• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[SHARING] Konsep Ketuhanan.. yg saya ketahui

^
^
Saya ada ebook Sanghyang Kamahayanikan... namun berhak cipta :D.

Ya makanya, Sanghyang Adhi Buddha itu cuma ada di Indo... dan itu dipaksakan seolah2 adalah tuhan dalam agama Buddha (oleh Bhante Ashin)...

Ada yg menduga bahwa Bhante Ashin memaksakan penggunaan itu karena takut kepopulerannya kalah dengan Bhante Win yg juga lagi naik daun saat itu (masalah pribadi).

Namun benar tidaknya masalah tersebut, masih diragukan.
Nama juga politik...
 
^
^
Saya ada ebook Sanghyang Kamahayanikan... namun berhak cipta :D.

Ya makanya, Sanghyang Adhi Buddha itu cuma ada di Indo... dan itu dipaksakan seolah2 adalah tuhan dalam agama Buddha (oleh Bhante Ashin)...

Ada yg menduga bahwa Bhante Ashin memaksakan penggunaan itu karena takut kepopulerannya kalah dengan Bhante Win yg juga lagi naik daun saat itu (masalah pribadi).

Namun benar tidaknya masalah tersebut, masih diragukan.
Nama juga politik...

Mau dong....... selama ini kan, yang banyak dibahas hanya ajaran Buddha dari Birma atau China. Yang dari Jawa juga sekali-kali perlu lah.... kandungan lokal biasanya bisa lebih mengena ke penduduk lokal.

Soal Bhante Asin dengan Bhante Win. Kayanya hanya rumour lah. Bhante udah gak ngurusin hal-hal yang gituan. Tujuannya mulia kan. Bagaimana agama Buddha bisa berdiri sama tegak dengan agama lain di Indonesia. Bagaimana biar Buddha Dharma bisa disiar dan sebar luaskan dengan resmi, dan tidak curi-curi. Kan, kita kesandung di Ketuhanan Maha Esa.

Dan, kebetulan sekali di sejarah panjang riwayat bangsa ini, ternyata ada frase yang cocok ke sana. Dipakailah bagian dari kitab tersebut untuk Buddha Jayanti. Inilah keragaman yang harusnya kita cermati di Indonesia. yang kalau dihayati sebenarnya indah. Sayang sampai hari ini baru ada 5 agama resmi. Kapan yah, bisa sampai 20 agama resmi, hehehehe.... Asyik tuh, jadi bisa berkembang sendiri sendiri dan tidak merusak atau menjatuhkan ajaran yang lain.
 
TIDAK ADA SEORANG PUN YANG BISA MERUSAK AJARAN KEYAKINAN KITA JIKA KITA SENDIRI TIDAK MERUSAKNYA. KERUSAKAN DATANG DARI DALAM. JIKA DIRI SENDIRI TIDAK MENYIMPANG DAN TIDAK GADO2 ATAO JADI KUTU LONCAT MAKA TIDAK ADA YANG PERLU DIRISAUKAN.

NABI KONG HU CU BERKATA : " TIDAK PERNAH ADA KEBENARAN YANG MENGEMBANGKAN MANUSIA, TETAPI MANUSIALAH YANG MENGEMBANGKAN KEBENARAN. " MAKSUDNYA SEMUA DI MULAI DARI DALAM, DARI DALAM MANUSIA.

TUHAN SEHARUSNYA ADA, TAPI KEYAKINAN SAYA SEMUA YANG DIKATAKAN TUHAN ITU ADALAH HANYA "KESADARAN" YANG SANGAT TINGGI. "kESADARAN" ITU BISA SAJA LEBIH DARI SATU. DI LEVEL2 ATAS TIDAK ADA PERSAINGAN APALAGI PERTENTANGAN ANTARA "KESADARAN"2 ITU SENDIRI, KARENA ANATTA.

TUHAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MENCAMPURI URUSAN THE WHOLE EXISTENSI. MAKA TURUNAN ITU YANG SANGAT MAHA KESADARAN LAH YANG MEMPOSISIKAN SEBAGAI SANG PENCIPTA. KERENA PADA MENTAL SUPRIME SUDAH BISA MENCIPTAKAN UNSUR2 MATERI DENGAN KEKUATAN MENTAL.

HANYA PENDAPAT PRIBADI...............
 
Mau dong....... selama ini kan, yang banyak dibahas hanya ajaran Buddha dari Birma atau China. Yang dari Jawa juga sekali-kali perlu lah.... kandungan lokal biasanya bisa lebih mengena ke penduduk lokal.

Soal Bhante Asin dengan Bhante Win. Kayanya hanya rumour lah. Bhante udah gak ngurusin hal-hal yang gituan. Tujuannya mulia kan. Bagaimana agama Buddha bisa berdiri sama tegak dengan agama lain di Indonesia. Bagaimana biar Buddha Dharma bisa disiar dan sebar luaskan dengan resmi, dan tidak curi-curi. Kan, kita kesandung di Ketuhanan Maha Esa.

Dan, kebetulan sekali di sejarah panjang riwayat bangsa ini, ternyata ada frase yang cocok ke sana. Dipakailah bagian dari kitab tersebut untuk Buddha Jayanti. Inilah keragaman yang harusnya kita cermati di Indonesia. yang kalau dihayati sebenarnya indah. Sayang sampai hari ini baru ada 5 agama resmi. Kapan yah, bisa sampai 20 agama resmi, hehehehe.... Asyik tuh, jadi bisa berkembang sendiri sendiri dan tidak merusak atau menjatuhkan ajaran yang lain.

OK deh, tar saya ubek2 dulu laptop saya.

Mungkin saja itu terjadi, ingat... bahwa bikkhu masihlah manusia... dan perbuatan buruk pun bisa saja mereka lakukan.

Saya rasa juga tidak perlu dibuat sebutan "tuhan" buat Agama Buddha... mengapa takut dibilang atheis? Toh memang itu ajaran kita, tidak bertuhan...
Lagipula Sangha Theravada Indonesia... yang jelas2 menentang sanghyang Adhi Buddha itu masih aja tuh berdiri di Indonesia...

@akiong: paham ketuhanan kita beda yah... ya saya rasa sih gak masalah... selama tidak diributkan... dan itu pendapat pribadi2...
 
OK deh, tar saya ubek2 dulu laptop saya.

Mungkin saja itu terjadi, ingat... bahwa bikkhu masihlah manusia... dan perbuatan buruk pun bisa saja mereka lakukan.

Saya rasa juga tidak perlu dibuat sebutan "tuhan" buat Agama Buddha... mengapa takut dibilang atheis? Toh memang itu ajaran kita, tidak bertuhan...
Lagipula Sangha Theravada Indonesia... yang jelas2 menentang sanghyang Adhi Buddha itu masih aja tuh berdiri di Indonesia...

@akiong: paham ketuhanan kita beda yah... ya saya rasa sih gak masalah... selama tidak diributkan... dan itu pendapat pribadi2...

Sudah berniat mengobrak abrik saja, sudah thanx.
Kalau konsep ketuhanan, mau ada yah monggo, gak juga gpp. Gak terlalu ngaruh. Yang penting Sila Samadhi dan Panna, itu baru ajaran Buddha.
 
bhante win yah...di vihara buddha metta, jakarta...dah meninggal beliau...pernah datang ke kota gw...

beliau punya saudara kembar..hehehe..
 
^
^
Saya ada ebook Sanghyang Kamahayanikan... namun berhak cipta :D.

Ya makanya, Sanghyang Adhi Buddha itu cuma ada di Indo... dan itu dipaksakan seolah2 adalah tuhan dalam agama Buddha (oleh Bhante Ashin)...

Ada yg menduga bahwa Bhante Ashin memaksakan penggunaan itu karena takut kepopulerannya kalah dengan Bhante Win yg juga lagi naik daun saat itu (masalah pribadi).

Namun benar tidaknya masalah tersebut, masih diragukan.
Nama juga politik...

