Vans eiger
IndoForum Senior C
- No. Urut
- 69130
- Sejak
- 22 Apr 2009
- Pesan
- 5.332
- Nilai reaksi
- 212
- Poin
- 63
Jakarta - Rencana Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BLPHD) untuk mengendalikan pencemaran udara dengan melakukan uji emisi sepeda motor tampaknya akan menempuh jalan terjal.
Sebab dari 468 bengkel sepeda motor milik diler resmi di Jakarta, baru 3 yang memiliki alat pendeteksi zat-zat yang dinilai berbahaya dan merugikan kesehatan.
"Dari 468 bengkel dan hanya 3 yang memiliki alat uji emisi. Angka itu masih kurang untuk melayani konsumen," kata Kasubid Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sepeda Motor BPLHD, Rina Suryani disela-sela Sosialisasi Uji Emisi Kendaraan Bermotor Roda Dua di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2009).
Padahal umumnya menurut Rina paling tidak harus ada 500 bengkel yang bersedia melayani konsumen. "Hitung saja sepeda motor di Jakarta ada 6 juta unit sedangkan bengkel yang tersedia masih 3 unit, wah masih kurang sekali. Paling tidak 500 bengkel yang tersedia melayani uji emisi," ungkapnya.
Sementara Rina menjelaskan dari sumber daya manusianya yang tersedia saat ini di Jakarta hanya sebanyak 48 teknisi dari 41 bengkel motor di Jakarta.
"Angka itu masih minim sekali," imbuhnya.
Maka dari itu pihak Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BLPHD) akan meningkatkan dari segi teknisi dan alat uji emisi agar apa yang dibutuhkan kendaraan roda dua tersedia dengan baik.
"Untuk itu kedepannya kita akan tingkatkan dari segi teknisi dan alat. Dan tentunya itu juga perlu dukungan dari pihak bengkel dan instansi terkait," paparnya.
*source*
Sebab dari 468 bengkel sepeda motor milik diler resmi di Jakarta, baru 3 yang memiliki alat pendeteksi zat-zat yang dinilai berbahaya dan merugikan kesehatan.
"Dari 468 bengkel dan hanya 3 yang memiliki alat uji emisi. Angka itu masih kurang untuk melayani konsumen," kata Kasubid Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sepeda Motor BPLHD, Rina Suryani disela-sela Sosialisasi Uji Emisi Kendaraan Bermotor Roda Dua di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2009).
Padahal umumnya menurut Rina paling tidak harus ada 500 bengkel yang bersedia melayani konsumen. "Hitung saja sepeda motor di Jakarta ada 6 juta unit sedangkan bengkel yang tersedia masih 3 unit, wah masih kurang sekali. Paling tidak 500 bengkel yang tersedia melayani uji emisi," ungkapnya.
Sementara Rina menjelaskan dari sumber daya manusianya yang tersedia saat ini di Jakarta hanya sebanyak 48 teknisi dari 41 bengkel motor di Jakarta.
"Angka itu masih minim sekali," imbuhnya.
Maka dari itu pihak Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BLPHD) akan meningkatkan dari segi teknisi dan alat uji emisi agar apa yang dibutuhkan kendaraan roda dua tersedia dengan baik.
"Untuk itu kedepannya kita akan tingkatkan dari segi teknisi dan alat. Dan tentunya itu juga perlu dukungan dari pihak bengkel dan instansi terkait," paparnya.
*source*