• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apakah beda hari raya = HARAM!!????

hancor

IndoForum Newbie C
No. Urut
15572
Sejak
13 Mei 2007
Pesan
137
Nilai reaksi
7
Poin
18
Assalamualikum Wr Wb

GINI.... kemari w baca koran, disana di tulis tentang perbedaan hari raya idul fitri (NU dll VS Muhammadiyah). para islam 2 (islam 2 = muhammadiyah. biar mudah dan hemat huruf) berpendapat bahwa idul fitri jatuh pada tanggal 12 karena:

1. nabi tidak pernah berpuasa lebih dari 29 hari. (tahun ini puasa = 30 hari).
2. di saat akhir ramadhan, dilakukan metode "hisab" dalam melihat bulan.(hisab = mengira2 = menebak).

menurut sang penulis berdasarkan keterangan diatas bahwa islam 2 puasanya ngak lengkap (karena kurang 1 hari). karena :

islam 2 menggunakan sistem Hisab. semntara sekarang sudang di gunakan sistem "Rukyah". (rukyah = meneliti/membuktikan). sistem tsb terbukti lebih akurat karena bentuk bulan bisa dilihat langsung seutuhnya dengan teknologi yg tersedia (teropong). para islam 2 tidak melakukan sistem 2 karena mereka lebih memilih cara nabi dalam menentukan 1 syawal. (hisab). penulis menambahkan bahwa dahulu nabi dalam melihat bulan, TIDAK SEPENUHNYA BISA JELAS TERLIHAT. karena nabi kita hanyalah manusia biasa. paling tidak sesempurnanya penglihatan nabi, bulan masih tersisa 6 s/d 4 derajat lagi. (BULAN MASIH ADA). sekarang dengan teknologi yg ada bentuk bulan dapat dilihat dengan begitu jelas bahkan sampai ke 0 derajat pun. tapi mereka menganggab nabilah yg harus di ikuti. mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya Islam adalah agama yg flexible atau mengikuti jaman. bila mereka menganggap melihat bulan dan hisab merupakan kewajiban, maka pastilah mereka juga mengganggab hal yg sama dalam hukum MUSAFIR. menurut nabi, orang bisa tidak puasa bila dia sudah menempuh jarak kira2 25km. tapi sekarang hal itu sudah tidah berlaku. Kenapa ?? karena dengan teknologi sekarang, jangankan 25km, yg jaraknya 250 bahkan 2500km bisa ditempuh dalam 1 hari tanpa terkena terik matahari (pesawat, bus, kereta api dan kapal laut).

begitulah yg w tau dari artikel tsb

sumber: waspada.opini, Rabu 10 okt 2007.

bagaimana pendapat kalian??
bagi yg merasa muhammadiyah w ngak bermaksud memusuhi kalian!! w cuma menyampaikan suatu HAL yg w anggab benar!! Thanks!!

Wassalammualaikum Wr Wb
 
Menurut w yang w denger dari ulama fiqih adalah pendapat Islam 2 yang rojih (lebih kuat pendapatnya) karena nabi dan para sahabat dalam menentukan 1 Syawal adalah dengan metode hisab karena Rasulullah tidak mempersulit umatnya dengan perhitungan rukyah (aduh saya lupa hadisnya :D)
 
@tas

iya w emang tau..
tapi jaman sekarang, rukyah itu bukanlah barang sulit!!
negara mana sekarang yg ngak punya teropong??
jangan kan punya negara, di gramedia pun banyak jual teropong.

