• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Adam Adalah Makhluk dari Luar Angkasa

myth05

IndoForum Junior E
No. Urut
2461
Sejak
22 Jun 2006
Pesan
1.610
Nilai reaksi
306
Poin
83
Dalam banyak ayat, AlQur'an mengatakan bahwa tempat mula-mula Adam dan Hawa adalah disuatu tempat bernama "Jannah", yang oleh kebanyakan ahli tafsir diterjemahkan sebagai "surga", sebagaimana surga yang dijanjikan untuk orang-orang yang beriman pada hari kemudian. Tetapi benarkah demikian? Tidakkah akan dijumpai beberapa kejanggalan dan menimbulkan masalah yang irrasional dan bertentangan dengan akal pikiran manusia, begitu memasuki pemahaman AlQur'an lebih jauh lagi?

Ada pengertian lain yang lebih tepat untuk penafsiran kata Jannah ketimbang dari penafsiran surga, yaitu "kebun yang subur." Dan memang Jannah dalam bahasa Arab dapat berarti kebun dan dapat juga diartikan sebagai surga.


"Hai Adam ! tinggallah engkau dan istrimu di Jannah serta makanlah oleh kamu berdua apa-apa yang disukai, tetapi janganlah kamu mendekati Syajaratu, karena kamu akan termasuk golongan mereka yang zhalim".
(QS. 7:19)


Iblis jelas sudah ingkar sejak dulu diperintahkan Tuhan untuk sujud pada Adam, tapi kenapa masih ada dalam surga yang suci? Buktinya dia masih bisa merayu Adam dan istrinya untuk mendekati Syajarah yang dalam terjemahan Indonesia, biasanya ditafsirkan sebagai "pohon terlarang dalam surga"


Tapi benarkah didalam Jannah atau kebun itu terdapat sebuah pohon yang terlarang untuk dimakan buahnya oleh Adam dan istrinya?
Mari kita tinjau dulu arti pohon terlarang ini dari ayat aslinya :
Istilah yang dipakai oleh Qur'an untuk menyatakannya adalah dengan Syajaratu atau Syajarah yang selalu ditafsirkan oleh para penafsir Qur'an dengan kata pohon. Padahal tidak demikian adanya.
Istilah Syajaratu memiliki pengertian Pertumbuhan, dan istilah Syajarah berarti Bertumbuh bukan = pohon.
Adapun yang berarti pohon ialah Syajaruh, seperti yang tercantum pada ayat 16/68, 27/60, 36/80 dan 55/6.


Dan dengan pengertian serta perbedaan kedua arti kata itu, maka sekarang bisa diartikan sebagai dilarangnya Adam oleh Tuhan untuk melakukan persetubuhan/pertumbuhan dengan Hawa didalam Jannah tersebut, meskipun waktu itu Hawa sudah menjadi istri dari Adam.
Pertumbuhan itu adalah kata lain untuk pembuahan yang terjadi akibat hubungan suami istri
Karena itulah ayat AlQur'an tidak melarang Adam 'Jangan memakan' atau 'Jangan mengambil buah pohon' tetapi yang dinyatakan kepada Adam adalah 'Jangan mendekati pertumbuhan'.


AlQur'an memang melukiskan kejadian tersebut sedemikian rupanya melalui kalimat-kalimat yang halus dan baik sehingga menjadi sopan dan indah dengan perkataan Syajarah atau Syajaratu yang oleh para penafsir selama ini diartikan dengan pohon.


Mereka dapat dibujuk oleh Iblis agar melakukan persetubuhan tersebut lalu keduanya terjebak dan terbuai akan kenikmatan tersebut sehingga ketika mereka sadar mereka mendapati bahwa tubuh mereka sudah tidak lagi terbungkus dengan pakaian karena pakaian mereka sudah terlempar kesana kemari. Dan ini bersesuaian dengan ayat 7:22 yang menyatakan bahwa setelah mereka merasakan "buah dari pohon itu" yang bisa diartikan "hasil /buah/ dari perbuatan mereka tersebut", mereka tersentak karena menyadari telah dapat melihat aurat masing-masing.


