akiong
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 41745
- Sejak
- 25 Apr 2008
- Pesan
- 2.971
- Nilai reaksi
- 47
- Poin
- 48
Hijrah-Jihad-lnfak, Doktrin terorisme
12 Apr 2011
harian berita warta kota
Pelaku hypnotic mmce terhadap Lada Febrian! alias lian diduga mengincar uang dan harta. Kasus seperti lian Ini ternyata sudah terjadi beberapa kali. Untuk kasus di mana korban dibuang dalam keadaan lupa Ingatan atau deep cranes, dipastikan si pelaku mengincar uang dan harta korbannya.
Hal Itu diungkapkan ahli hipnoterapls Mardigu WP saat dihubungi Warta Kota Senin 111/4) malam. Mardigu mengaku dalam enam bulan terakhir ini sudah menangani 11 pasien dengan kasus yang sama.
Enam laki-laki dan lima perempuan. Semuanya dibuang dalam kondisi kehilangan Identitas dan kesadaran diri. Ini bukti bahwa kelompok ini gencar cari uang." kata Mardigu.
Dijelaskan, modus yang digunakan para pencucl otak atau brain washing Itu adalah dengan mendoktiin korbannya dan membuat si korban dipaksa menjadi orang yang baru menurut pelaku.
Pertama, si Dilakukakan jneng-ajak kortxmm-i untuk hijrah, lalu berjihad, dan terakhir memintanya berinfak. "Jadi hijrah, jihad, dan infak. Kata-kata ttu terus yang digunakan pelaku untuk menghip-nosis korbannya, kata Mardigu.
Dia mengatakan, untuk membuat korban kehilangan kesadaran dan kehilangan identitas diri sehingga linglung, seperti Lian, hanya dibutuhkan waktu singkat yakni beberapa jam atau bahkan cukup dalam hitungan menit
Mardigu menyebutnya sebagai kata-kata yang memberi sugesti atau kata-kata yang menghipnotis- "Dengan kata-kata yang sama terus-menerus dan berulang-ulang dikatakan kepada korban selama beberapa saat, maka korban terpengaruh." katanya.
Jadi proses yang agak lama adalah pendekatan awal pelaku kepada korbannya. Ada yang seminggu tapi ada pula yang dua minggu atau tiga minggu. Setelah kepercayaan dan keyakinan korban timbul, dilakukan tahap terakhir dengan eksekusi yaitu dengan hipnotic wancv itu. Eksekusi itulah yang membuat sl korban kehilangan kesadaran dan lupa ingatan." ujar Mardigu.
Menurut dia. pemilihan sasaran mereka tidak berdasarkan jenis kelamin. Namun yang jelas, mereka memilih calon korbannya yang bersikap imrouen atau tertutup. "Sebab mereka akan aman jika korbannya tertutup. Si korban tidak akan cerita bahwa dia didekati pelaku atau Jika merasa ada yang Janggal di masa pendekatan." kata Mardigu.
Yang Jelas. Mardigu meminta semua pihak; waspada terhadap orang-orang asing yang mengajak berkenalan dengan cara yang sangat intensif atau ada yang Janggal dalam masa perkenalan dengan orang baru.
Dia menjelaskan, kasus brain washing seperti ini terbagi dua. Ada yang bertujuan jangka pendek dan Jangka panjang. Sementara untuk kasus Uang dan 11 kasus lainnya yang dia tangani dalam 6 bulan terakhir ini adalah untuk Jangka pendek. "Pelaku hanya mengincar uang dan hartanya saja. Jadi tujuannya jangka pendek. Setelah mereka berhasil, sl korban dibuang. katanya.
Adapun yang jangka panjang, menurut Mardigu. disebut unkinci hypnotis. Dalam hal Ini doktrin dan ideologi dari pelaku terus-menerus- dimasukkan dalam jangka waktu berbulan-bulan atau bertahun- tahun. Dia mencontohkan. walking hypnotis tni terjadi untuk para pelaku bom bunuh diri atau dalam bahasa terorisme adalah calon pengantin.
