dejja
IndoForum Senior E
- No. Urut
- 38445
- Sejak
- 31 Mar 2008
- Pesan
- 4.021
- Nilai reaksi
- 70
- Poin
- 48
Senin, 15 Desember 2008
BLITAR - Sebanyak 120 pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se Kediri mengalami kerugian total mencapai Rp3,8 miliar setelah pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin dan solar mulai hari ini.
"Setiap pengusaha �SPBU di Kediri� menderita kerugian. Kalau ditotal, �kerugian yang diderita pengusaha SPBU dampak penurunan harga migas ini sebesar Rp3 miliar lebih, " ujar Ketua DPD Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jawa Timur Hariyanto kepada wartawan, Seni (15/12/2008).
Hariyanto mengeluhkan sikap pemerintah yang mengubah kebijakan secara mendadak. Menurut dia, �jika pemerintah menyampaikan pemberitahuan sebelumnya� maka �para pengusaha bisa meminimalisir kerugian yang diderita. "Paling tidak para pengusaha minimal mengurangi jumlah pembelian BBM," paparnya.
Penyebab kerugian terbesar dikarenakan pasokan BBM yang diterima SPBU pada hari Minggu 14 Desember kemarin lebih besar dua hingga tiga kali lipat dari pasokan sebelumnya. Rencananya SPBU baru akan mendapat pasokan dua hari mendatang.
Kendati merugi puluhan juta, kata dia, para pengusaha SPBU masih menjalankan usahanya seperti biasa. Penurunan harga� BBM ini belum sampai membuat pengusaha SPBU gulung tikar. Hariyanto mengaku akan menanyakan kepedulian pertamina mengenai dampak kebijakan yang menurut dia tidak memihak pemilik modal ini.
"Kita akan menanyakan adanya subsidi bagi pengusaha migas, termasuk menyampaikan dampak ekonomi yang kita rasakan," pungkasnya.
BLITAR - Sebanyak 120 pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se Kediri mengalami kerugian total mencapai Rp3,8 miliar setelah pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin dan solar mulai hari ini.
"Setiap pengusaha �SPBU di Kediri� menderita kerugian. Kalau ditotal, �kerugian yang diderita pengusaha SPBU dampak penurunan harga migas ini sebesar Rp3 miliar lebih, " ujar Ketua DPD Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jawa Timur Hariyanto kepada wartawan, Seni (15/12/2008).
Hariyanto mengeluhkan sikap pemerintah yang mengubah kebijakan secara mendadak. Menurut dia, �jika pemerintah menyampaikan pemberitahuan sebelumnya� maka �para pengusaha bisa meminimalisir kerugian yang diderita. "Paling tidak para pengusaha minimal mengurangi jumlah pembelian BBM," paparnya.
Penyebab kerugian terbesar dikarenakan pasokan BBM yang diterima SPBU pada hari Minggu 14 Desember kemarin lebih besar dua hingga tiga kali lipat dari pasokan sebelumnya. Rencananya SPBU baru akan mendapat pasokan dua hari mendatang.
Kendati merugi puluhan juta, kata dia, para pengusaha SPBU masih menjalankan usahanya seperti biasa. Penurunan harga� BBM ini belum sampai membuat pengusaha SPBU gulung tikar. Hariyanto mengaku akan menanyakan kepedulian pertamina mengenai dampak kebijakan yang menurut dia tidak memihak pemilik modal ini.
"Kita akan menanyakan adanya subsidi bagi pengusaha migas, termasuk menyampaikan dampak ekonomi yang kita rasakan," pungkasnya.