@atas
Lha,iya...bila minus "Maha" manusia pun memiliki sifat seperti itu, tetapi ketika tidak ada "Maha" maka itu bukan sifat Allah lagi, intinya manusia tidak akan pernah bisa menyamai yg menciptanya apalagi mendekatinya melebihi dekatnya Rasulullah kepada Allah....
Sudahlah, pikiran manusia bisa sama dengan penciptanya inilah yang sangat berbahays.....
Terus angka berapapun bila dibagi dengan nol tuh bukannya tak berhingga, tetapi tidak terdefinisikan alias ya memang tidak mungkin...
bedakan antara: aku
adalah Dia , dengan: aku
mempelajari konsep Dia,
manusia bisa sama dengan pencipta?, ya gak mungkin lah yaw....
toh tujuan menyadari atau mempelajari KONSEP Asmaul Husna bukan untuk gagah2an, apalagi ingin "menyamakan" diri dg Sang Khalik (astaghfirullah)
klo anda berrikir demikian anda salah faham....
justru akan sebaliknya dari mempelajari ini akan menjadikan Insan yang "Tawadlu" / tidak sombong ketika diatas, tidak rendah diri /putus asa jika gagal.......
menjadi
yang terbaik dari menggali ilmu dan memikirkan segala sesuatu ttg Islam , menjadikan Islam sebagai satu2nya konsep yg mencakup seluruh aspek kehidupan tidak salah bukan? (makna La Illa ha Ilallah)
kalau anda tidak setuju juga tidak masalah kok, silahkan saja
hidup ini pilihan bukan?
anda ingin menjadi seorang yg beribadah secara ritual ta'at, menjadi santri yang tekun berdzikir dari jam 10 malem sampe jam 4 pagi, siang tidur......silahkan....nothing wrong wit that
output: alim, jago baca arab, tapi tertinggal dalam hal duniawi
atau
menjadi seorang yg berfikir dan mendapatkan ilmu dari mempelajari Al-qur'an dan Asmaul husna karena menyadari itu adalah
fitrah bagi dirinya, sehingga faham akan kehidupan, agama bukan sekedar ritual tapi konsep kehidupan yang harus dipelajari dan difikirkan dan dijadikan
PRINSIP dan action dalam hidup.
output: sukses duniawi namun berakhlak mulia
silahkan dipilih......it'a all up to u....
meskipun ilmu manusia cuma setetes air di samudra dibandingkan ilmu Allah, Allah menyuruh menggunakan Akal dan pikiran karena Islam tidak Apriori namun juga tidak taklik.
"Sungguh, untuk jahanam kami ciptakan jin dan manusia. Mereka mempunyai
hati yang tiada dipergunakan untuk mengerti. Mereka mempunyai
mata yang tiada dipergunakan untuk melihat. Dan mereka
mempunyai telinga, yang tiada dipergunakan untuk mendengar. Mereka seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka orang yang
lalai. (Q.S. Al A'raaf : 179)
perbedaan jawaban orang berfikir/ berprinsip dan orang taklik:
Paul: kenapa sih kamu gak shalat
Joni: kenapa harus shalat????
Paul: ya pokoknya dosa lah....masuk neraka luh....dibakar....
joni: ??????***??????
udin:kenapa kamu gak shalat
joni: kenapa harus shalat????
udin: shalat banyak manfaatnya lho, secara kesehatan (gerakan), secara kebersihan (wudlu), melatih kedispilinan/keteraturan, mengingatkan kalbu akan ayat2 Allah dan banyak lagi kalau mau digali...
joni: ooo.. iya juga sih....