Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
J.K Gressett mencatat dalam bukunya Pentecostal Evangel pengalaman seorang bernama Samuel S. Scull yang tinggal di padang gurun Arizona dengan keluarganya.
Suatu malam sebuah badai yang sangat dahsyat menghantam disertai hujan es dan angin kencang. Pada siang itu, setelah badai dahsyat terjadi, Scull dengan rasa sedih dan kuatir tentang apa yang mungkin ia temukan, ia pergi untuk melihat kerugian yang ia alami. Hujan es telah menghancurkan kebun dan tempat truk telah rata dengan tanah; sebagian rumah tidak beratap lagi; kandang ayam hilang terbawa angin serta ayam² yang mati tersebar dimana². Sementara ia berdiri melihat kekacauan yang ada dan berpikir tentang masa depannya, ia mendengar suara ribut dari tumpukan kayu yang merupakan sisa kandang ayam. Seekor ayam jantan sedang memanjat ke atas melalui reruntuhan dan ia terus memanjat hingga mencapai puncak papan tertinggi di tumpukan reruntuhan itu. Ayam jantan tua itu basah kuyub dan sebagian bulunya telah tercabut terbawa angin. Tetapi saat matahari muncul dikaki langit di sebelah timur, ia mengepakkan sayapnya yang kurus dan dengan bangga berkokok seperti biasanya. Saat pagi datang, mengapa ayam jantan yang telah babak belur dan tak berbulu itu tetap berkokok? Karena sifat alaminya adalah berkokok.
Saudaraku terkasih dalam Tuhan, Angin kesukaran mungkin meniup habis kehidupan Anda hari ini. Dunia Anda hancur berantakan; namun jika Anda memiliki Tuhan dalam hidup Anda, maka Anda dapat bangkit dari reruntuhan hidup dan menatap matahari pagi dengan harapan baru.
Mengapa?
Karena sifat alami kita sebagai orang beriman adalah bangkit kembali ketika terjatuh, dan Tuhan kita tidak akan membiarkan kita tergeletak begitu saja. Jika Anda mengalami badai kehidupan hari ini, mari ingat pesan ini: Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan? Penindasan, kesesakan atau penganiayaan? Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat² maupun pemerintah², baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan.
ǤǑĐƁĹ€ŠŠЎÖŮ
Suatu malam sebuah badai yang sangat dahsyat menghantam disertai hujan es dan angin kencang. Pada siang itu, setelah badai dahsyat terjadi, Scull dengan rasa sedih dan kuatir tentang apa yang mungkin ia temukan, ia pergi untuk melihat kerugian yang ia alami. Hujan es telah menghancurkan kebun dan tempat truk telah rata dengan tanah; sebagian rumah tidak beratap lagi; kandang ayam hilang terbawa angin serta ayam² yang mati tersebar dimana². Sementara ia berdiri melihat kekacauan yang ada dan berpikir tentang masa depannya, ia mendengar suara ribut dari tumpukan kayu yang merupakan sisa kandang ayam. Seekor ayam jantan sedang memanjat ke atas melalui reruntuhan dan ia terus memanjat hingga mencapai puncak papan tertinggi di tumpukan reruntuhan itu. Ayam jantan tua itu basah kuyub dan sebagian bulunya telah tercabut terbawa angin. Tetapi saat matahari muncul dikaki langit di sebelah timur, ia mengepakkan sayapnya yang kurus dan dengan bangga berkokok seperti biasanya. Saat pagi datang, mengapa ayam jantan yang telah babak belur dan tak berbulu itu tetap berkokok? Karena sifat alaminya adalah berkokok.
Saudaraku terkasih dalam Tuhan, Angin kesukaran mungkin meniup habis kehidupan Anda hari ini. Dunia Anda hancur berantakan; namun jika Anda memiliki Tuhan dalam hidup Anda, maka Anda dapat bangkit dari reruntuhan hidup dan menatap matahari pagi dengan harapan baru.
Mengapa?
Karena sifat alami kita sebagai orang beriman adalah bangkit kembali ketika terjatuh, dan Tuhan kita tidak akan membiarkan kita tergeletak begitu saja. Jika Anda mengalami badai kehidupan hari ini, mari ingat pesan ini: Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan? Penindasan, kesesakan atau penganiayaan? Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat² maupun pemerintah², baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan.
ǤǑĐƁĹ€ŠŠЎÖŮ