Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.650
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Persoalan keperawanan & keperjakaan sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia. Hanya saja ada beberapa orang yg enteng saja bertanya soal status perawan & perjaka. Ada beberapa cara meresponnya, tergantung siapa yg bertanya.
Dihimpun dari berbagai sumber kajian sudut pandang Islam, berikut cara merespon pertanyaan tentang keperawanan & keperjakaan berdasarkan kedudukan orang yg bertanya.
1. Tidak perlu menjawab
Apabila orang yg bertanya cuma iseng, tidak begitu akrab, & tidak ada tujuan yg begitu penting, abaikan saja pertanyaannya. Cukup diam, memicingkan mata & mengerutkan dahi sudah jadi jawaban bagi penanya yg cerdas: untuk apa tanya-tanya soal keperawanan atau keperjakaan.
Jawaban ya atau tidak dapat berkembang jadi pertanyaan selanjutnya. Maka dari itu mengabaikan adalah cara terbaik. Apabila tindakan diam malah menciptakan si penanya mengerjakan perundungan & ejekan, pertanda bahwa si penanya memang bukan orang yg layak mendapat jawaban.
2. Balik bertanya
Pernyaan soal keperawanan & keperjakaan dapat datang dari teman, sahabat, atau kerabat. Ada beberapa kemungkinan mereka bertanya soal sensitif itu. Pertama, si penanya tidak benar-benar mengenal orang yg ditanya sehingga mempertanyakan keperawanan atau keperjakaannya. Kedua, ada rasa tidak percaya kepada orang yg ditanya sehingga meragukan keperawanan atau keperjakaan.
Untuk menghadapinya, balik bertanya saja soal tujuan pertanyaannya itu. Untuk apa anda bertanya seperti itu?
Dalam Islam ada kewajiban menjaga aib saudara sesama muslim. Mempertanyakan soal keperawanan atau keperjakaan sama saja mencari-cari aib. Orang yg bertanya seperti itu tanpa tujuan yg kuat patut diwaspadai. Berikut ini hadistnya.
Siapa yg mencari-cari aib saudaranya sesama muslim, Allah akan mencari-cari aibnya. Dan siapa yg Allah cari aibnya, akan Allah permalukan meskipun dia berada di dalam rumahnya.(HR. Turmudzi 2164 & dinilai hasan shahih oleh al-Albani).
Sudahi saja pertanyaannya dengan pertanyaan bahwa tidak ada manfaatnya membahas keperawanan & keperjakaan. Buka-bukaan masa lalu tanpa tujuan yg sangat penting tidak disarankan oleh mayoritas ulama. Apalagi sekadar untuk jadi konten media sosial.
3. Menjawab jujur
Pertanyaan soal keperawanan ini dapat datang dari calon suami atau calon istri. Apabila yg bertanya adalah calon suami atau istri maka konteksnya sudah berbeda. Ustad Felix Siauw & Mamah Dedeh dalam satu siaran video Youtube yg berbeda menyarankan pertanyaan itu mau tidak mau harus dijawab dengan jujur. Katakan saja kalau sudah tidak perawan atau tidak perjaka lagi.
Kejujuran soal tidak perawan & perjaka lagi itu untuk mencegah masalah di kemudian hari. Ini jujur dalam konteks kalau calon suami & istri mempertanyakan keperawanan & keperjakaan. Apabila tidak bertanya soal itu, simpan saja aib tersebut. Tidak perlu dibuka.
Keraguan untuk berkata jujur tentu ada. Kekhawatiran calon menyebarkan atau membuka aib itu kepada orang lain pasti ada. Namun calon pasangan yg baik tentu mau menerima kekurangan & kelebihan, bukan? Apabila sudah menerima status tidak perawan & perjaka lagi, tidak boleh juga mengungkitnya saat sudah menikah nanti. Terutama saat bertengkar & di hadapan anak-anak.
Mamah Dedeh mengingatkan seseorang itu harusnya melihat ke depan. Pria atau wanita yg pernah berzina tobat saja sebenar-benarnya, kemudian fokus sering memperbaiki diri. Tutup aib masa lalu dari siapa pun yg tidak berkepentingan.
Ustad Felix pun menyatakan orang yg pernah berbuat salah, seringkali lebih baik daripada orang yg tidak pernah berbuat salah. Karena pernah berbuat, pernah pula merasakan akibatnya sehingga kapok, tidak akan lagi mengulanginya.
Rujukan
Konsultasi Syariah
Konten Youtube Felix Siauw
Konten Youtube Mamah Dedeh
Foto Freepik by
asier-relampagoestudio
contributor29639600
cookie_studio
Terima Kasih
Boleh Baca Juga
Menyembuhkan Trauma Perkosaan, Wanita Ini Ubah 1 Dolar Jadi Bernilai Ratusan Dolar
Seekor Kuda Menjadi Dokter, 1000 Lebih Pasien Sudah Ditemuinya
Dampak Video Game Tidak Selalu Buruk, Kakek 93 Tahun Ini Malah Bahagia
Boleh Baca Juga
Menyembuhkan Trauma Perkosaan, Wanita Ini Ubah 1 Dolar Jadi Bernilai Ratusan Dolar
Seekor Kuda Menjadi Dokter, 1000 Lebih Pasien Sudah Ditemuinya
Dampak Video Game Tidak Selalu Buruk, Kakek 93 Tahun Ini Malah Bahagia
Hari ini 07:54