• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

BBM Naik, Bukan Inflasi yang Ditakuti Unilever

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
7rYqo.jpg

Pemerintah sudah hampir pasti menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada pertengahan tahun ini. Diperkirakan, kebijakan ini akan menaikkan angka inflasi dan merangsang kenaikan harga bahan baku makanan.

Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk, Maurits Lalisang Maurits Lalisang usai rapat umum pemegang saham perseroan di Jakarta, Selasa 21 Mei 2013, mengaku menyadari hal itu dan mereka telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi inflasi.

Sejauh ini, menurutnya, yang ditakutkan bukanlah inflasi secara keseluruhan tapi melainkan naiknya harga bahan baku yang perseroan gunakan. "Secara umum inflasi keseluruhan bisa kita perhitungkan, tinggal masalah bahan baku saja," kata Maurits.

Terkait adanya perubahan nilai ini, Maurits mengatakan langkah pertama yang diambil adalah efisiensi biaya-biaya internal. Dari efisiensi ini, perseroan bisa menghemat hingga 2,5 persen.

Selanjutnya, perseroan juga akan menekan ongkos-ongkos yang tidak diperlukan seperti biaya insidental dan rapat-rapat yang banyak memakan biaya. Selebihnya, Maurits mengungkapkan, perseroan juga akan menggenjot margin produk campurannya.

Dari seluruh opsi tersebut, menaikkan harga merupakan upaya terakhir jika opsi-opsi sebelumnya tidak juga berhasil menutupi kekurangan biaya produksi.

Sebelumnya, Unilever memutuskan untuk membagikan dividen per sahamnya untuk tahun buku 2012 sebesar Rp334 yang merupakan tambahan dari dividen interim yang sebelumnya dibagikan yakni sebesar Rp300 per sahamnya.

Laba bersih Unilever sendiri pada tahun lalu tumbuh 15,4 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp4,9 triliun. Sedangkan 2012 juga ada pertumbuhan penjualan sebesar 19,2 persen menjadi Rp27,3 triliun.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.