w4rr10r
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 5879
- Sejak
- 31 Agt 2006
- Pesan
- 721
- Nilai reaksi
- 69
- Poin
- 28
Belum Steril Unggas, Jakarta Pusat Rawan Flu Burung
Laporan Wartawan Kompas Neli Triana
JAKARTA, KOMPAS--Beberapa jenis unggas masih ditemukan berkeliaran di wilayah Jakarta Pusat hingga akhir Februari ini. Razia unggas yang seharusnya dilakukan awal Februari lalu terhalang banjir. Beberapa kecamatan, seperti Gambir, Johar Baru, Sawah Besar, dan Senen masih waspada flu burung.
Di Kecamatan Sawah Besar, razia unggas baru dilakukan tanggal 1 - 2 Februari lalu kemudian terhenti hingga kini. Dipastikan unggas, seperti ayam dan merpati, masih banyak dimiliki warga yang kondisi kesehatannya masih diragukan.
”Kami baru saja merazia 88 ekor burung hias berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah di kawasan permukiman Mangga Dua Selatan. Razia yang dilakukan bersama antara warga dan petugas Tramtib dilakukan karena pemilik burung hias terbukti tidak dapat menunjukkan sertifikat kepemilikan unggas hias,” kata Lurah Mangga Dua Selatan Uus Kuwanto, Kamis (22/2).
Operasi penyisiran (sweeping) unggas yang menindaklanjuti Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 15 tahun 2007 tentang Pelarangan Unggas di Kawasan Permukiman Ibukota, dilakukan selama empat hari dari Senin (19/2) sampai Kamis (22/2).
Mayoritas unggas hias peliharaan tanpa surat sertifikasi itu, disembunyikan di lantai dua agar tidak terkena operasi penyisiran yang terus digalakkan petugas pemerintah. Jenis unggas hias yang berhasil disita itu, berupa Cucak Rawa dan Anis Batu.
Uus menambahkan, wilayah kelurahannya masih juga belum dinyatakan steril karena razia baru dilakukan di tujuh RW dari 12 RW.
Camat Sawah Besar, Suprihatin mengatakan, masih banyak warga yang memelihara unggas padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan pemeliharaan unggas di kawasan permukiman melalui Pergub Nomor 15 tahun 2007.
Hal senada juga terlihat di Kecamatan Johar Baru dan Senen. Untuk itu, baik Suprihatin dan Uus mengharapkan razia unggas kembali digalakkan, dimulai dari gerakan bersama dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Laporan Wartawan Kompas Neli Triana
JAKARTA, KOMPAS--Beberapa jenis unggas masih ditemukan berkeliaran di wilayah Jakarta Pusat hingga akhir Februari ini. Razia unggas yang seharusnya dilakukan awal Februari lalu terhalang banjir. Beberapa kecamatan, seperti Gambir, Johar Baru, Sawah Besar, dan Senen masih waspada flu burung.
Di Kecamatan Sawah Besar, razia unggas baru dilakukan tanggal 1 - 2 Februari lalu kemudian terhenti hingga kini. Dipastikan unggas, seperti ayam dan merpati, masih banyak dimiliki warga yang kondisi kesehatannya masih diragukan.
”Kami baru saja merazia 88 ekor burung hias berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah di kawasan permukiman Mangga Dua Selatan. Razia yang dilakukan bersama antara warga dan petugas Tramtib dilakukan karena pemilik burung hias terbukti tidak dapat menunjukkan sertifikat kepemilikan unggas hias,” kata Lurah Mangga Dua Selatan Uus Kuwanto, Kamis (22/2).
Operasi penyisiran (sweeping) unggas yang menindaklanjuti Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 15 tahun 2007 tentang Pelarangan Unggas di Kawasan Permukiman Ibukota, dilakukan selama empat hari dari Senin (19/2) sampai Kamis (22/2).
Mayoritas unggas hias peliharaan tanpa surat sertifikasi itu, disembunyikan di lantai dua agar tidak terkena operasi penyisiran yang terus digalakkan petugas pemerintah. Jenis unggas hias yang berhasil disita itu, berupa Cucak Rawa dan Anis Batu.
Uus menambahkan, wilayah kelurahannya masih juga belum dinyatakan steril karena razia baru dilakukan di tujuh RW dari 12 RW.
Camat Sawah Besar, Suprihatin mengatakan, masih banyak warga yang memelihara unggas padahal pemerintah sudah mengeluarkan larangan pemeliharaan unggas di kawasan permukiman melalui Pergub Nomor 15 tahun 2007.
Hal senada juga terlihat di Kecamatan Johar Baru dan Senen. Untuk itu, baik Suprihatin dan Uus mengharapkan razia unggas kembali digalakkan, dimulai dari gerakan bersama dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.