Cloud_Leonhart
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 176
- Sejak
- 30 Mar 2006
- Pesan
- 1.125
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
Kegemukan bisa mengurangi kesempatan Anda menjadi seorang ayah. Temuan terbaru ini didasarkan pemeriksaan terhadap 500 laki-laki
Para ilmuwan Amerika Serikat menyatakan mereka telah menemukan kaitan antara berat badan pria dan kualitas spermanya. Kualitas sperma memburuk begitu berat badan pria melewati batas yang dianjurkan.
“Begitu Anda mengalami kegemukan, kesempatan Anda menjadi seorang ayah sangat kecil, sebab kualitas sperma menjadi jelek,” kata Dr William Roudebush, dari klinik kesuburan di Atlanta, AS, yang menganalisa sperma 500 laki-laki.
Dr. William bersama rekan-rekannya di Reproductive Biology Associates berhasil menemukan korelasi langsung antara BODY MASS INDEX (BMI) atau Indeks Massa Tubuh dengan volume dan kualitas sperma. Anda bisa mengukur BMI dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter).
Seseorang dikatakan mengalami kegemukan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan berat badan sebanyak 20%.
“Begitu seorang pria membiarkan BMI mereka meningkat, itu langsung berkaitan dengan parameter air mani mereka,” kata Dr Roudebush.
Menurut para periset ini, jika Anda gemuk maka jumlah sperma Anda berada jauh di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur wanita.
Kalaupun Anda berhasil membuahi telur pasangan Anda, maka kemungkinan pasangan Anda mengalami keguguran sangat besar, sebab mutu spermanya jelek.
Pengaruh ini tidak hanya terjadi pada pria yang sangat gemuk tetapi juga pada pria yang agak gemuk.
Penelitian ini agaknya bisa menjelaskan mengapa jumlah pria yang tidak subur semakin meningkat seiring dengan makin banyaknya pria yang mengalami kegemukan. (zrp/bbc.co.uk)
Berikut ini Kategori BMI (kg/m2) dan Risiko Penyakit
Underweight < 18.5 kg/m2 Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat) Batas Normal 18.5 - 24.9 kg/m2 Rata-rata
Overweight: > 25
Pre-obese 25.0 – 29.9 kg/m2 Meningkat
Obese I 30.0 - 34.9kg/m2 Sedang
Obese II 35.0 - 39.9 kg/m2 Berbahaya
Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya
Para ilmuwan Amerika Serikat menyatakan mereka telah menemukan kaitan antara berat badan pria dan kualitas spermanya. Kualitas sperma memburuk begitu berat badan pria melewati batas yang dianjurkan.
“Begitu Anda mengalami kegemukan, kesempatan Anda menjadi seorang ayah sangat kecil, sebab kualitas sperma menjadi jelek,” kata Dr William Roudebush, dari klinik kesuburan di Atlanta, AS, yang menganalisa sperma 500 laki-laki.
Dr. William bersama rekan-rekannya di Reproductive Biology Associates berhasil menemukan korelasi langsung antara BODY MASS INDEX (BMI) atau Indeks Massa Tubuh dengan volume dan kualitas sperma. Anda bisa mengukur BMI dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter).
Seseorang dikatakan mengalami kegemukan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan berat badan sebanyak 20%.
“Begitu seorang pria membiarkan BMI mereka meningkat, itu langsung berkaitan dengan parameter air mani mereka,” kata Dr Roudebush.
Menurut para periset ini, jika Anda gemuk maka jumlah sperma Anda berada jauh di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur wanita.
Kalaupun Anda berhasil membuahi telur pasangan Anda, maka kemungkinan pasangan Anda mengalami keguguran sangat besar, sebab mutu spermanya jelek.
Pengaruh ini tidak hanya terjadi pada pria yang sangat gemuk tetapi juga pada pria yang agak gemuk.
Penelitian ini agaknya bisa menjelaskan mengapa jumlah pria yang tidak subur semakin meningkat seiring dengan makin banyaknya pria yang mengalami kegemukan. (zrp/bbc.co.uk)
Berikut ini Kategori BMI (kg/m2) dan Risiko Penyakit
Underweight < 18.5 kg/m2 Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat) Batas Normal 18.5 - 24.9 kg/m2 Rata-rata
Overweight: > 25
Pre-obese 25.0 – 29.9 kg/m2 Meningkat
Obese I 30.0 - 34.9kg/m2 Sedang
Obese II 35.0 - 39.9 kg/m2 Berbahaya
Obese III > 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya