Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa." — Mazmur 16:11
Kita butuh sukacita. Sukacita yang bukan sukacita semu dan sementara, melainkan sukacita sesungguhnya yang berasal dari Allah. Daud tahu itu kuncinya agar kita tidak gampang patah. Ketika kita bersama Tuhan, Dia memberitahukan jalan menuju kehidupan (the path of life), kehadiran Tuhan penuh dengan sukacita melimpah, dan pada-Nya ada nikmat/kebahagiaan (pleasure) yang kekal. Ini tidak tergantung ada tidaknya masalah. Ini tidak tergantung pada berat ringannya pekerjaan, segar dan lelahnya kita. Itu semua akan hadir setiap saat ketika kita berada bersama Tuhan.
Daud tahu benar bahwa bersama Tuhan ada kekuatan yang akan membuat kita tidak gampang goyah.
Pada Tuhan senantiasa ada kekuatan. Pada Tuhan senantiasa ada kelegaan. Pada Tuhan senantiasa ada jawaban. Pada Tuhan senantiasa ada sukacita. Tidakkah ini kita perlukan untuk bisa terus kuat menghadapi timbunan pekerjaan atau masalah setiap harinya? Jika kita lemah dan kemudian terus memproduksi umpatan dari mulut kita, bukankah itu akan semakin melemahkan dan mematahkan kita? Ingatlah bahwa Tuhan adalah gunung batu dan perlindungan yang kuat. Apa yang harus kita lakukan adalah terus bersama Tuhan dalam bait-Nya. Karena hanya pada saat itulah sebenarnya kita menjadi kuat dan terus memiliki sukacita meski tenaga dan pikiran kita terkuras habis-habisan. Zefanya mengatakan "Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai." — Zefanya 3:16-17
Bersama Tuhan akan memberi kita kekuatan setiap saat
Kita butuh sukacita. Sukacita yang bukan sukacita semu dan sementara, melainkan sukacita sesungguhnya yang berasal dari Allah. Daud tahu itu kuncinya agar kita tidak gampang patah. Ketika kita bersama Tuhan, Dia memberitahukan jalan menuju kehidupan (the path of life), kehadiran Tuhan penuh dengan sukacita melimpah, dan pada-Nya ada nikmat/kebahagiaan (pleasure) yang kekal. Ini tidak tergantung ada tidaknya masalah. Ini tidak tergantung pada berat ringannya pekerjaan, segar dan lelahnya kita. Itu semua akan hadir setiap saat ketika kita berada bersama Tuhan.
Daud tahu benar bahwa bersama Tuhan ada kekuatan yang akan membuat kita tidak gampang goyah.
Pada Tuhan senantiasa ada kekuatan. Pada Tuhan senantiasa ada kelegaan. Pada Tuhan senantiasa ada jawaban. Pada Tuhan senantiasa ada sukacita. Tidakkah ini kita perlukan untuk bisa terus kuat menghadapi timbunan pekerjaan atau masalah setiap harinya? Jika kita lemah dan kemudian terus memproduksi umpatan dari mulut kita, bukankah itu akan semakin melemahkan dan mematahkan kita? Ingatlah bahwa Tuhan adalah gunung batu dan perlindungan yang kuat. Apa yang harus kita lakukan adalah terus bersama Tuhan dalam bait-Nya. Karena hanya pada saat itulah sebenarnya kita menjadi kuat dan terus memiliki sukacita meski tenaga dan pikiran kita terkuras habis-habisan. Zefanya mengatakan "Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai." — Zefanya 3:16-17
Bersama Tuhan akan memberi kita kekuatan setiap saat