Dan mereka mulai menutupi aurat mereka dengan daun-daun yang ada dikebun tersebut secara refleks, sebab mereka tidak sempat lagi berpikir kemana pakaian mereka sebelumnya terlempar. Reaksi reflek ini dapat saja terjadi karena begitu sadar mereka telah melanggar ketentuan dari Tuhan, saking paniknya mengambil apa saja untuk menutupi keadaan diri masing-masing, untuk selanjutnya Adam meminta ampun kepada Allah atas pelanggarannya itu.
Perbuatan Adam ini dinilai oleh Tuhan sebagai orang yang tidak memiliki kemauan yang kuat untuk memenuhi perintah Allah sebagaimana ayat 20:115, meskipun memang semuanya itu adalah kehendak dari Allah agar Adam turun kebumi dan menjadi khalifah disana.


Dan ini menjadi semacam peringatan keras sekaligus pelajaran berharga bagi kita sebagai anak cucu Adam, bahwa betapa sukarnya untuk mengendalikan hawa nafsu, terutama kepada perempuan alias nafsu syahwat.


"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Jannah itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:"Turunlah!"
(QS: 2:36)
"Turunlah" itu adalah kalimah perintah, dan dalam bahasa Qur'annya adalah "ih bithu" , dan arti sebenarnya adalah : "Turun dari tempat yang tinggi.", seperti dari gunung, dan juga dipakai dengan arti "Pindah dari satu tempat kesatu tempat lain." Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh Qur'an pada turunnya Nabi Nuh dari kapal kedaratan, jatuhnya batu dari tempat tinggi dan lain sebagainya.


Kita melihat bahwa AlQur'an disini juga tidak menjelaskan secara jelas, dimana Adam dan istrinya itu turun dan bertempat tinggal setelah diperintah oleh Allah keluar dari Jannah tersebut. Sehingga tetap akan selalu ada kemungkinan bahwa sebelum Adam berdiam di planet bumi kita ini, Adam dan istrinya telah terlebih dahulu turun dan mendiami bumi-bumi lainnya disemesta alam ini dan berketurunan disana, yang mana keturunan dari mereka ini akan menjadi Adam-adam pertama ditempat-tempat tersebut untuk selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan mereka keplanet bumi ini sebagai bumi terakhir yang belum mereka kunjungi, dan merupakan tempat mereka tinggal selama-lamanya, hingga wafatnya.


Cukup logis jika kita tidak menganggap bahwa Jannah itu sebagai surga yang dijanjikan kepada kita kelak, sebab jika tidak demikian, akan muncul beragam pertanyaan yang tidak terpecahkan, yaitu: Jika memang Iblis telah diusir dari surga oleh Allah sewaktu pertama kali ia ingkar atas perintah Allah kenapa mendadak Iblis bisa menggoda Adam dan Hawa yang masih disurga? Sedemikian tipisnyakah shelter dari surga itu sehingga bisa ditembus oleh Iblis?


Sementara surga itu sendiri sebagaimana yang disyaratkan oleh Qur'an sebagai suatu tempat yang kekal, dimana tidak satupun dari makhluk yang bisa keluar dari dalamnya dan tidak akan ada larangan apa-apa disana karena statusnya adalah sebagai tempat yang suci dan tempat kebebasan.
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."
(QS. 2:82)
Surga adalah tempat yang bila seseorang telah memasukinya maka tidak akan pernah dikeluarkan lagi (QS. 14:48)


Selanjutnya, Adam dan istrinya dikirim kebumi dengan kendaraan tertentu dari Jannah tersebut yang juga dikitari oleh Barkah (pelindung) di sekeliling mereka sebagaimana juga terjadi pada Nabi Muhammad SAW pada waktu peristiwa Mi'rajnya. Ketika mereka tiba diplanet bumi kita ini, pesawat/kendaraan mereka itu dikandaskan oleh Allah sehingga terpisahlah Adam dan Hawa untuk sekian lamanya sehingga akhirnya mereka kembali berjumpa di padang Arafah, berjarak 25 Km dari kota Mekkah dan 18 Km dari Mina.


