• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Belasan Murid SD Tertimpa Atap Kelas saat Ujian

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Nur Hasanah terbaring lemas di ruang KH Wahab Hasbulloh RSI NU Demak, Kamis (2/6) pagi. Siswi kelas 5B SDN Turitempel, Kecamatan Guntur, Demak ini kepalanya harus dijahit karena robek setelah tertimpa material bangunan atap di ruang kelasnya.

Putri dari Rohman dan Asrofah ini sesekali merengek kepada ibundanya karena rasa sakit yang dialaminya. Bocah mungil ini terbata-bata dalam bertutur lantaran masih syok akibat kejadian tragis itu.

"Saat kejadian suasana tenang karena kami sedang mengerjakan soal bahasa jawa. Tiba-tiba braakkk braakk braakkk atap ambrol dan kepala saya tertimpa benda keras. Saya langsung jatuh saat itu. Semua teman-teman berteriak, menangis dan berlari," tutur Nur saat ditemui Tribun.

Menurut Nur, dirinya beserta teman sekelasnya sering cemas karena mengetahui kondisi atap bangunan yang rusak. Dirinya bahkan sering mengeluh kepada orangtuanya perihal kondisi atap bangunan ruang kelasnya.

"Kami takut mas. Kami tak bisa konsentrasi. Saat di kelas, kami sering melihat ke atas. Banyak rayap. Kadang ada cuilan bangunan runtuh ke lantai. Kalau istirahat, kami semua memilih di luar," ungkap Nur.

Nur sedih, akibat kejadian ini Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) yang sedang ia tempuh harus tertunda. Nur pun berharap pemerintah sudi memperbaiki ruang kelas yang rusak di sekolahannya, sehingga mereka tak lagi dirundung ketakutan.

"Tolong segera perbaiki kelas kami yang rusak agar kami bisa bersekolah dengan tenang," pungkas Nur.

Belasan murid kelas 5B SD Negeri Turitempel, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengalami luka-luka akibat atap bangunan ruang kelas yang mereka tempati ambrol, Kamis (2/6) pagi sekitar pukul 07.30.

12 siswa langsung pulang ke rumah masing-masing karena hanya mengalami luka ringan. Sedangkan tiga siswi harus menjalani perawatan intensif di RSI NU Demak.

Ketiga siswi malang asal Desa Turitempel itu adalah Nur Hasanah alamat RT 5 RW 1, Pipit Pidayanti alamat RT 3 RW 1 dan Fatimatur Rohmah alamat RT 6 RW 1.

Ketiganya mengalami luka serius pada bagian kepala serta luka lecet di tubuh.

Nur Hasanah dan Pipit Pidayanti menjalani rawat inap di ruang KH Wahab Hasbulloh, RSI NU Demak.

Fatimatur Rohmah alamat RT 6 RW 1 masih di IGD RSI NU Demak. Putri Mat Yuri dan Muniroh itu rencananya akan dirujuk ke RS Karyadi Semarang.

"Hari ini rencana dirujuk ke RS Karyadi Semarang. Kepalanya retak dan harus dirawat intensif, " kata seorang dokter RSI NUDemak. * Dua ruang kelas ambrol

Ada dua ruang kelas SDN Turitempel, yang bangunan atapnya ambrol. Dua ruang kelas yang letaknya berdampingan itu ambrol secara berbarengan.

Pantauan Tribun Jateng, dua ruang kelas yang bangunan atapnya ambrol kondisinya sangat memprihatinkan. Hampir 100 persen bangunan atap kedua ruang kelas itu ludes runtuh berjatuhan di lantai kelas.

Konstruksi bangunan atap seperti kayu, pecahan ternit, retakan batubata bersemen berserakan di dalam kelas. Setiap kelas berukuran 7 meter x 8 meter.

"Kelas VB dan VIB ambrol bersamaan. Hanya saja kelas VIB tak ada siswanya karena memang sudah lama dikosongkan," kata Guru SDN Turitempel, Jayadi (50).

Dijelaskan Jayadi, beberapa menit sebelum kejadian, dirinya baru saja rampung membagikan lembar soal ulangan atau tes materi Bahasa Jawa di kelas VB.

Saat itu kelas VB tidak ada guru yang mengawasi karena yang bersangkutan sedang izin ada kepentingan di Pendopo Kabupaten.

"Usai bagikan soal di kelasV5B, saya lalu kembali ke kelas sebelahnya untuk mengawasi. Baru 15 menit tiba-tiba saya mendengar bunyi bruuaaakkk hingga jeritan siswa. Saya langsung berlari menghampiri," kata Jayadi.

"Kelas VB tidak ada guru yang mengawasi karena beliau sedang ada acara di Pendapa. Saya yang dipasrahi," kata Jayadi.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.