Adi buddha ada di tradisi tantra.. tidak benar hanya di indonesia...
ingat.. dulu, tantra buddha sangat berkembang di indonesia

TIDAK ADA SEORANG PUN YANG BISA MERUSAK AJARAN KEYAKINAN KITA JIKA KITA SENDIRI TIDAK MERUSAKNYA. KERUSAKAN DATANG DARI DALAM. JIKA DIRI SENDIRI TIDAK MENYIMPANG DAN TIDAK GADO2 ATAO JADI KUTU LONCAT MAKA TIDAK ADA YANG PERLU DIRISAUKAN.

NABI KONG HU CU BERKATA : " TIDAK PERNAH ADA KEBENARAN YANG MENGEMBANGKAN MANUSIA, TETAPI MANUSIALAH YANG MENGEMBANGKAN KEBENARAN. " MAKSUDNYA SEMUA DI MULAI DARI DALAM, DARI DALAM MANUSIA.

TUHAN SEHARUSNYA ADA, TAPI KEYAKINAN SAYA SEMUA YANG DIKATAKAN TUHAN ITU ADALAH HANYA "KESADARAN" YANG SANGAT TINGGI. "kESADARAN" ITU BISA SAJA LEBIH DARI SATU. DI LEVEL2 ATAS TIDAK ADA PERSAINGAN APALAGI PERTENTANGAN ANTARA "KESADARAN"2 ITU SENDIRI, KARENA ANATTA.

TUHAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MENCAMPURI URUSAN THE WHOLE EXISTENSI. MAKA TURUNAN ITU YANG SANGAT MAHA KESADARAN LAH YANG MEMPOSISIKAN SEBAGAI SANG PENCIPTA. KERENA PADA MENTAL SUPRIME SUDAH BISA MENCIPTAKAN UNSUR2 MATERI DENGAN KEKUATAN MENTAL.

HANYA PENDAPAT PRIBADI...............

Sesuatu yg paling tinggi itu "tidak ada apa-apa", termasuk kesadaran...
kalo masih ada kesadaran, itu belum yg tertinggi
 
saya ikut yg ini.

Kalau konsep ketuhanan yang saya pegang sih beda...
Ya ini hanya saya saja sih yang berpandangan begini, gak perlu diikuti kalau gak sesuai, saya cuma bagi2 pendapat aja :D

Menurut saya, agama Buddha tidak bertuhan.
Istilah Sanghyang Adhi Buddha yang disama2kan dengan Tuhan itu konon hanya permainan politik... dan hanya ada di Indonesia.

Ya... tapi itu cuma pendapat saya... subjektif... :D
 
Kepada teman2 sedharma... saya mau sharing mengenai konsep ketuhanan yan tidak saling menghakimi...

Konsep Ketuhanan ini sangat berbeda dengan konsep Ketuhanan yang ada di ajaran lain, termasuk ajran Maitreya..

Ini dia Konsepnya:

Berawal dari pertanyaan yang ditujukan kepada Sang Buddha.
"Apakah Tuhan ini ada?". Buddha diam.
"Apakah Tuhan tidak ada?". Buddha terus diam.
Ternyata dari buku2 yang saya baca... ternyata ajaran Buddha tidak atheis.
kediaman buddha akan pertanyaan ini ada 2 kemungkinan:
1. Dia tidak sama sekali
2. Dia sangat-sangat tahu.

Saya kira pilihan ke dua (2) lah yang menjadi acuan kita.

Jadi, apa hubungannya dengan Nirvana ???
Dalam ajaran Buddha Nirvana adalah tujuan tertinggi dengan kata lain MOKSA (the ultimate liberation).

Dan dari buku2 yang saya baca, konsep ketuhanan dari ajaran2 lain (termasuk ajaran Maitreya) benar juga..

Sudut pandang Buddha dan ajaran lain ternyata berbeda.
untuk ajaran2 lain selain ajaran dari sang Buddha, Tuhan dipandang dari sudut pandang relatif, dimana ada: terjadi penciptaan (creation), adanya ekpresi dari tuhan, dan kehancuran (kiamat).
dan bila kita meyakini tuhan dalam tingkatan ini terus menerus, kita akan kehilangan arah untuk mencapai pembebasan (moksa). karena kita akan terjebak di suatu alam relatif.


