• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Awas, Naik Motor Bisa Bikin Impoten!

vladhimier

IndoForum Newbie A
No. Urut
4165
Sejak
4 Agt 2006
Pesan
330
Nilai reaksi
3
Poin
18
Puteri Fatia - detikHot

Jakarta, Pengendara motor belakangan ini semakin lama semakin bertambah. Di samping efek positif, ternyata naik motor juga menyimpan bahaya tersembunyi. Sebuah riset mengatakan, mengendarai motor berisiko impoten dan menurunkan libido. Wah!

Hasil penelitian tersebut merupakan gabungan dari riset tiga negara, Itali, Amerika, dan Austria. Pengendara motor yang menghabiskan waktu cukup lama di atas motor berisiko impoten dan menurunkan libido.

Tapi bukan berarti anda tak boleh naik motor. Semua pengendara kendaraan roda dua itu, terutama pria hanya perlu berhati-hati dalam memilih sadel atau tempat duduk motor anda. Demikian NYTimes, Kamis (6/10/2005).

Sebab riset di atas menemukan, tempat duduk motor yang memiliki bagian belakang menyempit dan ujungnya mengecil berpengaruh pada performa seksual si pengendara motor. Beberapa jenis dudukan atau sadel motor bahkan memiliki efek yang lebih berbahaya lagi. Bahkan sadel yang diiklankan sebagai sadel ergonomis juga dapat membahayakan organ seksual.

Penelitian ini juga membuktikan, setidaknya 5 persen pria yang sering mengendarai motor mengalami disfungsi ereksi. Para ahli percaya angka sesungguhnya lebih tinggi karena banyak pria yang enggan menghubungkan kelemahan seksualnya dengan kebiasaannya mengendarai motor.

Ini memang bukan fakta baru. Tahun 1997, seorang urologis asal Boston Dr. Irwin Goldstein telah meneliti masalah ini. Ia pun menyimpulkan, hanya ada dua jenis pengendara motor. Satu yang telah impoten dan dua, yang akan impoten.

"Ketika anda duduk di kursi anda tak pernah membebankan tubuh anda ke perineum, tapi ketika anda duduk di motor, tekanan perineum dari berat beban anda meningkat sampai 7 kali lipat," demikian Dr Schrader, ahli reproduksi dari National Institute for Occupational Safety and Health.

Perineum adalah daerah antara alat kelamin dan anus. Pada pria area tersebut berada antara testis sampai anus, sedangkan pada wanita, dari v(^_^)v sampai anus.

Di dalam perineum ini terdapat arteri dan saraf yang menghantarkan aliran darah dan rasa sensasi ke penis. Ketika pengendara motor duduk di sadel yang meruncing atau sempit, arteri dan saraf tadi semakin tertekan. Kurangnya aliran darah tadi, mengakibatkan penis kurang mendapat tekanan atau dorongan untuk mencapai ereksi penuh.

Hal tersebut tak jauh berbeda pada wanita. Arteri dan syaraf yang sama juga berpengaruh pada klitoris wanita ketika berhubungan seksual. Walau pengendara motor wanita belum banyak dipelajari namun peneliti percaya efeknya hampir sama dengan pria.

Dalam penelitian yang dilakukan, sadel klasik yang ujungnya mengecil akan membuat tubuh menumpu beban ke arah perineum. Setidaknya seperempat tubuh bertumpu ke ujung sadel sehingga menekan perineum.

"Seorang pria bisa duduk di atas sadel dan tak menyadari aliran oksigen ke penisnya bisa berkurang hingga 100 persen," jelas Dr. Cohen seorang terapis fisik.

Besarnya risiko masing-masing pengendara bisa berbeda-beda. Berbagai faktor seperti berat badan dan anatomi tubuh juga turut mempengaruhi. Namun belum ada penelitian yang mendetil tentang faktor tersebut.

Sadel yang aman menurut peneliti tadi adalah sadel yang bisa membuat pengendara bertumpu pada tulang duduk. Dengan posisi duduk yang bertumpu pada tulang yang terdapat di bokong tersebut perineum terlindungi dari tekanan. Sadel yang 'berhidung' atau menonjol di bagian ujung juga sangat tidak disarankan.(fta)


Wwow...masa sih...
 
wah ada2 aja....mendingan naek mobil,
bused kaget gw di kesehatan ada judul beginian /heh
tp gpp lah

wah2 situ udah pernah kena yah /hmm
 
jng jng ntar klo kelamaan naik mobil juga ga baik buat kesehatan trs naik apa donk /swt
 
jalan kaki bikin pegel2 jadi keropos =))
yg bagus di gendong kali ya /heh
 
wele...............
tiap hari gwe naik motor neeh, jadi kuli ngangkut belanjaan pasar.
bisa impoten donk...../sob.

