• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Air Minum Beroksigen & Heksagonal

Shald

IndoForum Beginner A
No. Urut
7252
Sejak
23 Sep 2006
Pesan
1.168
Nilai reaksi
99
Poin
48
sumber KCM - Bukan Sekadar Berita


Air Minum Beroksigen & Heksagonal

Dengan alasan gaya hidup sehat, air minum dengan kandungan oksigen dan heksagonal gencar dipasarkan. Katanya, sih, bisa bikin badan jadi lebih fit. Padahal ada teori yang menyatakan, kalau oksigen terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, bisa memicu timbulnya radikal bebas. Jadi?

Apa beda air minum dalam kemasan dengan air biasa? Menurut Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, IPB, "Umumnya, air minum biasa (air minum dari keran rumah) hanya memiliki kandungan oksigen 5 - 7 ppm/liter, sementara air minum dari mata air pegunungan memiliki 10 - 12 ppm/liter. Air ini terasa lebih dingin dan sejuk karena kandungan oksigennya yang lebih tinggi."

Air minum dari mata air pegunungan biasanya terasa lebih segar saat diminum. "Bisa diasumsikan, bila kandungan oksigen dalam air lebih banyak, air pun lebih segar. Semakin rendah temperatur, oksigen yang terlarut dalam air meningkat. Ini seperti ketika kita minum air es. Rasanya lebih segar dibanding air biasa. Intinya, oksigen membuat tubuh menjadi lebih segar," paparnya.

Namun, secara alamiah, kebutuhan tubuh akan oksigen diperoleh melalui saluran pernapasan. Semua proses dalam tubuh manusia memerlukan oksigen. Oksigen dihirup melalui hidung, masuk ke paru-paru. Tapi udara yang tercemar polusi membuat kandungan oksigen pun makin rendah.

OKSIGEN MENINGKAT

Salah satu upaya meningkatkan kadar oksigen yang masuk ke dalam tubuh adalah dengan air minum kemasan. "Dalam air minum kemasan, kadar oksigennya ditambah sehingga ada yang disebut air minum beroksigen dan air heksagonal," jelas Rimbawan.

Bentuk molekul air dalam keadaan normal seperti huruf V. Secara alamiah, kandungan oksigen dalam air biasa masih rendah. Kemajuan ilmu pengetahuan membuat kadar oksigen dalam air dipaksa meningkat. "Namun, begitu air berubah menjadi es, bentuknya akan tertata rapi dan muncul rongga-rongga. Ini membuat oksigen terjerembap masuk di dalamnya," terang Rimbawan.

Teknik inilah yang dipakai produsen untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air. Sementara teknik pembuatan air heksagonal memerlukan teknologi yang lebih kompleks. Kandungan oksigen pada heksagonal pun lebih tinggi dibanding air minum beroksigen. Secara teori, kandungan oksigen dalam air mendatangkan manfaat positif bagi tubuh.

Namun, teknologi ini masih menyimpan pertanyaan besar. "Apakah benar oksigen yang terlarut dalam air tersebut dapat bertahan hingga bisa diserap usus?" ujar Rimbawan yang mengakui, penelitian tentang kadar oksigen dalam air minum kemasan belum banyak dilakukan.

Salah seorang yang melakukan penelitian tentang penyerapan air beroksigen dalam usus adalah Prof. Dr. Olaf Adam dari Lembaga Farmakologi dan Toksikologi Walter Straub di Universitas Ludwig-Maximilian, Munich, Jerman.

"Hasilnya, asal kadarnya 80 ppm dan diberikan percobaan pada kelinci, ternyata dapat meningkatkan oksigen dalam darah. Tapi percobaan ini belum dilakukan pada manusia," lanjut Rimbawan.

Tentang pembuatan air minum beroksigen dan air heksagonal, lanjutnya, "Tujuannya memang bagus, meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Tapi harus dipastikan tubuh memang benar-benar memerlukan dan membutuhkan tambahan oksigen. Sebab, belum diketahui secara pasti, apa efek samping konsumsi air beroksigen secara terus-menerus."