Islam bukan hanya tidak mempersulit umatnya, tapi islam juga adalah agama yg berkembang sesuai dengan perkembangan jaman!!

di arabsaudi sendiri yg notabene adalah negara islam yg betol2 "REAL" hari rayanya adalah hari sabtu. mengapa indonesia yg merupakan negara "islam jadi2an", MASALAH HARIRAYA SAJA bisa ngak seragam. kan malu bila dilihat oleh agama lain. walaupun kira hanya berupa perang argumen. harusnya kita musti kompak dalam hal ini. bukankah ada hadist nabi yg mengatakan bahwa kita harus mematuhi "Ulil Amri" kita (ulil amri = pemimpin = SBY). karena bila sang pemimpin salah, maka dosa 1 negara akan ditanggungnya. gitu aja kok repot!!


wassalam
 
@tas

iya w emang tau..
tapi jaman sekarang, rukyah itu bukanlah barang sulit!!
negara mana sekarang yg ngak punya teropong??
jangan kan punya negara, di gramedia pun banyak jual teropong.

Islam bukan hanya tidak mempersulit umatnya, tapi islam juga adalah agama yg berkembang sesuai dengan perkembangan jaman!!

di arabsaudi sendiri yg notabene adalah negara islam yg betol2 "REAL" hari rayanya adalah hari sabtu. mengapa indonesia yg merupakan negara "islam jadi2an", MASALAH HARIRAYA SAJA bisa ngak seragam. kan malu bila dilihat oleh agama lain. walaupun kira hanya berupa perang argumen. harusnya kita musti kompak dalam hal ini. bukankah ada hadist nabi yg mengatakan bahwa kita harus mematuhi "Ulil Amri" kita (ulil amri = pemimpin = SBY). karena bila sang pemimpin salah, maka dosa 1 negara akan ditanggungnya. gitu aja kok repot!!


wassalam


setuju, emang umat muslim di Indonesia kebanyakan pada belagu, merasa pinter sendiri tentang agamanya padahal golongan mereka ga ngikutin sunnah rasul (bid'ah). Selama penguasa suatu negeri tidak melarang umat muslim menjalankan ibadahnya maka wajib baginya untuk mengikuti penguasa negeri itu

wassalam
 
kenapa yah ulil amri kita memboleh kan ada 2 hari raya yg berbeda...?
berarti kena nanggung 2x dosa nya tuh... mencla-mencle ada yg jum'at ada yg sabtu... ;))
 
Bung TS, gw setuju sama pendapat yg u kemukakan,
Karena tingkat peradaban dan kemajuan pengetahuan alam dan astronomi pada zaman Nabi saw masih relatif belum maju,
maka Nabi saw menggunakan cara yang mudah pada zaman itu untuk menentukan awal bulan,
yaitu dengan cara rukyat.
Jadi rukyat hanya sebagai cara tehnis sementara saja untuk menentukan awal bulan,
dan bukan bagian dari ibadah puasa itu sendiri.
lalu kenapa pada saat ini mereka (muhammadiyah) tidak memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melihat hilal
(bulan sabit pertama setelah konjungsi)?
mungkin dulu Rosululloh melihat dengan mata telanjang, lalu jika hilal tidak terlihat maka digenapkanlah bilangan bulan itu.
tapi kalo sekarang ada teropong, mbok ya dimanfaatkan gitu lho.
tujuannya sama koq dengan yang dilakukan Rosululloh, untuk melihat hilal.


Ini beberapa hadist:
"Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah (beridulfitri) karena melihatnya. Jika hilal itu ak terlihat olehmu, maka genapkanlah bilangan bulan (berjalan) [HR Muslim]".

"Jangan kamu puasa sebelum melihat hilal dan jangan berlebaran sebelum melihat hilal. Jika hilal itu tak terlihat, maka perhitungkanlah [HR al-Bukhārī]".

