teknologi negara yg dijuluki E-Stonia ini jadi kunci keberhasilan sistem tersebut. Cukup mengpakai E-KTP yg dimasukkan ke card reader di komputer, warga dapat memilih. Bahkan, di pemilu terakhir, warga dapat mengpakai nomor handphone sebagai bukti identifikasi ketika memilih. Penetrasi internet yg tinggi jadi kunci untuk mengakses internet. Konstitusi Estonia menuliskan internet merupakan hak asasi manusia setiap warga.

Kompas.com mewawancarai Ivar Hendla, dosen Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Teknologi Tallinn terkait penerapan e-voting itu. Ivar menjelaskan banyak yg mengkhawatirkan terjadinya kecurangan & potensi serangan hacker. Untuk mencegah hal tersebut, Estonia benar-benar mempersiapkan dengan matang E-KTP. Kartu bukti diri itu dilengkapi dengan chip spesifik & kode spesial yg cuma akan mengindentifikasi pemilik kartu bersangkutan.

Ivar juga menyebutkan tingginya kepercayaan publik sangat krusial. "Warga percaya dengan pemerintah & komisi pemilihan umum, mereka yakin tidak akan ada kecurangan."

Ivar menambahkan kerahasiaan suara yg diberikan sangat terjamin. "Perangkat spesifik dipakai untuk memastikan nama pemilih akan langsung dipisahkan dengan suaranya ketika KPU mulai menghitung suara."​


Sumber:kompas Kemarin 21:50
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.