• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Awan Aneh Terekam di Batas Atmosfer

magnum

IndoForum Activist C
No. Urut
1320
Sejak
27 Mei 2006
Pesan
14.143
Nilai reaksi
417
Poin
83
Awan Aneh Terekam di Batas Atmosfer
235111pbf5.jpg

JAKARTA, SENIN - Semburat awan aneh berwarna biru tipis tampak menghampar di batas atmosfer Bumi dan luar angkasa. Pemandangan yang tidak biasa tersebut terihat dengan jelas dari dalam kabin stasiun antariksa internasional (ISS) yang berada di orbit Bumi.

Awan yang kelihatan menyala di kegelapan itu berada pada ketinggian 75-85 kilometer di atas permukaan tanah. Fenomena pembentukan awan yang beberapa kali terlihat di musim panas tersebut masih misterius meski telah diketahui sejak 120 tahun terakhir.

"Sungguh indah dan pemandangan ini menunjukkan begitu tingginya awan tersebut terbentuk di batas atmosfer," ujar Gary Thomas, pakar atmosfer dari Universitas Colorado, AS. Awan seperti ini sering disebut awan mesosfer kutub karena sering terlihat di dekat kutub utara maupun selatan.

Sebagai perbandingan, awan cirrus yang biasa terlihat dari permukaan Bumi sebagai semburat tipis memanjang hanya berada pada ketinggian 18 kilometer. Awan yang lebih tebal dan berat lebih dekat dengan permukaan Bumi. Sementara awan tersebut terbentuk di lokasi yang udaranya hanya seperseratus juta kali udara di Gurun Sahara.

Thomas mengatakan uap air mungkin saja bergerak hingga lokasi setinggi itu. Sebagian di antaranya mungkin uap air dari penguapan yang tinggi di wilayah tropis yang menembus hingga batas ketinggian maksimum.

Sebagian lainnya mungkin uap air dari hasil oksidasi methan di lapisan tersebut. Konsentrasi methan diketahui mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam 100 tahun terakhir. Masuk akal kalau terjadi perubahan pola awan tinggi dalam beberapa tahun terakhir akibat hal ini.

Apalagi, awan seperti ini pertama kali dilaporkan tak lama setelah Gunung Krakatau meletus pada 1883. Robert leslie dari Southampton, Inggris melaporkan awan tersebut pada senja hari pada Juli 1885 dan melaporkan hasil pengamatannya dalam jurnal Nature.

Selanjutnya, awan-awan sejenis dilaporkan dari kawasan utara seperti negara-negara Skandinavia, Skotlandia, dan Siberia. Munculnya awan yang "menyala dalam gelap" itu juga pernah dilaporkan dari Washington dan Oregon, AS, hingga Turki dan Iran. Awan serupa juga muncul tak lama setelah pesawat ulang alik Columbia yang membawa air 400 ton meledak tahun 2003.

Namun, asal-usulnya makin misterius saat satelit AIM (Aeronomy of Ice in the Mesosphere) diluncurkan tahun 2007. Satelit tersebut mendeteksi bahwa awan yang menyala di lapisan terluar atmosfer terbentuk dari kristal-kristal es yang ukurannya kurang dari 30 nanometer. Bagaimana kristal es sekecil itu terbentuk masih menjadi tanda tanya hingga kini.

WAH
Sumber : SPACE.COM
KCM
 
Fenomena alam yang lain lagi

Kadang ga bisa kita mengerti kenapa terjadi
 
semakin banyak fenomena alam yang lain deh /swt
 
/omg

bukannya awan hanya sampai di stratosfer yah??

koq diluar atmosfer bisa ad awan.

kalaupun itu awan dari uap air pasti ketika terkena panas matahari akan menguap,

walaupun gravitasi = 0

artinya uap air yg menguap itu tetap berada pada posisinya /hmm

mungkin gitu kali ya /heh
 
/no1

nice

wah.... makin banyak hal2 baru terungkap.... /heh
 
Mungkin hal itu pesan kpd kita manusia untuk ingat akan kebesaran dan kuasaNya..amin
 
indah tuh awannya... dan masih misteri
 
untuk mengungkap misteri alam diperlukan teknologi tinggi dan pengamatan yg sangat teliti yg berlangsung sangat lama, apalagi fenomena alam yg mencakup wilayah penelitian yg sangat luas..
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.