JAKARTA - Mendekati kondisi ekonomi yang semakin berat di awal tahun, pelaku pasar perlu mengedepankan pendekatan low budget high impact. Yakni strategi marketing yang murah tetapi efektif dalam menggaet pelanggan.
Adapun dengan cara tersebut akan lebih mudah untuk meminimalisir beban yang lebih besar lagi akibat krisis finansial global yang terjadi.
Hal tersebut disampaikan Chairman and Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya, kepada wartawan, di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (11/12/2008).
"Menghadapi ekonomi yang makin sulit, pelaku marketing dituntut melakukan segala bentuk efisiensi dan lebih inovatif," ujarnya.
Hermawan menuturkan, ada tiga hal yang harus diperhatikan para pelaku pasar di tahun depan. Pertama, resesi ekonomi global yang menuntut pasar untuk melakukan konsolidasi agar tidak tersungkur di tengah persaingan.
Kedua, perlunya intergrasi antarnegara ASEAN. Ketiga, memasuki pemilu tahun depan diperlukan adanya retribution how wealth, di mana para politisi akan mengalirkan dananya ke grass root yang membuat kondisi market semakin membesar.
Outlook 2009
Dia pun memperkirakan, outlook di tahun 2009 nanti akan memasuki beberapa fase, di antaranya kuartal pertama memasuki periode emergency. Kuartal kedua dan ketiga masa critical point yang merupakan masa paling penting bagi pelaku pasar untuk mendapat pelanggan baru.
Sementara kuartal terakhir adalah masa yang merupakan kesempatan bagi sebuah brand untuk menjadi lebih menarik dan menunjukkan keunggulannya.
Intinya, lanjut Hermawan, para pelaku pasar di tahun depan bukan lagi mengedepankan strategi get, keep, and growth, melainkan keep, get, and growth.