• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bhavaviveka : Tentang Makan Daging

it's not complicated at all Brow.
it has nothing to do with Gotama or Metteya.

I choose my own food,... mindfully...

Anda yang mengaitkannya dengan Gotama dan Metteya

Apakah Buddhis juga bebas semaunya pergi ke discotik, trus bilang Buddha-ku tidak pernah melarangnya...
..maaf ya.. saya tidak akan komentar lagi..

silahkan aja bertukar pikiran dengan yang lain..
 
Apakah Buddhis juga bebas semaunya pergi ke discotik, trus bilang Buddha-ku tidak pernah melarangnya...

Buddhanusati:(perenungan sifat-sifat luhur buddha)

Demikianlah Sang Bhagava Yang Maha Suci,Yang telah mencapai Penerangan sempurna,sempurna pengetahuan serta tindaktandukNya, sempurna menempuh Sang Jalan(nibanna),Pengenal segenap alam,Pembimbing Manusia Yg tiada taranya, Guru para dewa dan manusia Yang Sadar, Yang patut dimuliakan.

Dhammanusati:

Dhamma Sang Bhagava telah sempurna dibabarkan, berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan,menuntun ke dalam batin,dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing2

Sanghanusati:

Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut.
Mereka merupakan empat pasang makhluk, terdiri dari 8 jenis makhluk suci. Itulah Sangha siswa Sang Bhagava.
Patut menerima pemberian, tempat bernaung,persembahan serta penghormatan.
Lapangan utk menanam jasa, yg tiada taranya di alam semesta



sang buddha tidak pernah melarang untuk pergi ke-diskotik.....ataupun bersenang-senang di karaoke.
dan pergi ke sana tidak lah melanggar dasasila bagi perumah tangga
kecuali jika ingin menambah sila tambahan
tergantung dari pandangan masing-masing.


tetapi seorang pertapa yang meninggalkan keluarga menempuh hidup suci.
peraturan sila(vinaya) tentu sudah beda.
dimana seorang pertapa tidak boleh lagi bersenang-senang seperti itu.

pergi ke medan perang..belum tentu berperang.....
bisa saja menolong orang/menjadi palang merah.
hanya pikiran yang dipenuhi kilesa yang selalu ingin berperang.
adakah akhir dari semua itu?
 
Namaste,

Ada yang perlu saya sampaikan dan tekankan.
Pertama, mengenai kurban makhluk hidup. Sang Buddha sangat tidak menyetujui adanya upacara kurban maklhuk hidup. Tidak ada sama sekali dampak spiritual dalam upacara kurban makhluk hidup. Yang ada hanyalah dampak psikologi sementara berupa kepuasan karena telah memenuhi sebuah peraturan tertentu atau suatu bentuk balas budi. Dalam Kutadanta Sutta, Digha Nikaya 5 kita bisa melihat bagaimana Sang Buddha menjelaskan mengenai upacara kurban besar yang sesungguhnya, yaitu dimana tidak ada kurban berupa kehancuran hidup suatu makhluk.

"Brahmana, dalam pelaksanaan upacara tidak ada sapi, kambing, unggas, babi yang dibunuh atau tidak ada makhluk hidup mana pun yang dibunuh. Tidak ada pohon yang ditebang untuk dijadikan tiang, tidak ada rumput 'Dabba' yang disabit dan diletakkan di sekeliling tiang. Para pekerja dan pembantu atau pekerja yang bekerja, tidak ada yang diancam dengan cambuk atau tongkat, sehingga tidak ada tangisan maupun air mata bercucuran di wajah mereka. Siapa yang ingin membantu, ia bekerja; ia yang tidak mau membantu, tidak bekerja. Setiap orang melakukan sesuai apa yang ia inginkan; melakukan atau tidak melakukan. Upacara dilaksanakan dengan hanya menggunakan ghee, minyak, mentega, susu, madu dan gula.”


Kedua, mengenai berpergian ke diskotik. Kita tahu bahwa mayoritas diskotik merupakan tempat hiburan dan dibuka pada malam hari. Dalam Sigalovada Sutta, Digha Nikaya 31. Sang Buddha menasihati dan memberikan penjelasan mengenai dampak-dampak dari kegemaran mengejar tempat-tempat hiburan di malam hari.

"Dan apakah enam saluran yang memboroskan kekayaan itu? O putra kepala keluarga, gemar minum-minuman yang memabukkan, sering berkeliaran di jalan jalan pada saat yang tidak pantas, mengejar tempat-tempat hiburan, gemar berjudi, bergaul dengan teman-teman jahat dan kebiasaan menganggur (malas) adalah enam saluran yang memboroskan kekayaan."

