Bagaimanakah Pertemanan yg Nyaman & Sehat Versi Agan & Sista?

[Angela]

Halo, assalamu'alaikum. Selamat sore & selamat beraktivitas buat semua. Semoga semuanya masih dianugerahi sedap sehat dari Yang Kuasa. Aamiin.

Sebagian akbar orang di dunia ini memiliki teman atau bahkan sahabat yg sering siap untuk menemani dalam mengerjakan aktivitas harian, baik dikala susah & senang. Namun, pernahkah anda memiliki lingkaran pertemanan yg menurutmu kurang sehat? Adakah anda merasakan ketidaknyamanan saat berteman dengan seseorang? Kalau iya, kondisi yg bagaimana yg menciptakanmu merasa tidak nyaman dalam lingkungan pertemanan itu?

sumber​

Nah, kali ini, saya mau menuliskan 3 (tiga) hal yg biasanya menciptakanku merasa tidak nyaman dalam berteman. Apa sajakah itu?

1. Tentang Privasi

Beberapa orang mungkin tidak masalah kalau urusan privasinya diketahui orang lain. Namun, ada juga yg tidak menyukai hal itu. Salah satu hal yg terkadang menciptakanku tidak nyaman dalam berteman adalah, saat semua hal tentangku harap diketahui. Semisal, saya sedang komunikasi dengan siapa, berbagi pesan dengan siapa di aplikasi WhatsApp, membuka pesan yg dikirimkan seseorang untukku tanpa meminta izin.

Ya, terkadang hal itu terlihat sepele, tetapi sungguh tidak nyaman bagiku. Sebab, bagaimana kalau pesan yg dibuka itu adalah pesan yg memang tidak harap kubalas? Bagaimana kalau si pengirim pesan merasa tersinggung karena pesannya sudah dibuka & saya tidak menyadari, kemudian tidak membalasnya karena bukan saya yg membukanya?

So, sedekat apa pun hubungan pertemanan atau persahabatan, tetaplah saling menghargai. Minta izinlah kalau anda hendak mengerjakan sesuatu di ponsel teman atau sahabatmu. Jangan membajak.

Perihal privasi, bukan cuma tentang isi pesan atau ponsel, melainkan banyak hal yg lainnya. Mungkin juga tentang bukti diri & foto.

2. Terlalu Posesif

Dalam lingkup pertemanan, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada muncul rasa cemburu saat teman atau sahabat kita pergi & bersenang-senang dengan yg lain. Dan saat mereka bersenang-senang, anda tidak sedang bersamanya.

Jangan membatasi ruang gerak teman atau sahabatmu. Biarkan dia menemukan lebih banyak relasi, melebarkan pertemanannya, & mengerjakan aktivitas bersama temannya yg lain. Kamu tidak dapat terlalu membatasi ruang gerak seseorang.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin anda sering mendengar istilah, semakin banyak teman, semakin banyak relasi, maka semakin akbar pula peluang untuk memperoleh informasi yg akan mengantarkan kepada jalan menuju sukses. Hal ini berlaku kalau lingkaran pertemanannya adalah lingkaran pertemanan yg positif, maybe.

sumber​

3. Memaksakan Kehendak

Beberapa orang, mungkin akan sangat memperhatikan penampilan saat berada di luar rumah. Nah, beberapa orang pun ada yg tidak mengurusi tentang itu.

Dalam hubungan pertemanan, tidak perlulah terlalu mengurusi teman atau sahabatmu akan mengenakan pakaian apa & bagaimana. Menurutku, asal yg dia pakai itu nyaman untuknya, masih sopan & menutup aurat, tidak masalah. Dan, hem ... selera berpakaian setiap orang memang berbeda-beda & tidak dapat dipaksakan untuk sama antara satu dengan yg lain. Bisa saja anda merasa nyaman dengan yg anda kenakan, tetapi tidak nyaman untuk orang lain.

Tidak boleh egois dalam menjalani setiap hubungan, meski itu hubungan pertemanan atau persahabatan yg sudah terjalin seperti saudara. Memaksakan kehendak tidak akan menciptakan orang lain merasa nyaman.

sumber​

Itulah beberapa hal yg terkadang menciptakanku merasa tidak nyaman dalam lingkup pertemanan. Bagaimana pendapat Agan & Sista? Apakah dalam hubungan pertemanan itu dibolehkan adanya batasan-batasan seperti yg sudah kusebutkan di atas? Kalau tidak, mengapa? Dan kalau ada pendapat lain, silakan ditambahkan.

Sekian thread kali ini, jangan ada yg tersinggung, ya. Terima kasih, & semoga bermanfaat. Assalamu'alaikum.

Adiva Azzahra,
Gowa, 11 Juni 2021.

Sumber narasi: opini pribadi.​

Hari ini 15:34