Beam Ashigawa
IndoForum Senior E
- No. Urut
- 88430
- Sejak
- 2 Jan 2010
- Pesan
- 4.181
- Nilai reaksi
- 33
- Poin
- 48
Lance, pembalap sepeda Lance Armstrong menyampaikan alasan di balik putusnya hubungannya dengan Sheryl Crow, pada 2006 lalu. "Ia menginginkan pernikahan dan anak. Bukannya saya enggak mau, tapi saya enggak menginginkannya waktu itu karena saya baru bercerai dari pernikahan sebelumnya. Saya juga sudah memiliki anak (Luke, 9, dan si kembar Grace and Bella, 7)," ujar pria yang bercerai dari istrinya tahun 2003 itu.
Armstrong secara terang-terangan menyalahkan "jam biologis" mantan tunangannya itu. "Tekanan inilah yang mengacaukan hubungan kami," lanjutnya. Menurutnya, mereka sudah berkonsultasi dengan terapis perkawinan, namun situasi tersebut benar-benar tak dapat dikompromikan lagi. "Kami berada pada titik yang berbeda dalam hidup kami. Kami tidak satu pandangan dalam hal tersebut. Saya merasa tidak siap... mungkin di masa depan saya akan siap, tapi tidak saat itu."
Pengakuannya segera menimbulkan pro dan kontra. Pandangan Armstrong mengenai pernikahan dan anak juga dipertanyakan. Akhir Juli 2008 lalu, ia baru berpisah dari aktris Kate Hudson. Namun pada Desember 2008, juara Tour de France tujuh kali ini sudah mengumumkan bahwa ia akan menyambut kehadiran bayi yang tengah dikandung pacar barunya, Anna Hansen. Pengumuman ini memberi kesan bahwa Armstrong sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama untuk memutuskan untuk memiliki anak.
Alasan Armstrong dinilai hanya mengada-ada. Adakah ia satu di antara sekian pria yang memberikan alasan konyol untuk memutuskan hubungan dengan pasangannya? Betulkah alasannya adalah, "Saya tidak menginginkan anak," atau sebenarnya, "Saya tidak menginginkan anak bersamamu?"
Menurut Dr. George Karanastasis, penulis buku best-seller How To Get Her Back For Good, pria memang sering melontarkan alasan-alasan tertentu saat memutuskan hubungan dengan wanita. Namun alasan sesungguhnya di balik alasan tersebut seringkali tidak terungkap, atau, sama sekali berbeda dengan yang dilontarkan. Pada dasarnya, terdapat 5 jenis alasan yang sering dikemukakan pria. Ia mengajak para wanita untuk menerjemahkan makna alasan tersebut.
Alasan no. 1: "Saya mencintaimu, tetapi saya enggak jatuh cinta padamu."
Artinya: “Saya enggak tertarik denganmu lagi. Dulu saya memang tertarik padamu, tetapi perasaan itu sudah lama hilang." Ini memang kalimat klasik yang dipakai kaum pria ketika hubungan sudah terlalu lama.
Alasan no. 2: “Bukan kamu yang salah, aku yang salah!”
Artinya: Sekali lagi, "Saya enggak tertarik denganmu lagi.” Apakah Anda melihat polanya di sini? Suatu hubungan diawali oleh rasa tertarik. Bila hal tersebut sudah tak ada lagi, tak ada yang perlu dipertahankan lagi. Dengan berinisiatif mengakui "kesalahan" tersebut, pria tak perlu banyak berdebat, dan lebih mudah menarik diri dari hubungan.
Alasan no. 3: “Saya terlalu sibuk untuk berpacaran saat ini.”
Artinya: “Hubungan ini lebih banyak menimbulkan masalah, dan saya lebih baik menjauh darimu." Tidak ada hubungan yang sempurna; selalu ada hal-hal yang baik dan buruk. Yang membedakannya adalah, berapa rasio baik dan buruk ini? Bila yang buruk lebih banyak, itu saatnya memutuskan hubungan.
Alasan no. 4: “Saya jatuh cinta terlalu dalam denganmu, dan saya takut!"
Artinya: Pria ini menganggap pasangannya terlalu menuntut, dan tidak memberinya ruang untuk bernafas. Karena itu, lebih baik bila ia segera keluar dari hubungan tersebut. Mempertahankan hubungan hanya membuat pria merasa sakit kepala.
Alasan no. 5: “Kamu pantas mendapatkan pria yang lebih baik," atau "Kamu terlalu baik buat aku.”
Artinya: “Saya ingin mencari wanita lain, yang tidak seperti kamu.” Boleh dibilang ini alasan yang paling konyol. Punya pacar yang baik kok malah dilepas?