Mereka didaratkan terpisah oleh Allah sebagai pelajaran untuk mereka berdua agar dapat belajar mengendalikan hawa nafsu mereka masing-masing sekaligus memberikan kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya dibumi ini yang tidak jauh berbeda dengan keadaan sewaktu mereka masih di Jannah. Hal ini dapat kita selami dari lamanya waktu mereka berpisah begitu mereka diturunkan dibumi dari Jannah (menurut salah satu riwayat sekitar 200 tahunan; Wallahu'alam). Di bumi, Adam dan istrinya tidak terlalu kaget dengan lingkungan baru mereka sebab mereka sudah terbiasa dengan lingkungan seperti itu karena memang lingkungan bumi tidak berbeda jauh dengan Jannah tempatnya tinggal pertama kali. Masalah udara contoh lainnya. Jelas bahwa udara ditempat Adam tinggal dulu adalah sama dengan udara dibumi ini sebagai zat pernafasannya, begitupula keadaan tanah tempat mereka berpijak.


Jadi sesungguhnya jauh sebelum manusia melakukan beberapa penjelajahan angkasa seperti Apollo, Nabi Adam dan Hawa adalah dua orang manusia ciptaan pertama Tuhan yang pertama kalinya melakukan perjalanan antar planet, yang selanjutnya diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pertama yang merintis penjelajahan ruang angkasa di masa lalu dari keturunan Nabi Adam.


Kesimpulannya arti "Jannah" adalah kebun yang terletak disuatu tempat diluar bumi. Dan ini tidak bertentangan dengan semua ayat Qur'an manapun juga, sebab sebagai suatu tempat yang nyata yang terletak diluar planet bumi, Jannah alias kebun yang subur itu tentunya siapapun masih dapat memasukinya, karena dia tidak bersifat kekal.
Satu hal lainnya yang semakin menguatkan pendapat ini adalah pernyataan pada surah Al-Jin 72:9 :
"...Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu." (QS. 72:9)
Ayat ini dapat kita hubungkan dengan pembahasan kita ini bahwa pada masa lalu, memang benar kaum Malaikat, kaum Jin serta manusia (yang waktu itu Adam dan istrinya) berkumpul dalam suatu tempat yang bernama Jannah yang terletak di suatu tempat dilangit


Di manakah letak Jannah atau tempat tinggal Adam dan istrinya saat dulu di luar bumi itu? apakah dalam planet-planet di atas orbit bumi (seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan planet-planet lainnya yang belum ditemukan)? atau terletak di luar galaksi bimisakti kita ini? Adakah disebutkan oleh al-Quran? Dan bisakah kita kesana?
 
Salam Wr. Wb,

Ada satu teori tentang surga yang aq tau,
Menurut ilmu pengetahuan alam semesta ini berkembang, kita semua ketahui alam semesta itu sangat luas, tidak ada/mungkin juga tidak akan pernah ada ukuran yang dibuat menusia untuk menentukan ukuran alam semesta ini. Lalu jika alam semesta berkembang dimana berkembangnya?
Teori ini menjelaskan alam semesta berkembang di sebuah tempat yang tak terpengaruh oleh ruang dan waktu, persis seperti sifat Ketuhanan yang tak terikat ruang dan waktu. Lalu dimana kira2 Allah akan menciptakan surga yang bersifat maha luas dan kekal?

Wallahualam,
Salam.

PS: Thread-nya panjang, reply-nya dikit aja yach kk! :P
 
Iya... cukup dipahami saja.

Surga.
Neraka.
Adalah tempat yang tak bisa terlihat mata, tak pernah tercium oleh hidung, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak pernah terlintas oleh fikiran manusia manapun tentang keberadaan dan keluasannya.

Betul tidak? :)
 
banyak tafsiran yang beda2.... cukup buat jadi bacaan aja ga usa terlalu dihayati...
 
wallahu 'alam bisshowaap (Hanya Allah Yang Tahu). dan itu tidak dicantumkan
di quran dimana letak persisnya, menandakan bahwa kita manusia tidak perlu tahu.
 
wallahu 'alam bisshowaap (Hanya Allah Yang Tahu). dan itu tidak dicantumkan
di quran dimana letak persisnya, menandakan bahwa kita manusia tidak perlu tahu.