"Sesungguhnya kami adalah umat yang tidak bisa baca-tulis dan tidak bisa melakukan hisab. Bulan itu begini begini. Maksud beliau bulan itu kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari [HR al-Bukhari dan Muslim]".



kenapa yah ulil amri kita memboleh kan ada 2 hari raya yg berbeda...?
berarti kena nanggung 2x dosa nya tuh... mencla-mencle ada yg jum'at ada yg sabtu... ;))

bung Auror, ulil amri kita bukannya membolehkan ada 2 hari raya yg berbeda,
tapi ada semangat tolerasi dalam keragaman dan saling menghormati perbedaan itu yg dijunjung,
tapi sebenarnya para pemimpin kita (Jusuf Kalla) sudah menemui pimpinan muhammadiyah (Din Syamsudin),
tapi tahukan anda apa yg dikatakan Din Syamsudin ?
dia malah berkata "Pemerintah Terlalu Banyak Mengikuti Urusan Agama"
lho kenapa Din Syamsudin berani berkata seperti itu, padahal Urusan Agama juga adalah urusan Pemerintah?
Tanya Kenapa
 
ni beberapa hadist:
"Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah (beridulfitri) karena melihatnya. Jika hilal itu tidak terlihat olehmu, maka genapkanlah bilangan bulan (berjalan) [HR Muslim]".

"Jangan kamu puasa sebelum melihat hilal dan jangan berlebaran sebelum melihat hilal. Jika hilal itu tak terlihat, maka perhitungkanlah [HR al-Bukhārī]".

"Sesungguhnya kami adalah umat yang tidak bisa baca-tulis dan tidak bisa melakukan hisab. Bulan itu begini begini. Maksud beliau bulan itu kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari [HR al-Bukhari dan Muslim]".
Islam bukan meremehkan kemajuan ilmu pengetahuan tapi mengikuti sunnah rasulullah adalah kewajiban tiap diri umat muslim agar terhindar dari masalah bid'ah, sesuatu yang paling disukai iblis daripada maksiat karena pelakunya mengganggap baik perbuatannya yang tidak didasari ilmu dan tidak dapat diharapkan untuk bertaubat. :-O:-O:-O

Kode:
“Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan (agama) ini, maka ia tertolak”
  (HR.Muslim)

“…………………Tiap-tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap kesesatan itu
tempatnya di neraka”
  (HR.Muslim dan Nasa’i)

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi saw., beliau bersabda : `Siapa yang 
membenci [B][B]penguasa[/B][/B]nya terhadap sesuatu (urusan agama) maka bersabarlah; 
karena sesungguhnya orang yang keluar dari (kepatuhan kepada) [B][B]penguasa[/B][/B] barang 
sejengkal maka dia pasti meninggal sebagai meninggal ala Jahiliyah (dalam 
kesesatan, perpecahan dan kekosongan imam yang dipatuhi)".
(HR: Bukhari)
 
Bismillahirrohmanirrohim...

"Orang Barat (Amerika) saja yang menginjak bulan tidak pernah ribut, kenapa kita yang cuma mengintip bulan saja ribut terus"

Lapangkanlah dada kita. Amin
 
Bismillahirrohmanirrohim...

"Orang Barat (Amerika) saja yang menginjak bulan tidak pernah ribut, kenapa kita yang cuma mengintip bulan saja ribut terus"

Lapangkanlah dada kita. Amin
 
Bismillahirrohmanirrohim...

"Orang Barat (Amerika) saja yang menginjak bulan tidak pernah ribut, kenapa kita yang cuma mengintip bulan saja ribut terus"

Lapangkanlah dada kita. Amin

setuju bro!!!

masalah senang2 aja ribut apalagi masalah sulit (perang dll).
MALU TAU............... MALU!!!!!!!


wassalam
 
bung Auror, ulil amri kita bukannya membolehkan ada 2 hari raya yg berbeda,
tapi ada semangat tolerasi dalam keragaman dan saling menghormati perbedaan itu yg dijunjung,
tapi sebenarnya para pemimpin kita (Jusuf Kalla) sudah menemui pimpinan muhammadiyah (Din Syamsudin),
tapi tahukan anda apa yg dikatakan Din Syamsudin ?
dia malah berkata "Pemerintah Terlalu Banyak Mengikuti Urusan Agama"
lho kenapa Din Syamsudin berani berkata seperti itu, padahal Urusan Agama juga adalah urusan Pemerintah?
Tanya Kenapa

kami orang awam jadinya bingung ada yg jum'at, ada yg sabtu, eh ada yg minggu pula /hmm
 
Saya juga termasuk yang bingung soal perbedaan ini....

saya pun punya pertanyaan tentang penentuan bulan atau waktu2 yang lain (seperti waktu shalat wajib, dll)
1. dalam menentukan waktu shalat wajib, pake metode apa???? hisab (setau saya, hisab juga pake hitungan, jadi tidak hanya mengira-ngira) atau rukyah (meneliti dahulu)??