Nah, bila salah satu alasan ini pernah digunakan pasangan untuk menghindar dari Anda, sudah lah. Beri dia ruang yang diinginkannya, dan lanjutkan hidup Anda, sendiri atau pun bersama pria yang mau menerima Anda apa adanya.
maaf kalau repost, di Unlimited search ngak ada
Armstrong secara terang-terangan menyalahkan "jam biologis" mantan tunangannya itu. "Tekanan inilah yang mengacaukan hubungan kami," lanjutnya. Menurutnya, mereka sudah berkonsultasi dengan terapis perkawinan, namun situasi tersebut benar-benar tak dapat dikompromikan lagi. "Kami berada pada titik yang berbeda dalam hidup kami. Kami tidak satu pandangan dalam hal tersebut. Saya merasa tidak siap... mungkin di masa depan saya akan siap, tapi tidak saat itu."
Pengakuannya segera menimbulkan pro dan kontra. Pandangan Armstrong mengenai pernikahan dan anak juga dipertanyakan. Akhir Juli 2008 lalu, ia baru berpisah dari aktris Kate Hudson. Namun pada Desember 2008, juara Tour de France tujuh kali ini sudah mengumumkan bahwa ia akan menyambut kehadiran bayi yang tengah dikandung pacar barunya, Anna Hansen. Pengumuman ini memberi kesan bahwa Armstrong sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama untuk memutuskan untuk memiliki anak.
Alasan Armstrong dinilai hanya mengada-ada. Adakah ia satu di antara sekian pria yang memberikan alasan konyol untuk memutuskan hubungan dengan pasangannya? Betulkah alasannya adalah, "Saya tidak menginginkan anak," atau sebenarnya, "Saya tidak menginginkan anak bersamamu?"
Menurut Dr. George Karanastasis, penulis buku best-seller How To Get Her Back For Good, pria memang sering melontarkan alasan-alasan tertentu saat memutuskan hubungan dengan wanita. Namun alasan sesungguhnya di balik alasan tersebut seringkali tidak terungkap, atau, sama sekali berbeda dengan yang dilontarkan. Pada dasarnya, terdapat 5 jenis alasan yang sering dikemukakan pria. Ia mengajak para wanita untuk menerjemahkan makna alasan tersebut.
Alasan no. 1: "Saya mencintaimu, tetapi saya enggak jatuh cinta padamu."
Artinya: “Saya enggak tertarik denganmu lagi. Dulu saya memang tertarik padamu, tetapi perasaan itu sudah lama hilang." Ini memang kalimat klasik yang dipakai kaum pria ketika hubungan sudah terlalu lama.
Alasan no. 2: “Bukan kamu yang salah, aku yang salah!”
Artinya: Sekali lagi, "Saya enggak tertarik denganmu lagi.” Apakah Anda melihat polanya di sini? Suatu hubungan diawali oleh rasa tertarik. Bila hal tersebut sudah tak ada lagi, tak ada yang perlu dipertahankan lagi. Dengan berinisiatif mengakui "kesalahan" tersebut, pria tak perlu banyak berdebat, dan lebih mudah menarik diri dari hubungan.
Alasan no. 3: “Saya terlalu sibuk untuk berpacaran saat ini.”
Artinya: “Hubungan ini lebih banyak menimbulkan masalah, dan saya lebih baik menjauh darimu." Tidak ada hubungan yang sempurna; selalu ada hal-hal yang baik dan buruk. Yang membedakannya adalah, berapa rasio baik dan buruk ini? Bila yang buruk lebih banyak, itu saatnya memutuskan hubungan.
Alasan no. 4: “Saya jatuh cinta terlalu dalam denganmu, dan saya takut!"
Artinya: Pria ini menganggap pasangannya terlalu menuntut, dan tidak memberinya ruang untuk bernafas. Karena itu, lebih baik bila ia segera keluar dari hubungan tersebut. Mempertahankan hubungan hanya membuat pria merasa sakit kepala.
Alasan no. 5: “Kamu pantas mendapatkan pria yang lebih baik," atau "Kamu terlalu baik buat aku.”
Artinya: “Saya ingin mencari wanita lain, yang tidak seperti kamu.” Boleh dibilang ini alasan yang paling konyol. Punya pacar yang baik kok malah dilepas?
Nah, bila salah satu alasan ini pernah digunakan pasangan untuk menghindar dari Anda, sudah lah. Beri dia ruang yang diinginkannya, dan lanjutkan hidup Anda, sendiri atau pun bersama pria yang mau menerima Anda apa adanya.
maaf kalau repost, di Unlimited search ngak ada