• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apa Penyebab Air Ketuban Sedikit dan Cara Mengatasinya?

jennywijaya

IndoForum Newbie A
No. Urut
288379
Sejak
10 Nov 2020
Pesan
318
Nilai reaksi
1
Poin
18
kenali-penyebab-air-ketuban-sedikit-dan-cara-mengatasinya-1575538005.jpg


Setelah 12 hari pembuahan berhasil, tubuh wanita akan mulai memproduksi cairan ketuban. Cairan ketuban adalah bagian penting dalam perkembangan janin yang sehat. Cairan ini juga bekerja untuk melindungi bayi dari infeksi, memungkinkan bayi bergerak bebas, dan melindungi dari benturan dalam rahim. Air ketuban yang terlalu sedikit akan menyebabkan komplikasi pada bayi, cacat lahir, dan dalam kasus terparah adalah kematian bayi.

Kadar air ketuban sedikit selama kehamilan (oligohidramnion) termasuk kasus yang jarang terjadi. Kondisi ini mempengaruhi 8% wanita hamil, dengan penyebab yang berbeda-beda. Simak artikel berikut untuk mengetahui penyebab air ketuban sedikit dan cara mengatasinya.

Apa penyebab cairan ketuban sedikit?
Seringkali kasus cairan ketuban rendah terjadi karena kebocoran membran atau kantung ketuban setelah amniosentesis atau kondisi lain yang tidak diketahui secara jelas. Penyebab air ketuban sedikit juga dikaitkan dengan:
  • Ibu memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, preeklamsia, atau kondisi medis lainnya
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk obat untuk hipertensi
  • Pertumbuhan janin yang buruk
  • Ketuban pecah dini
  • Cacat pada bayi, misalnya masalah pada ginjal atau saluran kemih
  • Solusio plasenta, kondisi dimana plasenta terlepas dari dinding rahim selama kehamilan
  • Usia kehamilan memasuki atau lewat dari 42 minggu
Untuk mengetahui penyebab air ketuban sedikit, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan merekomendasikan perawatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Cara meningkatkan kadar cairan ketuban
Perawatan untuk ibu dengan air ketuban sedikit biasanya sangat sederhana. Namun pada beberapa kasus diperlukan perawatan yang lebih intensif untuk mencegah komplikasi selama persalinan.

1. Minum lebih banyak air
Air ketuban berasal dari cairan tubuh ibu dan cairan urin bayi. Meningkatkan cairan tubuh dengan memperbanyak minum air putih dapat meningkatkan cairan ketuban. Hal ini juga bisa mencegah dehidrasi, salah satu faktor penyebab air ketuban sedikit.



2. Menggunakan cairan infus
Infus membantu meningkatkan cairan tubuh melalui intravena, apalagi jika ibu mengalami dehidrasi karena mual dan muntah selama kehamilan.
3. Memperbanyak istirahat
Istirahat sangat penting untuk pemulihan. Orang-orang dulu melakukan tirah baring atau menghabiskan waktu beristirahat di tempat tidur (kecuali untuk ke kamar mandi) sebagai upaya meningkatkan air ketuban. Meski tidak terlalu populer, perawatan ini layak untuk dicoba.
4. Amnioinfusi
Amnioinfusi adalah metode menyemprotkan larutan garam ke dalam rahim melalui leher rahim menggunakan kateter. Cara ini biasanya dilakukan selama persalinan.
5. Amniosentesis
Amniosentesis adalah memasukkan cairan ke dalam kantung ketuban. Bedanya dengan amnioinfusi, cara ini menggunakan jarum tipis berisikan cairan yang kemudian disuntikkan melalui perut. Amniosentesis juga dilakukan selama persalinan dan untuk mengurangi kemungkinan operasi caesar.
6. Persalinan dini
Jika air ketuban rendah di usia kehamilan 36 minggu, tandanya sudah waktunya ibu untuk bersalin. Cara terbaik yang direkomendasikan dokter adalah melakukan persalinan lebih cepat. Mempertahankan janin justru akan meningkatkan risiko lahir mati, tali pusar terikat, atau komplikasi lainnya.

Komplikasi yang bisa ditimbulkan
Rendahnya air ketuban bisa dianggap kondisi yang fatal atau kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Jika air ketuban sedikit saat usia kehamilan ibu mencapai 36 minggu, itu menandakan bayi sudah siap untuk keluar. Walaupun termasuk lahir prematur, biasanya tidak memiliki efek samping dan bisa tumbuh menjadi bayi yang sehat.

Komplikasi lebih parah bisa terjadi jika oligohidramnion terdeteksi pada paruh pertama kehamilan dan melebihi usia kehamilan cukup lahir, yang bisa mengakibatkan cacat lahir, keguguran, atau lahir mati.

Untuk itu jika Anda khawatir memiliki air ketuban sedikit, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab air ketuban sedikit dan perawatan yang tepat.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.