• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bengawan Solo Seleramu Kini...

rumah iklan

IndoForum Newbie B
No. Urut
221343
Sejak
6 Feb 2013
Pesan
183
Nilai reaksi
4
Poin
18
6WcVK.jpg
MAKAN tak melulu soal rasa. Penampilan serta penyajian yang unik menjadi nilai tambah yang bisa mengikat kesetiaan pelanggan. Inilah yang mengantar pengunjung untuk bersantap bersama kenangan di Bengawan Solo.

Es krim yang dilabeli nama cinnamon experience menjadi hidangan penutup eksotik yang disajikan Restoran Bengawan Solo di areal lobi Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Mangkuk kecil bersusun dua di tangan pelayan segera menyedot perhatian karena mengeluarkan asap dari es kering yang disiram air hangat di dasar mangkuk.

Uap yang menggumpal-gumpal tersebut belum mau sirna ketika es krim kayu manis telah tersaji di meja makan. Rasanya ingin berlama-lama menikmati atraksi uap dingin sebelum akhirnya jemari tergerak untuk mulai mencicipi es krim berwarna seputih daging kelapa.

Sentuhan rasa yang tak begitu manis pada hidangan penutup menjadi pilihan pas setelah perut dimanjakan hidangan pembuka serta utama yang didominasi rasa manis. Hidangan yang disajikan sangat mirip dengan masakan rumahan ala nenek yang biasa dijumpai ketika pulang kampung.

”Mayoritas memang masakan Indonesia yang bisa dijumpai di rumah. Tapi Anda tentu tidak akan menemui ini (es krim kayu manis) di rumah bukan?” kata General Manager Hotel Grand Sahid Jaya Jeremy M Cooper sambil tertawa ramah ketika sejenak datang ke restoran untuk menyapa kami.

Hadir sejak tahun 1991, Restoran Bengawan Solo mulai merombak diri dengan kesegaran baru pada awal Oktober lalu. Bengawan Solo mencoba tampil dengan wajah lebih muda, baik secara fisik maupun lewat sajian menu.

Sajian heboh semacam hidangan penutup itu pula yang antara lain menjadi pintu masuk bagi Ariestya Devitha, Public Relations Officer Hotel Grand Sahid Jaya, untuk berpromosi.

Hidangan lain pun disuguhkan dengan atraksi menarik. Atraksi kendi juga menjadi pengalaman tak terlupakan. Hanya dengan satu tarikan tanpa jeda, gelas di meja segera terisi penuh oleh air putih segar dari kendi tanah liat yang diangkat tinggi-tinggi. Pelayan sengaja dilatih khusus agar cara penyajian air putih dari kendi ini bisa dinikmati dan menuai decak kagum.


Pramusaji yang memakai kebaya menyodorkan hiasan becak yang di dalamnya ada wadah kertas berisi camilan kerupuk ubi berbumbu pedas.

Otentik Nusantara

Penyajian apik ini dibarengi dengan masakan yang diolah secara tradisional. Sebagai hidangan pembuka, sosis solo disuguhkan dengan sejumput sayuran mentah segar. Ketika garpu dan sendok siap di tangan, pelayan segera menyodorkan botol mungil yang sekilas mirip botol parfum. Botol tersebut ternyata berisi chili oil alias sambal cair yang bisa disemprotkan ke sayuran atau sosis.

Butiran daging sapi giling empuk dalam sosis solo segera membangkitkan nostalgia tentang Kota Solo. Sosis serupa biasanya dengan mudah ditemui di warung-warung pinggir jalan di Solo.

Sebagai pengganti segmen salad, makanan segar ala warung tepi jalan seperti gado-gado dan karedok memberi kesegaran baru di meja makan. Di hadapan pengunjung restoran, pelayan mencampur beragam sayur-sayuran yang terdiri dari potongan kacang panjang, selada, kubis, taoge, dan tempe. Memakai centong kayu, sayuran serta bumbu kacang diaduk merata dalam mangkuk plastik berukuran sedang.

Menu utama disuguhkan dalam beragam pilihan. Ada lebih dari 40 menu masakan yang enam di antaranya merupakan menu baru, seperti ikan gurami bakar kartosuro, martabak padang, dan tum ikan. Kali ini, chef Nurul Adim (41) menjamu kami dengan suguhan andalan, nasi goreng bengawan solo dan sup ikan nila.
5i20.jpg
Nasi goreng bengawan solo tergolong menu laris. Dalam wadah penggorengan, nasi goreng tampil dengan dihiasi empat tusuk sate beraneka jenis, yaitu sate udang, sate kambing, sate sapi maranggi, dan sate ayam madura.

”Untuk masakan, kami masih otentik. Masih Indonesia banget. Bikin sambal masih pakai cobek. Presentasinya saja yang berbeda, lebih simpel,” kata chef Nurul.

Tak hanya cara memasak yang masih tradisional, bumbu-bumbu yang digunakan sebisa mungkin serupa dengan yang biasa dipakai di dapur-dapur pedesaan. Untuk memasak ikan nila yang diolah serupa sayur asam dengan pelengkap jagung manis ini, para chef Restoran Bengawan Solo membuat kuah asam dari bumbu belimbing wuluh.

Ikan nila dipilih karena dagingnya empuk dan tidak memiliki banyak duri. Demi kesegaran rasa, ikan nila ditangkap hidup-hidup dari wadah akuarium sebelum kemudian dimasak dan disajikan.

Suguhan punakawan

Menu yang lebih ringan seperti soto ambengan atau soto betawi biasanya digemari pada jam makan siang, sedangkan masakan berat seperti iga sapi, sop buntut, hingga tongseng lebih banyak dipesan pada malam hari.

Meski melabeli diri dengan nama Bengawan Solo, masakan yang disajikan pun kini tak lagi hanya dari Solo, tetapi juga berasal dari Sabang hingga Merauke. Masakan dari luar Jawa yang paling banyak digemari antara lain rendang padang. ”Kami maunya otentik, khas Indonesia. Masakan rumahan yang bikin orang kangen. Kunci makanan enak khas Indonesia itu, kata orang Jawa, harus telaten,” ujar chef Nurul.

Untuk mempertahankan cita rasa Nusantara, Bengawan Solo mengusung tema punakawan, tokoh pewayangan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Patung punakawan sudah menyambut pengunjung di muka restoran. Sementara dinding restoran dihiasi lukisan punakawan. Sebagian perangkat makan turut tampil cantik juga dengan gambar punakawan.

Dulu, sajian lagu di sini bertema keroncong, kini pengunjung menikmati alunan yang lebih ngepop bersama Sandhy Sondoro, Glenn Fredly, dan Anggun. ”Dulu, orang dengar nama Bengawan Solo berasa tua. Kami ingin bikin lebih berasa muda,” ujar Ariestya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.