2. Jika pake rukyah, bukankah kita akan kerepotan.... misalkan mau shalat dhuhur, kita nunggu dulu sampa matahari tepat di atas kepala kita, kan repot juga???

3. bagaimana dengan jadwal waktu shalat wajib yang seringkali di tempel di masjid2, apakah jadwal shalat itu menggunakan metode rukyah atau hisab???

Mungkin temen2 IF yang lain bisa menjelaskan????
 
Saya juga termasuk yang bingung soal perbedaan ini....

saya pun punya pertanyaan tentang penentuan bulan atau waktu2 yang lain (seperti waktu shalat wajib, dll)
1. dalam menentukan waktu shalat wajib, pake metode apa???? hisab (setau saya, hisab juga pake hitungan, jadi tidak hanya mengira-ngira) atau rukyah (meneliti dahulu)??

2. Jika pake rukyah, bukankah kita akan kerepotan.... misalkan mau shalat dhuhur, kita nunggu dulu sampa matahari tepat di atas kepala kita, kan repot juga???

3. bagaimana dengan jadwal waktu shalat wajib yang seringkali di tempel di masjid2, apakah jadwal shalat itu menggunakan metode rukyah atau hisab???

Mungkin temen2 IF yang lain bisa menjelaskan????


walaupun uda agak lari tapi w usahakan menjawabnya!!

1. metode sholat wajib, merurut w memakai metode rukyah. kenapa? karena (ini menurut pendapat pribadi)
a. waktu sholat zuhur selalu berubah.
b. adanya jam2 tanggung. misalnya pukul 12.28, 12.14, 12.34 dll. kalo di hisab w rasa waktunya ngak ada yg tanggung. misal 12.15 12.30, 12.45 dll.

2. ngapaen pulak elo nungguin matahari. macam ngak ada kerjaan aja. soal nentuin waktu itu adalah tugasnya para ulil amri. bukan rakyat biasa. kecuali kalo di tempat tinggal kita tidak ada satupun alat untuk mengetahui informasi tsb. seperti Tv, radio dll, baru dilakukan metode hisab. kalo alat tersebut uda ada, y denger tv kek, denger radio kek, atau dengerin azan dari mesjid dekat rumah elo. kan gampang. islam adalah agama yg memudahkan segala sesuatu hal!!

3. biasanya , jadwal yg ditempel di mesjid itu kan jadwal resmi dari ULIL AMRI yg berdasarkan rapat para ulama di seluruh indonesia. dengan kata lain itulah jadwal yg sah. dan tentunya menggunakan metode rukyah.


gitu aja!!

maapin kalo ada kata yg ngak berkenan.


wassalam
 
Emang dah gak nyambung sama judul awalnya....

Tapi sekedar bertanya gpp kan???

Sebenarnya, saya bingung kalau kita menentukan waktu shalat wajib dengan menggunakan metode rukyah.....

metode rukyah kan pake penelitian dahulu, pake meneropong dahulu (saya pribadi belum begitu paham soal metode rukyah dan hisab), Nah bagaimana dalam menentukan waktu shalat wajib??? kalau pake metode rukyah... seharusnya tidak ada jadwal untuk waktu shalat wajib (seperti yang sering menempel dimasjid2), mengapa???
karena sebelum waktunya tiba, para ulama harus meneropong dahulu.... jika waktu shalatnya dah masuk, baru kita adzan.... dan baru kita shalat....
dan hal itu gak mungkin dibuat jadwal seperti sekarang ini......

Bagaiman juga dalam menentukan waktu imsak????
 
