Kita lihat bahwa kita besar dengan hapalan ibadah yang banyak, tetapi kadang kita jika diajak beradu argumen atau logika sering menghadapi kendala atau kurang encer jawabnya..
karena itu, untuk menghasilkan Muslim yang sempurna kemuslimannya, bagaimana kita mendidik anak sebelum dia menjadi dewasa?
Apakah diajari dengan sendi2 keimanan dan pemikiran atau hafalan2 Ibadah dahulu?
banyak juga orang tua yang enggan untuk mengajarkan Aqidah dahulu, mungkin karena takut tidak nyampai akalnya..
discussion is starting now..