"O putra kepala keluarga, terdapat enam bahaya akibat sering berkeliaran di jalan jalan pada saat yang tidak pantas (vikala visikhacariyanuyoga), yaitu : dirinya sendiri tidak terjaga (agutta) dan tidak terlindung (arakkhita), anak istrinya tidak terjaga dan tidak terlindung, harta kekayaannya tidak terjaga dan terlindung, juga ia dapat dituduh sebagai pelaku kejahatan-kejahatan (yang belum terbukti), menjadi sasaran desas-desus palsu, ia akan menjumpai banyak kesulitan. Inilah, O putra kepala keluarga, enam bahaya akibat sering berkeliaran di jalan-jalan pada saat yang tidak pantas."

"O putra kepala keluarga, terdapat enam bahaya akibat mengejar tempat-tempat hiburan (samajjabhicarane) : (Ia selalu berpikir) di manakah ada tari-tarian? Di manakah ada nyanyi-nyanyian? Di manakah ada pertunjukan musik? Di manakah ada pembacaan deklamasi? Di manakah ada permainan tambur? Di manakah ada permainan genderang? Inilah, O putra kepala keluarga, enam bahaya akibat mengejar tempat-tempat hiburan."

Demikian
 
yah memang betul..tapi tergantung dari pandangan masing-masing.......
lagian yang dibahas adalah "larangan" saya pikir sang buddha tidak pernah melarang....
tetapi coba lihat sang buddha hanya memberi kan jawaban atas "akibat" dari hal-hal tersebut.
jadi pilihan ada di tangan kita,
tapi kalau mau dibilang jujur...memang diskotik itu sudah masuk kategori extrim.....jika umat buddhis yang taat...sebaiknya tidak masuk ke tempat seperti itu.
karena bisa menimbulkan masalah...seperti avuso sakra post ttg sigalovada sutta...

saya sendiri pernah ke diskotik sekali ^^....itupun hanya ingin lihat "seperti apa sih diskotik itu" >>>sudah lewat sekitar 6 tahun lalu.
dan sayang nya saya tidak tertarik datang 2x....

yang saya maksudkan disini adalah....ketika kita hidup di tengah masyarakat luas(sebagai perumah tangga)...berhubungan relasi dari orang baik sampai orang buruk..tentu kita harus fleksibel tetapi bukan elastis
tentu kita tahu...seperti orang dari daerah kota kecil...jika ke kota besar tentu tempat hiburan lah yang dicari..
seperti mal,taman bermain,diskotik sampai karaoke.

jika ada teman lagi stress berat.....dan hendak ke karaoke(rumah bernyanyi) melepas stress....yah di temani nyanyi saja...
tapi nyanyi hanya sekedar nyanyi.....tidak perlu sampai meneteskan air mata,lompat-lompat,dsb-nya....alias tidak terbawa perasaan sampai sebagaimana hebat-nya.
inilah yang saya maksudkan "pergi ke medan perang tetapi bukan berarti ikut berperang"

kita hanya menemani orang stress,sehingga si penderita merasa punya "sesuatu yang masih care/peduli pada dirinya".....bukan berarti menemani orang stress,kita juga harus ikut stress....
kalau kadar stress nya sudah berkurang.....boleh-boleh saja menyarankan yang lain atau langkah selanjut nya.

sifat umum manusia itu rata-rata ingin di cintai......jadi ingat lagu nya "ku bukan super star" karya project p(kalau tidak salah)...^^

kita tidak akan bisa mengubah pandangan orang lain......kita hanya bisa mengubah pandangan diri kita sendiri..
mengetahui akibat dari yang kita lakukan akan sangat bermanfaat bagi diri kita......

@sakra
terima kasih banyak atas nasehat nya.....semoga kita semua maju dalam dhamma.
 
akhirnya yang ditakutkan muncul juga....

vegatarian adalah hal yang baik bila diikuti dengan pengertian yang benar.

saya rasa dunia ini tidak akan pernah bisa menjadi dunia yang dipenuhi oleh manusia yang semuanya bervegetarian. karena makanan tidak menyebabkan seseorang menjadi suci...

jangan lupa, makan daging memiliki manfaat tersendiri. coba ingat2 lagi pelajaran tentang 4 sehat 5 sempurna (yang katanya sekarang udah di ubah). selama tidak makan berlebihan, daging ataupun sayuran akan bermanfaat buat tubuh kita.

Contoh: makan melinjo/kelapa terlalu banyak dapat menyebabkan penyakit asam urat. makan brokoli terlalu banyak juga sama.

seorang vegetarian sebaiknya share apa sih manfaat dari vegetarian yang telah dia peroleh tapi bukan untuk mempengaruhi hanya untuk share tidak lebih dan tidak kurang. seorang vegetarian juga harus menghormati juga orang yang tidak menjalankan vegetarian seperti meat eater yang menghormati seorang vegetarian.

buat saya lebih baik menjadi seseorang yang mudah disokong seperti yang terdapat di karaniya metta sutta.
 
makan daging bangkai atau vegetarian its ok.

makanan kan untuk menunjang tubuh supaya ga cepat rusak.


semoga semuanya berbahagia. yang makan daging bangkai dan yang vegetarian ^_^
 
Kalau untuk makan saja diributkan sampai berulang-ulang, kapan bisa meningkatkan pelaksanaan sila?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.