Menurut Rimbawan, ada beberapa kriteria seseorang dikatakan membutuhkan tambahan oksigen dalam tubuhnya. Di antaranya, mereka yang merasa cepat lelah saat berolahraga. "Ada juga penelitian yang menunjukkan seorang olahragawan yang diberi minum air beroksigen, phyisical endurance-nya menjadi lebih lama, kurang-lebih 28 detik. Untuk seorang pelari, waktu 28 detik ini tentu sangat berarti. Tapi ini juga masih kontroversial, karena buktinya masih terbatas," ungkap Rimbawan

AWAS RADIKAL BEBAS

Gencarnya iklan air minum beroksigen dan air heksagonal membuat masyarakat mulai berpikir untuk mengonsumsinya. Kampanye gaya hidup yang lebih sehat dengan meminum air berkualitas prima pun didengungkan. Beberapa yang sudah mencoba mengaku stamina tubuhnya meningkat. Bahkan, ada yang mengklaim air tersebut mampu menyembuhkan penyakit dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Rimbawan terkesan berhati-hati menyikapi fenomena ini. Kemasan air minum beroksigen dan air heksagonal sekilas mirip dengan air biasa. Hal ini tak jarang membuat masyarakat mengonsumsinya tanpa batas. "Padahal, ada teori yang menyatakan, radikal bebas akan terbentuk ketika oksigen yang masuk ke dalam tubuh terlalu tinggi. Jika terlalu banyak, kemungkinan oksigennya akan menjadi reaktif. Ini dapat memicu radikal bebas," terang Rimbawan.

Padahal, lanjutnya, radikal bebas tersebut dapat memicu beberapa penyakit, di antaranya kanker. Jadi, kata Rimbawan, "Sebaiknya lebih hati-hati mengonsum air minum yang mengandung oksigen."

JERNIH & TANPA RASA

Sekitar 70 persen berat tubuh manusia dewasa berupa air. Normalnya, seseorang memerlukan 1,5 liter air setiap hari. Kualitas air yang diminum seseorang harus sesuai dengan standar kesehatan. "Masyarakat sebaiknya memerhatikan kualitas air yang mereka konsumsi. Air yang sehat tentu air yang bebas dari pencemaran," kata Rimbawan. Indikasinya, "Jernih, tidak berbau dan tidak berasa."

OKSIGEN BERKURANG JIKA...

Dosen IPB ini menyarankan masyarakat agar memerhatikan kemasan dan cara konsumsi yang benar dari air minum beroksigen. Kestabilan kadar oksigen dalam air sangat rentan dan faktor temperatur memegang peran penting. "Semakin tinggi temperatur, makin besar kemungkinan kandungan oksigen dalam air berkurang," jelas Rimbawan.

Temperatur tinggi juga membuat kadar oksigen mudah terlepas. Jadi, air minum beroksigen dan air heksagonal tak boleh terkena sinar matahari secara langsung dan dalam waktu yang cukup lama. "Kemasan dan penyimpanannya harus benar-benar diperhatikan. Terutama setelah segel atau tutupnya dibuka."

Sebuah penelitian terhadap salah satu merek air minum beroksigen memperlihatkan, setelah dibuka selama 3 hari, kandungan oksigen yang semula 120 ppm turun menjadi 80 ppm. Bila itu terjadi, "Air beroksigen atau air heksagonal pun akhirnya berubah menjadi air minum biasa."

Bagaimana dengan air beroksigen yang kini diberi aneka rasa, misalnya rasa stroberi atau jeruk? "Sebetulnya sama saja. Bedanya cuma diberi perasa," ujar Rimbawan. (Nova)

semoga bermanfaat
 
WOOOOOOWWWW Seru terakhirnya jagoannya mati =P~

Tapi kalau ga dikonsumsi terus2an ga bermasalahkan?? cuma 1-2X seminggu gt :D
 
ya mendingan minum air aqua biasa aja lah, yang penting tubuh menjadi sehat
 
klo menurut gue sih mending air biasa aja /no1

btw klo cuma sekali kali tp ga keterusan ga masalah kok /no1
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.