Dan dari sudut pandang ajaran Sang Buddha, adalah sudut pandang absolut....sebagai berikut:
Nirvana dalam bahasa lainnya adalah Nirguna.
Nir = tidak, GUNA = bisa diartikan "kualitas" atau guna.
Jadi, Nirguna/nirvana = keadaan (state) dimana tidak ada kualitas, kediaman sempurna, perfect balance, tidak adanya ekspresi apapun, mind suspended totally, great death (kematian yang sesungguhnya)...
Bila state dimana mind suspended totally, pada saat kita mencapai tingkat itu, kita sudah tidak bisa menjelaskan segala sesuatu...

Untuk Ketuhanan tertinggi inilah, Sang Buddha membawa kita ke sana, melalui latihan2 Jalan utama berunsur 8, dimana unsur ke 8 adalah melatih kesadaran (meditasi). Karena dengan kesadaranlah (mind) kita mencapai Tuhan (nirvana). Bukan dengan ritual2 dan pai-pai yang bikin kita sakit encok..

Ritual2 dan pai2 adalah cara yang sangat kuno .... dimana teknik2 ini adalah salah satu cara mengaplikasikan suatu tingkat konsentrasi pikiran, yang juga ada di dalam meditasi. Dan bedanya konsentrasi yang beginian dengan meditasi, yaitu konsentrasi pikiran di dalam medtasi, jauh lebih kuat dan luas.

Dan mengenai bhramajala Sutra, Buddha bukan tidak mengakui Tuhan...tapi Buddha menyentil semua tingkatan2 brahma yang masih dalam cakupan relatif (Saguna Brahma), dan bukan Nirguna Brahma, yang di kumandangkan Nya.

begitulah saudara2 sedharma... apa yang saya tahu ... semoga bermanfaat...
saya hanya ingin menjembatani antara ajaran Buddha dengan ajaran lainnya, khususnya dalam konsep Ketuhanan.

Sekali lagi, Ajaran Buddha bukanlah ajaran atheis, tapi ajaran kesempurnaan, dan bahkan Tuhan cakupannya lebih luas di ajaran Buddha, yaitu mencakup Tuhan dalam relativitas, dan Tuhan dalam keabsolutan...

sumber pustaka:
dari berbagai sumber: dari Kitab2 Buddha, Hindu, dll...

bhramajala Sutra ini saya tidak pernah baca...:(

Uraian tentang Tuhannya sendiri relatif aman, bisa diterima semua kelompok kayanya. Dengan catatan bila yang membaca bermaksud mencari persamaan persepsi, bukan pada perbedaan perbedaan pandangan manusia.

Ritual2 dan pai-pai yang bikin kita sakit encok. Bisa bikin sakit encok... tapi bisa juga bikin sehat. Semacam olahraga. Namun jangan salah dulu, bagimana bila dalam ritual tersebut ada yang dikenal dalam Buddha Dharma dengan Meditasi, pemusatan pikiran, semacam Khusuk dalam istilah Muslim.

Menghayati secara mendalam apa yang dilakukan sebagai ritual atau pai-pai... ini saya memandangnya hanya sebagai metode dalam hal pemusatan pikiran. Meditasi juga tidak harus secara bersila kan? Cara sujud para Bhiksu Tibet juga beda dengan cara bhikku di Tailand atau Cina.
 
saya copy dari forum sebelah;
sebenarnya sang buddha pernah mengatakan suatu hal tentang Tuhan didalam sutra Amitabha.
dari penerbit Sasana. Buddhis.
kira-kira beginilah ayatnya;


dan disamping itu walaupn mereka telah dihukum oleh pemerintah, tapi, karena ia berani merusak mental-moralnya hingga demikian serius dan jasa-jasa tidak pernah diamalkan sesuatupun, apalagi tentang Dharma-Dharma penting yang dapat meringankan dosa berat, sama sekali tidak pernah dilaksanakan! Maka, saat mereka masih hidup di dunia kepintaran dari Vijnana-nya telah dikurangi oleh TUHAN YANG KUASA dan nama mereka juga diubah-NYA dari tingkat atas menurun ke tingkat bawah.”

