2shae
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 60531
- Sejak
- 2 Jan 2009
- Pesan
- 621
- Nilai reaksi
- 13
- Poin
- 18
Seorang anak usia dibawah lima tahun (balita) di Kota Cilegon, Banten, Rabu (18/2)meninggal dunia akibat terjangkit positif virus HIV/AIDS setelah mendapat pertolongan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon. Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Cilegon dr Hana Johan, Jumat (20/2) mengatakan, pasien balita berjenis perempuan diperkirakan berusia dua tahun warga Pulo Merak, Cilegon, meninggal dunia karena positif mengidap HIV/AIDS yang tertularkan oleh orangtuanya.
"Saat ditangani petugas medis kondisi pasien itu sudah memburuk dan kecil kemungkinan bisa terselamatkan nyawa korban," katanya.
Dia menyebutkan, balita yang terjangkit positif HIV/AIDS ditularkan melalui ari-ari (transplacental) dari ibunya yang positif mengidap HIV/AIDS.
Bahkan, balita itu pernah dirawat satu tahun lalu dan hasil pemeriksaan darah di laboratorium dinyatakan mengidap HIV.
"Saya kira bayi perempuan itu tertular HIV dari ari-ari ibunya," katanya. Menurut dia, sejak Januari hingga saat ini pasien penderita HIV/AIDS yang dirawat rumah sakit dilaporkan dua orang meninggal dunia.
Sebelumnya, kata dia, seorang wanita berusia 40 tahun juga meninggal dunia akibat terkena virus HIV/AIDS yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan, Provinsi Banten, Suharno, mengatakan, pihaknya mewaspadai adanya peningkatan HIV/AIDS di Kota Cilegon karena tahun 2007 ditemukan delapan kasus dan tahun 2008 meningkat menjadi sembilan penderita.
Sebagian besar mereka tertular lewat jarum suntik pengguna narkoba juga bebas seks. Apalagi, di daerah tersebut terdapat tempat hiburan seperti Merak, Ciwandan, dan Cilegon. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan upaya penyuluhan dan sosialisasi bahaya penyakit HIV/AIDS di daerah tersebut. "Selama ini penularan HIV/AIDS kebanyakan jarum suntik pengguna narkoba dan bebas seks," ujarnya.
"Saat ditangani petugas medis kondisi pasien itu sudah memburuk dan kecil kemungkinan bisa terselamatkan nyawa korban," katanya.
Dia menyebutkan, balita yang terjangkit positif HIV/AIDS ditularkan melalui ari-ari (transplacental) dari ibunya yang positif mengidap HIV/AIDS.
Bahkan, balita itu pernah dirawat satu tahun lalu dan hasil pemeriksaan darah di laboratorium dinyatakan mengidap HIV.
"Saya kira bayi perempuan itu tertular HIV dari ari-ari ibunya," katanya. Menurut dia, sejak Januari hingga saat ini pasien penderita HIV/AIDS yang dirawat rumah sakit dilaporkan dua orang meninggal dunia.
Sebelumnya, kata dia, seorang wanita berusia 40 tahun juga meninggal dunia akibat terkena virus HIV/AIDS yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan, Provinsi Banten, Suharno, mengatakan, pihaknya mewaspadai adanya peningkatan HIV/AIDS di Kota Cilegon karena tahun 2007 ditemukan delapan kasus dan tahun 2008 meningkat menjadi sembilan penderita.
Sebagian besar mereka tertular lewat jarum suntik pengguna narkoba juga bebas seks. Apalagi, di daerah tersebut terdapat tempat hiburan seperti Merak, Ciwandan, dan Cilegon. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan upaya penyuluhan dan sosialisasi bahaya penyakit HIV/AIDS di daerah tersebut. "Selama ini penularan HIV/AIDS kebanyakan jarum suntik pengguna narkoba dan bebas seks," ujarnya.