@dewasalah
salafi = salah fikir?
@raizen
jangan pahami secara tekstual..kita harus banyak membaca dan mencari tau
bom bunuh diri berbeda dengan bom syahid....
Gini mas, secara fisika, biologi, ataupun matematika, ak ga melihat adanya perbedaan antara bunuh diri, bom syahid, maupun dengan BANZAInya orang-orang jepang (bomb bunuh diri, pearl harbour PD2), intinya tetap saja yang mati pertama adalah yang ingin bunuh diri, bukan begitu?
Sama halnya ak ga melihat adanya perbedaan antara togel dengan kuis-kuis berhadiah di tv, produk makanan, ataupun hp, intinya mereka sama, yaitu PROBABILITAS untuk mendapatkan sesuatu, dengan cara mempertaruhkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa gagal tanpa dapat kita kontrol arahnya, sama halnya ak menentukan nasib dengan undian anak panah.
Kedua: Dalil-dalil dari As-Sunnah:
Hadits Ghulam (pemuda) yang kisahnya terkenal, terdapat dalam Shahih Bukhari, ketika ia menunjukkan musuh cara membunuh dirinya, lalu musuh itupun membunuhnya, sehingga ia mati dalam keadaan syahid di jalan Allah. Maka operasi seperti ini merupakan salah satu jenis Jihad, dan menghasilkan manfaat yang besar, dan kemaslahatan bagi kaum Muslimin, ketika penduduk negeri itu masuk kepada dien(agama) Islam, yaitu ketika mereka berkata : “Kami beriman kepada Rabb (Tuhan) nya pemuda ini”.
Petunjuk (dalil) yang dapat di ambil dari hadits ini adalah bahwa Pemuda (Ghulam) tadi merupakan seorang Mujahid yang mengorbankan dirinya dan rela kehilangan nyawa dirinya demi tujuan kemaslahatan kaum Muslimin. Pemuda tadi telah mengajarkan mereka bagaimana cara membunuh dirinya, bahkan mereka sama sekali tidak akan mampu membunuh dirinya kecuali dengan cara yang ditunjukkan oleh pemuda tersebut, padahal cara yang ditunjukkan itu merupakan sebab kematian dirinya, akan tetapi dalam konteks Jihad hal ini diperbolehkan.
Operasi sedemikian ini diterapkan oleh Mujahidin dalam Istisyhad (operasi memburu kesyahidan), kedua-duanya memiliki inti masalah yang sama, yaitu menghilangkan nyawa diri demi kemaslahatan jihad. Amalan-amalan seperti ini memiliki dasar dalam syari’at Islam. Tak ubahnya pula dengan seseorang yang hendak melaksakanan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar di suatu tempat dan menunjukkan manusia kepada Hidayah sehingga dia terbunuh di tempat tersebut, maka dia dianggap sebagai seorang Mujahid yang Syahid, ini seperti sabda Nabi s.a.w:
“Jihad yang paling utama adalah mengatakan Al-haq di depan penguasa yang Jaa-ir (jahat)”
Yap, contoh yang bagus, ak dan mas pasti setuju, kalau hati musuh yang membunuh pemuda itu pasti tersentuh oleh tindakan pengorbanan itu.
Lalu kita kembali ke zaman sekarang, apakah hati orang2 israel memang tersentuh oleh bom2 shyahid??
Ak bisa ambil contoh jawaban yang mudah atas pertanyaanku barusan, Saat Jepang menghancurkan Pearl harbour di hawai dengan bom2 banzainya, Amerika malah membomb atom, bukan??
Kalau orang2 palestin hanya mengandalkan bom syahidnya, ak rasa nasibnya ga jauh dengan Jepang saat PD2. Realitanya sama toh??
Menyusul operasi bom syahid di Palestina (Yerusalem & Tel Aviv) serta pemberitaan berbagai media massa & pendapat yg berseliweran dr para tokoh & pemimpin negara Islam, maka kami menyampaikan fatwa resmi kolektif (berjama'ah) para ulama & tokoh Islam di berbagai penjuru ....................
...................
..................
karena sulit memisahkan mereka dari kaum laki2, berdasarkan pembunuhan (penyembelihan) pd wanita Yahudi saat peristiwa bani Quraizhah (Sirah Ibnu Hisyam III/722; Musnad Ahmad VI/277; Sunan Abi Daud II/250 dengan sanad yg Hasan).