Betul sekali. Pokoknya surga dan neraka memang masih menjadi rahasia Allah. Seperti wajah Allah sendiri.

Betul tidak? :)
 
mungkin yg perlu dipertanyakan apakah kalian percaya dengan yg ghaib?
 
wallahu 'alam bisshowaap (Hanya Allah Yang Tahu) surga,neraka,dll

dipahami aja, kalo dipikir2 terus jadi malah mikir yg enggak2, malah jadi ragu dengan kebesaranNya

maap kalo ada salah2 kata Wabilahi Taufik Walhidayah Assalam.Wr.Wb
 
Betul sekali. Pokoknya surga dan neraka memang masih menjadi rahasia Allah. Seperti wajah Allah sendiri.

Betul tidak? :)
yupz msh rahasia Tuhan dong, kalo surga bukan rahasia lg dan ada di planet tertentu, tar pd ngungsi smua dr bumi dong :D
 
astaghfirullah,,


kalo dipikir secara logika sih benar,,
ntar mw gw konsultasikan dulu pada ahlinya,,
 
Rasanya surga dan neraka tuh ngga bisa disebut planet ya? Lagipula Adam kan diturunkan dari Surga ke Bumi gr2 makan buah Kuldi... :D Coba Adam ngga makan tuh buah, pasti manusia tinggal di surga :P
 
Rasanya surga dan neraka tuh ngga bisa disebut planet ya? Lagipula Adam kan diturunkan dari Surga ke Bumi gr2 makan buah Kuldi... :D Coba Adam ngga makan tuh buah, pasti manusia tinggal di surga :P

emang atas-nya bumi apa? kok adam turun? /e4
sekeliling bumi kan planet2 dan bintang2... jadi klo logika "turun ke bumi" brarti turun dari planet2 ato bintang2 ato galaksi lain dong... /heh

yah utk pemahaman manusia sekarang memang batas nya baru sampai menduga-duga, sebab memang belum ada manusia yg menjelajah seluruh alam semesta ini..., tp kan ga menutup kemungkinan kalo surga dan neraka ada di planet/bintang/galaksi laen ehehehe /no1
 
Menarik

Serupa tapi tak sama. Diluar angkasa matahari kita saja bisa sebesar debu bahkan bisa lebih kecil lagi dari debu. Jadi untuk memahami dunia yang riil saja qta nggak bisa karena begitu luasnya jagat raya, apalagi kalo komentar surga dan neraka...hehehe:D.Makasi infonya jadi tambah wawasan.
 
thanks atas tafsirnya....ntar buka alqur'an lagi dech
 
"" Jika memang Iblis telah diusir dari surga oleh Allah sewaktu pertama kali ia ingkar atas perintah Allah kenapa mendadak Iblis bisa menggoda Adam dan Hawa yang masih disurga? Sedemikian tipisnyakah shelter dari surga itu sehingga bisa ditembus oleh Iblis?""

IBLIS PERTAMA X INGKAR SAAT D TITAH ALLAH SUJUD PADA ADAM

iblis saat itu bukan mhluk terkutuk loch.....

hingga tak ada shelter pemisah
 
Dalam banyak ayat, AlQur'an mengatakan bahwa tempat mula-mula Adam dan Hawa adalah disuatu tempat bernama "Jannah", yang oleh kebanyakan ahli tafsir diterjemahkan sebagai "surga", sebagaimana surga yang dijanjikan untuk orang-orang yang beriman pada hari kemudian. Tetapi benarkah demikian? Tidakkah akan dijumpai beberapa kejanggalan dan menimbulkan masalah yang irrasional dan bertentangan dengan akal pikiran manusia, begitu memasuki pemahaman AlQur'an lebih jauh lagi?

Ada pengertian lain yang lebih tepat untuk penafsiran kata Jannah ketimbang dari penafsiran surga, yaitu "kebun yang subur." Dan memang Jannah dalam bahasa Arab dapat berarti kebun dan dapat juga diartikan sebagai surga.