@tas

sama aja. kalo subuh pake rukyah sementara imsak ngak kan ganjil!!!

biasanya orang kan nentuin subuh dolo baru imsak. setau w imsak itu 10 s/d 11 menit sebelom subuh.

metode rukyah kan pake penelitian dahulu, pake meneropong dahulu (saya pribadi belum begitu paham soal metode rukyah dan hisab), Nah bagaimana dalam menentukan waktu shalat wajib??? kalau pake metode rukyah... seharusnya tidak ada jadwal untuk waktu shalat wajib (seperti yang sering menempel dimasjid2), mengapa???
karena sebelum waktunya tiba, para ulama harus meneropong dahulu.... jika waktu shalatnya dah masuk, baru kita adzan.... dan baru kita shalat....
dan hal itu gak mungkin dibuat jadwal seperti sekarang ini......

pas ulama buat jadwal itu, itu buatnya ngak sembarangan boss!! melalui kerjasama antara BMG, Depag ama MUI. tugas kita sekarang hanya nurutin waktu yg ada di jadwal tsb. bukannya memperotesnya. kan uda w bilang,

Selama penguasa suatu negeri tidak melarang umat muslim menjalankan ibadahnya maka wajib baginya untuk mengikuti penguasa negeri itu

uda jelas ngak bro?


wassalam
 
Saya setuju bahwa kita harus nurutin jadwal yang udah ditentuin itu.... dan saya pun tidak memprotesnya

Saya hanya mempertanyakan metode apa yang mereka gunakan untuk membuat jadwal itu??

dan dalam pandangan saya, gak mungkin membuat jadwal shalat pake metode rukyah, karena kita harus meneliti dulu kemiringan matahari (atau bulan,mungkin), dll.... dan setiap hari ada kemungkinan berbeda letak matahari atau bulannya.....

Karena itu dalam menentukan waktu shalat, yang lebih masuk akal adalah dengan metode hisab.... atau metoder perkiraan dan perhitungan (sekali lagi saya belum tau belul perbedaan hisab dan rukyah, ini hanya sepanjang pengetahuan saya saja)....

dengan metode hisab, kita bisa mengira-ngira dan menghitung-hitung, letak matahari besok (dan hari2 yang akan datang), dengan melihat terlebih dahulu matahari hari ini atau hari kemaren..... dengan begitu, kita bisa bikin jadwal waktu shalat......
 
@tas

duh....

singkat aja y.

dengan teknologi kita sekarang, kita bisa mengetahui posisi matahari s/d 1 tahun mendatang!!! karena rotasi matahari dan revolusi bumi itu sudah terpola dengan baik di alam semesta ini.

sekian

wassalam
 
Waaah

saya setuju sekali tentang hal ini......

dan pada akhirnya kita juga harus mengira2 dengan hitungan2 kemana arah matahari pada esok hari atau pada tahun depan nanti.....

dengan begitu pake metode hisab juga.....

terima kasih
 
hm... sebenernya sih dijaman Rosululloh gak ada jadwal sholat selama satu bulan, satu tahun apalagi sepanjang masa. Rosululloh dulu kalo sholat ya lihat kondisi alam. Misal sholat dzuhur, pake bayangan, kalo udah tergelincir agak ke barat brarti udah masuk dzuhur. Kalo shubuh, kalo udah terlihat perbedaan hitam-putih di langit, brarti dah masuk shubuh.

Sekarang para ulama salaf indonesia sedang mengkritisi tentang sholat shubuh di Indonesia, kalo di Surabaya jadwal shubuhnya sekitar jam 4, tapi fakta di lapangan menunjukkan perbedaan hitam-putih ada di pukul 4 lewat 15. saya sendiri blom tau gimana kabarnya, cuman dapet kabar dari temen.

Tapi kalo emang di masjid terdekat udah adzan, ya kita ikut aja jamaah di sana, wong kita juga gak lebih tau daripada yang lain. Gitu aja kok repot. :D
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.