Maka jihad yg dilakukan oleh kaum muslimin terhadap Yahudi Israel adalah sah & bernilah jihad & jika mereka terbunuh maka mereka dihukumi mati syahid, dan ini #1 SAMA SEKALI BUKAN BUNUH DIRI, sebagaimana disinyalir oleh sebagian orang YG TIDAK TAHU & TIDAK MEMAHAMI MASALAH INI DG BAIK. Sebagaimana saat salah seorang muslimin dlm penaklukan Konstantinopel menyerang musuh seorang diri sampai ia terbunuh, maka sebagian orang berkata : “Ia telah membunuh dirinya sendiri, wa laa tulquu bi aydikum ilat tahlukah/QS Al-Baqarah, 195.” Maka #2 Abu Ayyub Al-Anshari mengatakan : “Tidak demikian makna ayat itu, ayat itu diturunkan ttg kami kaum Anshar yg ingin berhenti berjihad & berkonsentrasi untuk ekonomi mereka yg terabaikan. Maka ALLAH SWT malah menegur mereka dg ayat tsb.” Demikian pula dengan #3 Anas bin Nadhar ra, paman Anas bin Malik yg telah menancapkan kakinya ke tanah pd akhir perang Uhud (agar tdk bisa melarikan diri, sementara kaum muslimin yg lain telah lari), sehingga turun QS Al-Ahzab, 23, atau sahabat yg masuk ke dlm benteng Yamamah seorang diri, dll. Kisah2 seperti ini amat banyak & ma’ruf di dlm Sirah & Hadits yg Shahih maupun Hasan. Ulama2 salaf seperti Al-Qasim bin Mukahimirah, Qasim bin Muhammad, Abdul Malik & Ibnu Khuwaiz Mindan juga membenarkan aksi ini. Demikian ini pula pendapat Imam Al-Qurthubi dlm tafsirnya ttg surat Al-Baqarah, 207, beliau menyatakan demikian pula pendapat ulama salaf semisal Muhammad bin Al-Hasan, dll.
#1. Sory mas, ak sama sekali gagal menangkap maksud "bukan bunuh diri", karena ak sama sekali ga menemukan kata bunuh diri, atau yang sejenisnya pada penjelasan mas diatas, kalau yang tersirat ak kira ga masuk hitungan, sejak ini adalah persoalan yang nyata dan bukan semu.
#2. Ak ga paham maksud ansyar dengan "yang sebagian orang katakan bahwa dia telah membunuh dirinya sendiri"
#3. Apakah Anas bin Nadhar ra mati oleh pedangnya sendiri? atau karena tebasan pedang musuh?
Islam melarang keras membunuh diri sendiri dan ia merupakan dosa besar, namun dlm kasus peperangan yg nyata dengan kaum musyrikin di Palestina maka hal tsb bukanlah bunuh diri, sebagaimana sudah kami katakan, karena hal tsb telah benar2 mendatangkan kesulitan pd pemerintah Israel, menimbulkan ketakutan pd seluruh rakyat mereka & membuat berkurangnya kedatangan Yahudi dr seluruh dunia ke Palestina, serta membuat putus asa pemerintahan Sharon dan AS sebagai sekutu terdekatnya. Bom Syahid yg dilakukan oleh para pemuda Palestina telah terbukti ampuh untuk menekan pemerintah Israel menghentikan keinginan mereka mencaplok Ghaza & Ariha, semoga nanti akan juga membuat mereka meninggalkan Jerusalem tempat Al-Aqsha, Kiblat Pertama kaum muslimin, Amiin. “DAN SIAPKANLAH UNTUK MENGHADAPI MEREKA KEKUATAN APA SAJA YG KAMU SANGGUPI DAN DARI KUDA2 YG DITAMBAT UNTUK BERPERANG ( YG DENGAN PERSIAPAN ITU) KAMU TELAH MENGGENTARKAN MUSUH ALLAH DAN MUSUHMU, DAN ORANG2 YG LAIN YG TIDAK KAMU KETAHUI, TETAPI ALLAH SWT MENGETAHUINYA, DAN APA2 SAJA YG KAMU NAFKAHKAN UNTUK JIHAD FI SABILILLAH MAKA AKAN DICUKUPKAN UNTUKMU DAN KAMU TIDAK AKAN DIZHALIMI.” (QS Al-Anfal, 60). WalhamduliLLAHi RABBil ‘alamin,
Bukan menghentikan, ak lebih suka dengan kata "menunda". Israel punya teknologi militer yang Palestine ga punya, satu2nya alasan Israel menunda hanyalah karena palestine punya negara2 lain yang mendukungnya.