"Hai Adam ! tinggallah engkau dan istrimu di Jannah serta makanlah oleh kamu berdua apa-apa yang disukai, tetapi janganlah kamu mendekati Syajaratu, karena kamu akan termasuk golongan mereka yang zhalim".
(QS. 7:19)


Iblis jelas sudah ingkar sejak dulu diperintahkan Tuhan untuk sujud pada Adam, tapi kenapa masih ada dalam surga yang suci? Buktinya dia masih bisa merayu Adam dan istrinya untuk mendekati Syajarah yang dalam terjemahan Indonesia, biasanya ditafsirkan sebagai "pohon terlarang dalam surga"


Tapi benarkah didalam Jannah atau kebun itu terdapat sebuah pohon yang terlarang untuk dimakan buahnya oleh Adam dan istrinya?
Mari kita tinjau dulu arti pohon terlarang ini dari ayat aslinya :
Istilah yang dipakai oleh Qur'an untuk menyatakannya adalah dengan Syajaratu atau Syajarah yang selalu ditafsirkan oleh para penafsir Qur'an dengan kata pohon. Padahal tidak demikian adanya.
Istilah Syajaratu memiliki pengertian Pertumbuhan, dan istilah Syajarah berarti Bertumbuh bukan = pohon.
Adapun yang berarti pohon ialah Syajaruh, seperti yang tercantum pada ayat 16/68, 27/60, 36/80 dan 55/6.


Dan dengan pengertian serta perbedaan kedua arti kata itu, maka sekarang bisa diartikan sebagai dilarangnya Adam oleh Tuhan untuk melakukan persetubuhan/pertumbuhan dengan Hawa didalam Jannah tersebut, meskipun waktu itu Hawa sudah menjadi istri dari Adam.
Pertumbuhan itu adalah kata lain untuk pembuahan yang terjadi akibat hubungan suami istri
Karena itulah ayat AlQur'an tidak melarang Adam 'Jangan memakan' atau 'Jangan mengambil buah pohon' tetapi yang dinyatakan kepada Adam adalah 'Jangan mendekati pertumbuhan'.


AlQur'an memang melukiskan kejadian tersebut sedemikian rupanya melalui kalimat-kalimat yang halus dan baik sehingga menjadi sopan dan indah dengan perkataan Syajarah atau Syajaratu yang oleh para penafsir selama ini diartikan dengan pohon.


Mereka dapat dibujuk oleh Iblis agar melakukan persetubuhan tersebut lalu keduanya terjebak dan terbuai akan kenikmatan tersebut sehingga ketika mereka sadar mereka mendapati bahwa tubuh mereka sudah tidak lagi terbungkus dengan pakaian karena pakaian mereka sudah terlempar kesana kemari. Dan ini bersesuaian dengan ayat 7:22 yang menyatakan bahwa setelah mereka merasakan "buah dari pohon itu" yang bisa diartikan "hasil /buah/ dari perbuatan mereka tersebut", mereka tersentak karena menyadari telah dapat melihat aurat masing-masing.

tolong jelaskan kenapa kamu menyebut itu sebuah hubungan badan dalam konteks ini???
apakah dirimu ahlit tafsir?
 
emang bukan manusia yang nulis
Beneran menyesatkan klo orang islam itu kena adzab kubur
Klo bukan orang islam wmang bukan manusia tapi
SYAITON
 
ehm, emang kalian pikir langit ke7 ntu ad dmn?
atas? atasnya orang mn? kutub selatan/utara?
bumi, langit dan seisinya hanyalah langit tingkat 1
emang udah ad gtu alat yg dah nyampe k galaxi laen? ntu jg masih langit tkt 1.
klo masalah neraka, yg jlas lbih heboh drpd siksa kubur. klo siksa kubur dah banyak fenomenanya.

prnah denger ttg ilmuan rusia yg menemukan suara aneh dr lubang penggaliannya, ujung2nya mereka diminumkan pencuci otak untk mempertahankan paham komunisnya.

Do U Believe it?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.