• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berbagai Hal yang Perlu Diketahui dari Obat Propepsa Suspensi

jennywijaya

IndoForum Newbie A
No. Urut
288379
Sejak
10 Nov 2020
Pesan
318
Nilai reaksi
1
Poin
18
propepsa-suspensi-100-ml-01-1569300611.jpg

Tukak lambung merupakan kondisi terkikisnya lapisan dinding lambung karena infeksi bakteri H. pylori dan menyebabkan terjadinya maag. Sedangkan tukak usus dua belas jari (duodenum) merupakan penyakit yang menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati hingga dada (heartburn) sehingga menimbulkan mual dan muntah darah. Untuk mengatasi kedua kondisi tersebut, pengobatan menggunakan propepsa suspensi biasanya akan disarankan oleh dokter.

Apa itu propepsa suspensi?
Propepsa suspensi adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati tukak lambung dan tukak duodenum. Penggunaan obat ini perlu resep dokter. Propepsa suspensi mengandung zat aktif sukralfat yang bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung terhadap asam lambung. Kemasan propepsa suspensi hadir dalam bentuk botol berukuran 100 mL. Pada setiap 5 mL propepsa suspensi atau setara 1 sendok takar, terdapat 500 mg sucralfate. Obat ini digunakan dalam jangka waktu pendek (maksimal 8 minggu) atau sesuai dengan petunjuk dokter. Obat ini dianjurkan untuk diminum setiap hari secara rutin di waktu yang sama. Penggunaan propepsa suspensi harus ketika lambung kosong atau minimal 1 jam sebelum makan.

Efek samping propepsa suspensi
Obat propepsa suspensi biasanya dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Akan tetapi, penggunaan propepsa suspensi tetap dapat menimbulkan beberapa efek samping baik yang umum maupun jarang terjadi. Beberapa efek samping propepsa suspensi tersebut seperti berikut ini.
  • Pasien disfungsi ginjal memiliki risiko mengalami efek samping yang lebih serius jika menggunakan propepsa suspensi seperti keracunan aluminium dan hypophosphatemia.
  • Efek samping yang umum terjadi dari penggunaan propepsa suspensi yaitu sembelit.
  • Efek samping propepsa suspensi lainnya yaitu diare, gangguan lambung, gangguan pencernaan, dan mual.
  • Efek samping propepsa suspensi yang cukup jarang terjadi yaitu pusing, sakit kepala, mengantuk, vertigo, nyeri punggung, pembentukan bezoar, mulut kering, ruam, dan reaksi hipersensitivitas.

Interaksi obat yang mungkin muncul
Interaksi propepsa suspensi dengan obat lain yang digunakan secara bersamaan mungkin terjadi. Kandungan sucralfate dalam propepsa suspensi akan mengurangi penyerapan beberapa obat seperti antibiotik fluorokuinolon, fenitoin, quinidine, ranitidine, tetrasiklin, simetidin, lansoprazole, digoxin, teofilin, sulpiride, dan antikoagulan kumarin. Jika berbagai obat tersebut maupun propepsa suspensi sama sama dibutuhkan, maka berikan jeda minimal 2 jam untuk masing-masing pemakaiannya.

Kontra indikasi
Terdapat kontra indikasi yang perlu diperhatikan dari propepsa suspensi yaitu:
  • Hindari penggunaan propepsa suspensi pada pasien gagal ginjal kronis karena obat ini dapat menyebabkan nefropati yang diinduksi oleh alumunium.
  • Jangan menggunakan propepsa suspensi pada pasien dengan riwayat hipersensitif pada sucralfate.
  • Tidak dianjurkan diberikan pada anak usia di bawah 15 tahun.
Penggunaan propepsa suspensi pada ibu hamil
Penggunaan propepsa suspensi pada ibu hamil dapat dilakukan namun perlu rekomendasi dan pengawasan dari dokter. Badan Pengawasan Obat dan Makananan Amerika Serikat (FDA) memasukkan sucralfate dalam kategori B. Maksudnya adalah penelitian pada reproduksi hewan telah dilakukan dan tidak menunjukkan risiko pada janin. Studi memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin pada usia kehamilan berapa pun. Hingga saat ini, penelitian klinis pada manusia belum dilakukan sehingga tetap ada kemungkinan risiko tertentu penggunaan propepsa suspensi pada ibu hamil.

Hentikan segera penggunaan propepsa suspensi jika muncul reaksi berupa alergi. Beberapa gejala alergi terhadap inpepsa suspensi yaitu pucat, sakit tenggorokan, ruam, gatal, arthralgia, dan demam. Berbagai gejala alergi lain mungkin juga muncul sehingga Anda perlu waspada dan melakukan pengamatan mendalam ketika mengonsumsi propepsa suspensi. Apabila Anda masih ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai propepsa suspensi, tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Unduh aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store atau Google Play.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.