“tapi, mereka tanpa takut bahkan sengaja tidak mengindahkan peraturannya. Karena tindak laku kejahatan mereka sangat keterlaluan, kejahatannya telah ditembusi sinar Sang Bulan serta Sang Surya, segeralah kepintaran dari Vijnana mereka dikurangi serta namanya pun dicatat oleh SANG KUASA.”

“Bila dinasehati atau diberi saran agar banyak berbuat kebaikan, mengurangi kejahatan oleh para tokoh, sama sekali tidak diindahkan malahan berani mengucapkan dirinya tidak akan takut kepada SANG KUASA, atau TUHAN YANG MAHA ESA, …bahkan selalu dengan sikap congkak yakin segala perbuatannya akan tetap lancar terus tanpa diganggu sesuatu apapun! Karena perbuatan dari sang umat itu sangat keterlaluan maka Vijnana-nya serta namanya pun dicatat oleh SANG PENGAWAS.”

…. Apalagi, pengawasan dari TUHAN YANG MAHA KUASA demikian ketat, dan tebaran jalaNYA juga demikian kukuh dan rapat, barangsiapa yang dijala sulit meloloskan diri dari jala-NYA! Hal ini, sejak masa purbakala hingga sekarang bahkan terus ke masa mendatang tetap demikian ketat tanpa berubah-ubah sedikitpun. Betapa sedihnya!”
sang Buddha Sakyamuni bersabda kepada sang Bodhisatva Maitreya :
“Oh, Arya Ajita! Segala penderitaan duniawi yang menimpa tubuh manusia serta makhluk-makhluk lain itu, kesedihannya sungguh menyakiti hati Buddha, maka Aku tak segan-segan dengan kekuatan-KU dan kewibawaan-KU membantu para umat agar mereka dapat memusnahkan berbagai kejahatan yang dimilikinya, kemudia Aku akan membimbingnya supaya dapat menuju ke jalan-baik;..”
 
@Mr. Wei, mao juga donk kalo udah ketemu ebooknya...
(Semoga ketemu)

bhramajala Sutra ini saya tidak pernah baca...:(

Uraian tentang Tuhannya sendiri relatif aman, bisa diterima semua kelompok kayanya. Dengan catatan bila yang membaca bermaksud mencari persamaan persepsi, bukan pada perbedaan perbedaan pandangan manusia.

Ritual2 dan pai-pai yang bikin kita sakit encok. Bisa bikin sakit encok... tapi bisa juga bikin sehat. Semacam olahraga. Namun jangan salah dulu, bagimana bila dalam ritual tersebut ada yang dikenal dalam Buddha Dharma dengan Meditasi, pemusatan pikiran, semacam Khusuk dalam istilah Muslim.

Menghayati secara mendalam apa yang dilakukan sebagai ritual atau pai-pai... ini saya memandangnya hanya sebagai metode dalam hal pemusatan pikiran. Meditasi juga tidak harus secara bersila kan? Cara sujud para Bhiksu Tibet juga beda dengan cara bhikku di Tailand atau Cina.

Ritual2 diagama Buddha bukanlah hal yang wajib (malah kadang2 tercampur oleh budaya setempat).

Meditasi tidak harus bersila, bisa duduk di atas kursi, bisa berjalan, bisa tiduran - bahkan saya sempat di tantangin 1 hal, dan tantangan ini saya buka untuk umum di forum ini, bila anda ingin tidur, coba perhatikan napas anda, tantangannya adalah..... sesaat sebelum tertidur, anda menarik / membuang nafas? udah beberapa bulan saya lakukan belum pernah tau :D.