Mardigu mengatakan, kiat agar terhindar dari kasus seperti yang dialami Uan adalah bersikap transparan atau lebih terbuka kepada keluarga dan teman. Menurut dia. Jika dalam masa perkenalan dengan orang baru, atau teman lama yang baru ketemu lagi, kita merasa janggal, maka kejanggalan itu Jangan disimpan sendiri. Tapi ceritakanlah sama keluarga, teman, atau siapa pun tentang kejanggalan itu." kata Mardigu. (bom)
12 Apr 2011
harian berita warta kota
Pelaku hypnotic mmce terhadap Lada Febrian! alias lian diduga mengincar uang dan harta. Kasus seperti lian Ini ternyata sudah terjadi beberapa kali. Untuk kasus di mana korban dibuang dalam keadaan lupa Ingatan atau deep cranes, dipastikan si pelaku mengincar uang dan harta korbannya.
Hal Itu diungkapkan ahli hipnoterapls Mardigu WP saat dihubungi Warta Kota Senin 111/4) malam. Mardigu mengaku dalam enam bulan terakhir ini sudah menangani 11 pasien dengan kasus yang sama.
Enam laki-laki dan lima perempuan. Semuanya dibuang dalam kondisi kehilangan Identitas dan kesadaran diri. Ini bukti bahwa kelompok ini gencar cari uang." kata Mardigu.
Dijelaskan, modus yang digunakan para pencucl otak atau brain washing Itu adalah dengan mendoktiin korbannya dan membuat si korban dipaksa menjadi orang yang baru menurut pelaku.
Pertama, si Dilakukakan jneng-ajak kortxmm-i untuk hijrah, lalu berjihad, dan terakhir memintanya berinfak. "Jadi hijrah, jihad, dan infak. Kata-kata ttu terus yang digunakan pelaku untuk menghip-nosis korbannya, kata Mardigu.
Dia mengatakan, untuk membuat korban kehilangan kesadaran dan kehilangan identitas diri sehingga linglung, seperti Lian, hanya dibutuhkan waktu singkat yakni beberapa jam atau bahkan cukup dalam hitungan menit
Mardigu menyebutnya sebagai kata-kata yang memberi sugesti atau kata-kata yang menghipnotis- "Dengan kata-kata yang sama terus-menerus dan berulang-ulang dikatakan kepada korban selama beberapa saat, maka korban terpengaruh." katanya.
Jadi proses yang agak lama adalah pendekatan awal pelaku kepada korbannya. Ada yang seminggu tapi ada pula yang dua minggu atau tiga minggu. Setelah kepercayaan dan keyakinan korban timbul, dilakukan tahap terakhir dengan eksekusi yaitu dengan hipnotic wancv itu. Eksekusi itulah yang membuat sl korban kehilangan kesadaran dan lupa ingatan." ujar Mardigu.
Menurut dia. pemilihan sasaran mereka tidak berdasarkan jenis kelamin. Namun yang jelas, mereka memilih calon korbannya yang bersikap imrouen atau tertutup. "Sebab mereka akan aman jika korbannya tertutup. Si korban tidak akan cerita bahwa dia didekati pelaku atau Jika merasa ada yang Janggal di masa pendekatan." kata Mardigu.
Yang Jelas. Mardigu meminta semua pihak; waspada terhadap orang-orang asing yang mengajak berkenalan dengan cara yang sangat intensif atau ada yang Janggal dalam masa perkenalan dengan orang baru.
Dia menjelaskan, kasus brain washing seperti ini terbagi dua. Ada yang bertujuan jangka pendek dan Jangka panjang. Sementara untuk kasus Uang dan 11 kasus lainnya yang dia tangani dalam 6 bulan terakhir ini adalah untuk Jangka pendek. "Pelaku hanya mengincar uang dan hartanya saja. Jadi tujuannya jangka pendek. Setelah mereka berhasil, sl korban dibuang. katanya.
Adapun yang jangka panjang, menurut Mardigu. disebut unkinci hypnotis. Dalam hal Ini doktrin dan ideologi dari pelaku terus-menerus- dimasukkan dalam jangka waktu berbulan-bulan atau bertahun- tahun. Dia mencontohkan. walking hypnotis tni terjadi untuk para pelaku bom bunuh diri atau dalam bahasa terorisme adalah calon pengantin.
Mardigu mengatakan, kiat agar terhindar dari kasus seperti yang dialami Uan adalah bersikap transparan atau lebih terbuka kepada keluarga dan teman. Menurut dia. Jika dalam masa perkenalan dengan orang baru, atau teman lama yang baru ketemu lagi, kita merasa janggal, maka kejanggalan itu Jangan disimpan sendiri. Tapi ceritakanlah sama keluarga, teman, atau siapa pun tentang kejanggalan itu." kata Mardigu. (bom)