V3lkat
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 7666
- Sejak
- 8 Okt 2006
- Pesan
- 488
- Nilai reaksi
- 11
- Poin
- 18
Bekerja terlalu lama di belakang komputer atau duduk selama berjam-jam akan membuat otot-otot tubuh terasa kaku, pegal dan mata pedih. Tapi tahukah Anda selain keluhan ringan tersebut tersembunyi ancaman lain yang beresiko bagi kesehatan.
Menurut hasil riset yang dilakukan peneliti Wellington, bekerja di belakang meja membuat kita mudah mengalami penggumpalan darah beku yang mematikan dibanding penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan jarak jauh.
Profesor Richard Beasley dari Lembaga Penelitian Medis di Wellington mengatakan sepertiga pasien rumah sakit yang mengalami deep vein thrombosis (DVT) adalah karyawan kantor yang menghabiskan waktu di depan komputer.
Sekitar 34 persen dari 62 sampel yang mengalami gumpalan darah adalah mereka yang dalam jangka waktu lama bekerja dengan duduk di kursi, sementara 21 persen penderita lainnya belum lama berselang melakukan perjalanan jarak jauh lewat pesawat, seperti diansir AFP dari harian Herald terbitan Selandia Baru, Senin (12/03/07).
DVT sendiri merupakan pembentukan gumpalan darah nadi bagian dalam, paling sering dijumpai di kaki. Gumpalan tersebut bisa pindah ke jantung, paru-paru atau otak dan bisa menyebabkan rasa sakit di dada, sesak nafas atau bahkan kematian akibat serangan jantung atau stroke.
Kondisi tersebut biasa disebut "sindrom kelas ekonomi" karena penumpang pesawat terbang melakukan perjalanan jarak jauh namun tidak leluasa melemaskan anggota badannya. Mereka yang mengalami kondisi tersebut paling berisiko mengalami DVT.
Studi menemukan gumpalan terjadi pada 10 persen penumpang yang punya resiko tinggi, sementara pada karyawan kantor gumpalan ditemukan pada mereka yang duduk selama 14 jam sehari.
"Beberapa dari mereka bahkan setiap tiga sampai empat jam tidak beranjak dari kursi," papar Beasley yang menyebutkan masalah penggumpalan darah sering dijumpai pada industri teknologi informasi dan pusat layanan lewat telefon.
Menurut hasil riset yang dilakukan peneliti Wellington, bekerja di belakang meja membuat kita mudah mengalami penggumpalan darah beku yang mematikan dibanding penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan jarak jauh.
Profesor Richard Beasley dari Lembaga Penelitian Medis di Wellington mengatakan sepertiga pasien rumah sakit yang mengalami deep vein thrombosis (DVT) adalah karyawan kantor yang menghabiskan waktu di depan komputer.
Sekitar 34 persen dari 62 sampel yang mengalami gumpalan darah adalah mereka yang dalam jangka waktu lama bekerja dengan duduk di kursi, sementara 21 persen penderita lainnya belum lama berselang melakukan perjalanan jarak jauh lewat pesawat, seperti diansir AFP dari harian Herald terbitan Selandia Baru, Senin (12/03/07).
DVT sendiri merupakan pembentukan gumpalan darah nadi bagian dalam, paling sering dijumpai di kaki. Gumpalan tersebut bisa pindah ke jantung, paru-paru atau otak dan bisa menyebabkan rasa sakit di dada, sesak nafas atau bahkan kematian akibat serangan jantung atau stroke.
Kondisi tersebut biasa disebut "sindrom kelas ekonomi" karena penumpang pesawat terbang melakukan perjalanan jarak jauh namun tidak leluasa melemaskan anggota badannya. Mereka yang mengalami kondisi tersebut paling berisiko mengalami DVT.
Studi menemukan gumpalan terjadi pada 10 persen penumpang yang punya resiko tinggi, sementara pada karyawan kantor gumpalan ditemukan pada mereka yang duduk selama 14 jam sehari.
"Beberapa dari mereka bahkan setiap tiga sampai empat jam tidak beranjak dari kursi," papar Beasley yang menyebutkan masalah penggumpalan darah sering dijumpai pada industri teknologi informasi dan pusat layanan lewat telefon.