Pa'lagi tar pulang kampung bisa 24- jam dari jakarta ke madiun naik motor..../wah
 
dah jalan kaki aja kayak di negara singapura ama RRC sana

sekalian hidup sehat, aman n bebas polusi tapi gak bebas dari kentut
/heh /heh /heh
 
/omg /omg /omg
klo naik sepeda sama juga yh???
/wah /wah
setiap hari aq ke skolah naik sepeda.... /wah
tp gk terlalu lama sih ma 5menitan....
berbahaya jg gk??
 
/hmm Benar juga sih. Emang letak syaraf penting pria emang di sana. tapi hal itu bisa di cegah dengan olahraga/senam. Untuk caranya coba tanya ke seksolog :D
 
waduh gw tiap hari naik motor 2 jam dari rumah ke kantor ....../hmm

bisa impoten ga yah ../sob
 
dulu g juga sering naek motor pas smu..tapi ga tau deh ngepek apa engga..menurut pengalamn sih masi normal2 aja tu..tidak ada gangguan :D
 
@atas gue : kok tauklo masih normal hue hue hue
btw emank sih sebenrnya yg paling sehat tuh jln kaki or klo ga mending naik mobil aja deh /no1
 
kt nya harus cari tempat duduk yg sesuai....

tp impoten bukan nya ada jg dari faktor lain /hmm
 
Impotensi biasanya merupakan akibat dari :

1. Kelainan pembuluh darah
2. Kelainan persarafan
3. Obat-obatan
4. Kelainan pada penis
Masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual.
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.

Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:

1. Cedera Diabetes melitus
2. Sklerosis multiple
3. Stroke
4. Obat-obatan
5. Alkohol
6. Penyakit tulang belakang bagian bawah
7. Pembedahan rektum atau prostat.
8. Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengkonsumsi obat-obatan).

Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:

1. Anti-hipertensi
2. Anti-psikosa
3. Anti-depresi
4. Obat penenang
5. Simetidin
6. Litium
7. Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).

Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:

1. Depresi
2. Kecemasan
3. Perasaan bersalah
4. Perasaan takut akan keintiman
5. Kebimbangan tentang jenis kelamin.


Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.

Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:

1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
3. Pemeriksaan kadar TSH
4. USG penis.

Pengobatan
Nutrisi yang dibutuhkan : Calcium I, Zinc, Cordyceps, Beneficial dan Vitality

Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan dan jenis pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.

Teknik ini mendorong hubungan intim dan kehangatan emosional, yang lebih menitikberatkan kepada membangun sebuah hubungan :

Tahap I : Bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk menyenangkan satu sama lain tanpa menyentuh daerah kemaluan.
Tahap II : Pasangan mulai menyentuh daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya, tetapi belum melakukan hubungan badan.
Tahap III : Melakukan hubungan badan.
Masing-masing mencapai kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum berlanjut ke tahap selanjutnya. Jika teknik tersebut tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani psikoterapi atau terapi perilaku seksual. Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan obat anti depresi.
 
ughh T!T! udah kayak dokter ahli Impoten /swt
ngeri deh...
 
hua ha ha itu gue dapat dari sebuah sumber d internet kok /no1
 

Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan dan jenis pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.

Teknik ini mendorong hubungan intim dan kehangatan emosional, yang lebih menitikberatkan kepada membangun sebuah hubungan :

Tahap I : Bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk menyenangkan satu sama lain tanpa menyentuh daerah kemaluan.
Tahap II : Pasangan mulai menyentuh daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya, tetapi belum melakukan hubungan badan.
Tahap III : Melakukan hubungan badan.
Masing-masing mencapai kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum berlanjut ke tahap selanjutnya. Jika teknik tersebut tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani psikoterapi atau terapi perilaku seksual. Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan obat anti depresi.


g suka nih tahap2 nya wahahahahahaha...tapi impoten gara2 bawa motor kemungkinannya kecil banget kok
 
Sadel yang aman menurut peneliti tadi adalah sadel yang bisa membuat pengendara bertumpu pada tulang duduk. Dengan posisi duduk yang bertumpu pada tulang yang terdapat di bokong tersebut perineum terlindungi dari tekanan. Sadel yang 'berhidung' atau menonjol di bagian ujung juga sangat tidak disarankan

wah pengendara motor sport (type cowoQ) harus berhati2... /gg
Dulu Sma sampe kuliah gw pake motor laki terus /omg pengaruh gak ya... kadang ngerasa aneh juga sih kelipat2 gitu kalo turun =))
Skr dah tiap hari pake mobil , udah mulai terasa enak. ada mo nebeng? /gg
 
klo menurut gue sih ada pengaruhnya juga sih naikmotor dengan impoten krn hal itu d sebabkan duduk terlalu lama /no1
 
gue dari sma sampe sekarang naek motor tapi gak ada pengaruh apa-apa, tapi dengan adanya peringatan diatas gue akan hati-hati dlama memilih sadel untuk motor. trus sadel yang bagus buat motor biar gak jadi impoten yang gimana seh bentuknya?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.