Abdul Karim, Teman Terakhir Ratu Victoria

[Angela]

Teman dekat Ratu Victoria di tahun-tahun terakhirnya sebagai ratu adalah seorang pelayan muda dari India. Pada tahun 1887, seorang permaisuri dari India merayakan peringatan pernikahannya. Sebagai hadiah dari India, Ratu Victoria menerima dua pelayan.
Salah satu pelayan bernama Muhammad Abdul Karim yg berusia 24 tahun dari Kota Agra, India. Dia mendapat kursus kilat bahasa Inggris & tata krama sesaat sebelum tiba di Inggris. Dia melayani Ratu & membantunya berinteraksi dengan pejabat India di setiap jamuan makan. Ratu Victoria sangat terpesona oleh pelayan barunya tersebut. Dia menggambarkannya sebagai orang baik yg patuh, berwibawa & sering serius.

Suatu hari Karim melayaninya dengan menghidangkan kari ayam dengan dal & pilau. Sang Ratu sangat menyukai hidangan itu sehingga ditambahkan ke menu regulernya. Komunikasi diantara mereka terlihat kaku sehingga Ratu meminta untuk mengajarinya bahasa Urdu. Dia belajar beberapa kosa mengatakan dalam bahasa Hindustan untuk berbicara langsung dengan Karim. Perbendaharaan mengatakan bahasa Inggris Karim juga jadi lebih banyak. Segera mereka dapat berkomunikasi tanpa perantara.
Meskipun Ratu memperlakukannya dengan baik, Karim tidak terbiasa dengan pekerjaan kasar. Jauh dari kampung halaman, dia merasa seperti seorang pendatang di negeri asing & di antara orang-orang asing. Dia harap pulang ke India, jadi Ratu Victoria harus menemukan sesuatu untuk menciptakannya betah di istana.

Selang setahun setelah kedatangannya, dia dipromosikan jadi Munshi, guru pribadi Ratu. Pengadilan marah & ketakutan dengan kemajuan karir seorang pelayan asing yg begitu cepat. Bukan cuma karena Karim yg berasal dari kelas bawah, tetapi dia juga dari ras yg berbeda. Karim sering bepergian dengan Victoria & diizinkan untuk pergi ke India beberapa kali. Ayahnya mendapat masa pensiun & mantan majikannya mendapatkan promosi atas permintaannya.
Munshi diberi tempat tinggal di perkebunan utama kerajaan di Inggris & diizinkan kembali di Agra. Istrinya ikut berangkat bersamanya ke Inggris & mereka secara teratur sering minum teh dengan Ratu. Dia mendapatkan jatah kursi opera terbaik, bahkan dipindahkan ke kamar tidur John Brown. Brown pelayan favorit Ratu sebelumnya yg meninggal pada tahun 1883.

Pada tahun 1895, Karim memakai seragam sebagai Pendamping Ordo Kerajaan India. Ratu Victoria menugaskan banyak orang kepercayaannya. Dia menandatangani surat-suratnya yg ditujukan pada Karim dengan ciuman & sebagai teman dekat & juga seorang ibu yg penuh dengan kasih. Mereka sering menghabiskan malam bersama di pondok Skotlandia, tetapi mereka tidak pernah jadi sepasang kekasih. Ketika Ratu Victoria meninggal pada tahun 1901, Karim adalah orang terakhir yg melihat tubuhnya sebelum peti matinya ditutup.
Setelah itu, Karim dikeluarkan dari istana & kembali ke India. Surat-surat Victoria untuknya dibakar di depan mata kepalanya, langsung atas perintah raja yg baru. Ahli waris kerajaan memastikan tidak ada jejak Munshi yg dapat ditemukan. Tetapi buku hariannya berhasil diselamatkan. Kisah Karim & Ratu Victoria jadi diketahui luas hampir satu zaman setelah kematiannya pada tahun 1909.​

Referensi 1
Referensi 2 Hari ini 11:29