Mas bilang bunuh diri dilarang keras dalam Islam, lalu ada kata NAMUN......kapan kata namun ini ada?? Apakah ini berarti mas bilang Islam zaman dulu (yang dibawa Nabi) adalah salah/tidak tepat/gagal/kurang?
Zaman Nabi juga ada peperangan, kalau bunuh diri memang secara nyata dicontohkan, kita akan banyak mendengar para sahabat yang mati oleh tangan dan pedangnya sendiri, seandainya mas memang bisa memberikan contoh sahabat terkenal yang terkena kasus "terbunuh oleh tangan sendiri", barulah Islam memang mendukung bunuh diri, sama halnya betapa Nabi mencontohkan taatnya beribadah kepada Allah, yang salah satunya diwujudkan dengan Shalat wajib sampai sunahnya. silakan......
Sebenarnya masih sangat banyak teks para ulama yang mendukung bom syahid, tetapi untuk tidak memperpanjang, maka saya sebutkan saja nama-nama ulama dan lembaga fatwa Internasional yang menyetujui bom syahid ini. Di antaranya:
Rabithah ‘Ulama Filisthin
Merekalah yang paling tahu kondisi Palestina, oleh karena itu mereka mengatakan untuk para ulama ‘Salafi’ yang menentang bom syahid: “Kami katakana kepada para ulama yang memfatwakan selain ini, tetaplah Anda di tempat Anda. Sesungguhnya kami ini hidup berdampingan dengan Baitul Maqdis dan lebih tahu dengan segala yang terjadi di dalamnya. Kami ini penduduk Palestina. Orang yang tinggal di Mekkah lebih tahu tentang penduduk Mekkah.” (Fatwa 11 Shafar 1422H - 5 Mei 2001M)
Http://www.palestinianforum.net/forum/showthread.php?p=273)
Banyak juga ulama yang mendukung ZIKIR AKBAR/bersama, ulama yang mendukung selamatan pada hari2 tertentu setelah kematian seseorang, dan ulama2 lain yang menyarankan hal-hal yang
belum pernah dicontohkan Nabi beserta sahabat, serta sahabat para sahabat.
Dan ak sama sekali ga melihat perbedaan antara ulama yang mendukung bom syahid dengan yang mendukung zikir bersama, secara sederhana ak bisa bilang "itu hanya islam golongan ke sekian.......ga lebih dari itu".
Mas, ak sama sekali ga bermaksud memisahkan antara golongan yang percaya dengan bom syahid dengan yang tidak, kenyataanya adalah ak sama sekali ga peduli, ak hanya ingin mencari logika yang relevan dalam kasus ini. Lalu apakah nanti akan ada banyak orang yang memilih dengan pro bom ataupun kontra, itu urusan masing2 individu. Dihari perhitungan nanti tiap individu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Ak akan mengajukan sedikit pertanyaan balik, jika memang bom syahid ini memang syahid, tentu pertanyaan ini akan mudah dijawab.
1. Inti dari bom syahid adalah membunuh lawan sebanyak2nya, ak yakin walaupun cman satu yang mati juga masih dianggap syahid. masalahnya adalah klo satu lawan yang mati dan ada satu orang tak ada sangkut pautnya ikut mati (apalagi yang satu agama dengan orang yang syahid). Hey, orang2 yang syahid tau betul keadaan tujuan syahidnya, ga mungkin mereka sembarangan. masalahnya adalah jika melukai saudara seiman saja dilarang........koq bisa masih dapat dibilang syahid?? bunuh satu atau 100 lawan dengan kemungkinan2 yang terjadi seperti diatas sangat lebih mungkin, Sejak ini bukan dunia yang ideal. kurasa slogan yang paling cocok untuk bom syahid adalah: "KILL ALL ENEMY AT ALL COSTS"
2. Ak punya teman yang mas anggap sebagai musuh, tapi sejak dia datang ke wilayah kita, ak kasih wanti2 ke mas, kalo keselamatan dia ak jamin. Tapi sejak mas pro bom syahid, ga mungkin melewatkan kesempatan ini, apalagi waktu ak lengah.................apakah mas memang akan melakukannya disaat waktu membunuhnya sangat tepat sekali?
3. Pada ulama2 pro bom syahid, apakah pengertian saudara seiman?