bro gw dah dapet infonya,keterangannya, berita ini sudah ada ko di TV
dan koran...yang di gw dari tabloid realita tanggal 24 desember 2007-6
januari 2008
ini gw kasih semua linknya...tolong dimasukin ke forum ya bos...
http://www.fajar.co.id/picer.php?newsid=291
LAPORAN: RUSMAN NASAR
KELAHIRAN bayi yang disebut-sebut ajaib di Pulau Pannikiang, Kecamatan
Balusu, Kabupaten Barru, masih menyisakan tanda tanya besar. Ada yang
percaya, namun tidak sedikit di antara warga yang menilai bahwa mustahil
seorang perempuan melahirkan tanpa pernah “disentuh” laki-laki.
Bahkan, kasus yang telah menggemparkan warga Barru itu pun kini diselidiki
pihak berwajib.Kasmira, 19, terlihat sedih. Ia sesekali menyeka air
matanya jika melihat ada orang yang datang dan memeriksa bagian- tubuh
bertato bayi mungil laki-lakinya itu.
Demikian juga dengan Sitti, 50, ibunda Kasmira. Bahkan, Sitti terkadang
meminta warga untuk tidak terlalu sering memegangi cucunya. ‘’Kasihan
anak ini, terus menerus dipegangi banyak orang,”keluh Sitti dalam
bahasa Bugis.
Lalu, betulkah Kasmira melahirkan tanpa “disentuh” laki-laki?
Pertanyaan ini, ternyata juga disampaikan sejumlah warga.
Namun, Sitti mengaku tidak pernah tahu perihal kehamilan anaknya itu.
Malah, kata dia, Kasmira mengaku tidak mengerti mengapa tiba-tiba
melahirkan. Saat itu, Kasmira mengaku ingin buang air besar. Namun, ternyata
dari rahimnya keluar anak laki-laki.
Saat lahir, bayi berkulit putih tersebut mempunyai sejumlah tato di
bagian tubuhnya. Anehnya, tato itu bertuliskan bahasa Arab.
Hanya saja, tato bayi itu mulai berubah. Senin, 3 Desember, sebagian
tato itu sudah mulai hilang.
Di dahi yang sebelumnya terdapat tiga garis tegak yang diakui sebagai
huru alif, kemarin sore sudah tidak tampak lagi. ‘’Huruf alif sudah
hilang. Mungkin karena dipegang banyak pengunjung. Juga ada pegawai yang
mengaku dari Departemen Agama Barru,” ujar Sitti.
Demikian juga tulisan Jibril dan Israfil di bagian telapak kaki bayi
itu. Semua itu, sudah tidak tampak lagi.
Sebelum tato itu hilang, Kasmira mengaku ada bisikan jika sebagian tato
itu akan menghilang. “Kami sama sekali tidak mengerti jika
disebut-sebut ada
laki-laki yang menghamili anak saya. Karena, tidak ada laki-laki lain
di rumah ini selain anak angkat saya dan suami saya,” terang Sitti.
Hingga kemarin, pengunjung dari berbagai penjuru kampung di Barru masih
terus berdatangan. Terlihat jelas hilir-mudik kapal nelayan mengangkut
warga yang penasaran ingin menyaksikan langsung bayi yang
disebut-sebut sebagai ajaib itu.
Rumah Kasmira pun terus disesaki pengunjung. Bahkan, untuk masuk ke
kamar tempat bayi itu, harus diantre petugas.
Beddu, 55, ayah Kasmira, hanya bisa termenung di sudut bagian belakang
dapur rumahnya. Rumahnya kini, juga dijaga petugas dari Polres Barru.
‘’Kami makin kerepotan dengan kedatangan pengunjung. Makan juga sudah
tidak teratur, ‘’keluh Beddu.
Lalu, betulkah Kasmira melahirkan tanpa seorang lelaki? Beddu
menuturkan bahwa selama ini tidak ada seorangpun laki-laki yang pernah menyentuh
anaknya. “Anak saya juga tidak pernah kelihatan seperti halnya orang
hamil,” tegasnya.
Disinggung saat anaknya melahirkan, Beddu mengaku tidak bisa banyak
berkomentar. Alasannya, saat anaknya melahirkan, dia tidak ada di tempat.
“Proses kelahirannya itu hanya Kasmira dan ibunya yang tahu,” kilah
Beddu.
Sekadar tahu, Kasmira yang kelahiran Wamena 1988 lalu, jarang keluar
rumah. Sekembali dari Wamena 12 tahun silam, ia tidak pernah lagi
kemana-mana.
Kasmira hanya berdiam diri di rumah. Menurut keterangan sejumlah
tetangganya, Kasmira termasuk gadis pendiam.
Bagaimana dengan pihak berwajib? Ternyata, polisi tidak begitu saja
percaya dengan kasus yang menggemparkan warga tersebut. Polisi kini
mencurigai seorang pria bernama Tajuddin.
Bahkan, Tajuddin alias Juddin yang diakui sebagai saudara angkat
Kasmira, sudah digiring ke Mapolres Barru. Tajuddin kini masih intensif
diperiksa di ruang Reskrim Polres Barru. Ia masih terus dimintai keterangan
petugas terkait dengan kasus bayi “ajaib” itu.
Kasat Reskrim Polres Barru, AKP Amiruddin yang dikonfirmasi kemarin,
mengaku belum bisa berkomentar banyak. Alasannya, kasus itu masih
diselidiki pihaknya.
Perlu Penyelidikan
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Barru, AGH Faried Wajedi MA,
menegaskan bahwa bayi yang disebut-sebut lahir tanpa ayah itu, adalah
hasil zinah. Bahkan, ia menegaskan bahwa jika ada anggapan bahwa sang ibu
bayi itu melahirkan tanpa pernah berhubungan dengan laki-laki, maka
perlu penyelidikan lebih jauh.
Menurut pimpinan Pondok Pesantren Mangkoso ini, yang bisa terjadi
adalah manusia tetap melahirkan manusia. Tidak bisa jin melahirkan manusia.
“Karena itu, menurut saya perlu diteliti kasusnya. Jangan sampai ada
sesuatu yang disembunyikan di balik itu semua,” terangnya.
Wakil Bupati Barru, Kamrir Dg Mallongi, SH, juga berkomentar terkait
kasus di daerahnya itu. Ia meminta agar diteliti, terutama motif di balik
kasus tersebut. Sebab, kata dia, banyak hal bisa terjadi.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini, masyarakat gampang terpengaruh dan
bisa menimbulkan keresahan,” katanya, mengingatkan.
Menurutnya, pernyataan Kasmira,-- ibu dari bayi tersebut-- kalau
dirinya melahirkan tanpa pernah “disentuh” laki-laki, tidak bisa langsung
dipercaya. ‘’Ini perlu diuji kebenarannya,” tegasnya.
Karena itu, pihaknya minta Camat Balusu, Sukardi untuk terus mengikuti
perkembangan kasus itu. Ia juga minta pihak kepolisian turun tangan
terkait munculnya bayi “ajaib” itu.(rus)
ini link lainnya..
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=48000
http://transtool.wordpress.com/2007/12/03/heboh-“bayi-ajaib”-di-pulau-pannikian-barru/
http://fathimiyah.blogspot.com/2007/12/kelahiran-bayi-ajaib-tanda-kekuasaan_11.html
tolong dibuka lagi ya bos threadnya...biar teman2 muslim yang pada tau
tentang kebesaran Allah SWT