Bahkan kalau hanya untuk memusatkan pikiran, anda bisa lakukan saat bekerja juga kok atau malah maen game juga bisa (tapi ingat hanya memusatkan pikiran)

saya copy dari forum sebelah;
sebenarnya sang buddha pernah mengatakan suatu hal tentang Tuhan didalam sutra Amitabha.
dari penerbit Sasana. Buddhis.
kira-kira beginilah ayatnya;


dan disamping itu walaupn mereka telah dihukum oleh pemerintah, tapi, karena ia berani merusak mental-moralnya hingga demikian serius dan jasa-jasa tidak pernah diamalkan sesuatupun, apalagi tentang Dharma-Dharma penting yang dapat meringankan dosa berat, sama sekali tidak pernah dilaksanakan! Maka, saat mereka masih hidup di dunia kepintaran dari Vijnana-nya telah dikurangi oleh TUHAN YANG KUASA dan nama mereka juga diubah-NYA dari tingkat atas menurun ke tingkat bawah.”

“tapi, mereka tanpa takut bahkan sengaja tidak mengindahkan peraturannya. Karena tindak laku kejahatan mereka sangat keterlaluan, kejahatannya telah ditembusi sinar Sang Bulan serta Sang Surya, segeralah kepintaran dari Vijnana mereka dikurangi serta namanya pun dicatat oleh SANG KUASA.”

“Bila dinasehati atau diberi saran agar banyak berbuat kebaikan, mengurangi kejahatan oleh para tokoh, sama sekali tidak diindahkan malahan berani mengucapkan dirinya tidak akan takut kepada SANG KUASA, atau TUHAN YANG MAHA ESA, …bahkan selalu dengan sikap congkak yakin segala perbuatannya akan tetap lancar terus tanpa diganggu sesuatu apapun! Karena perbuatan dari sang umat itu sangat keterlaluan maka Vijnana-nya serta namanya pun dicatat oleh SANG PENGAWAS.”

…. Apalagi, pengawasan dari TUHAN YANG MAHA KUASA demikian ketat, dan tebaran jalaNYA juga demikian kukuh dan rapat, barangsiapa yang dijala sulit meloloskan diri dari jala-NYA! Hal ini, sejak masa purbakala hingga sekarang bahkan terus ke masa mendatang tetap demikian ketat tanpa berubah-ubah sedikitpun. Betapa sedihnya!”
sang Buddha Sakyamuni bersabda kepada sang Bodhisatva Maitreya :
“Oh, Arya Ajita! Segala penderitaan duniawi yang menimpa tubuh manusia serta makhluk-makhluk lain itu, kesedihannya sungguh menyakiti hati Buddha, maka Aku tak segan-segan dengan kekuatan-KU dan kewibawaan-KU membantu para umat agar mereka dapat memusnahkan berbagai kejahatan yang dimilikinya, kemudia Aku akan membimbingnya supaya dapat menuju ke jalan-baik;..”

Baru baca, agak berbeda dengan pandangan saya, btw thanks untuk sharingnya
 
bhramajala Sutra ini saya tidak pernah baca...:(

Uraian tentang Tuhannya sendiri relatif aman, bisa diterima semua kelompok kayanya. Dengan catatan bila yang membaca bermaksud mencari persamaan persepsi, bukan pada perbedaan perbedaan pandangan manusia.

Ritual2 dan pai-pai yang bikin kita sakit encok. Bisa bikin sakit encok... tapi bisa juga bikin sehat. Semacam olahraga. Namun jangan salah dulu, bagimana bila dalam ritual tersebut ada yang dikenal dalam Buddha Dharma dengan Meditasi, pemusatan pikiran, semacam Khusuk dalam istilah Muslim.

Menghayati secara mendalam apa yang dilakukan sebagai ritual atau pai-pai... ini saya memandangnya hanya sebagai metode dalam hal pemusatan pikiran. Meditasi juga tidak harus secara bersila kan? Cara sujud para Bhiksu Tibet juga beda dengan cara bhikku di Tailand atau Cina.

maksud saya, ritual atau pai2, kekuatan pemusatan pikiran tidak sebesar bila kita melakukan meditasi...
bila badan mau sehat, lebih baik olahraga yg benar dan teratur...

cara2 sujud biksu tibet adalah disebut sebagai pemurnian dan pengumpulan kebajikan, dlm four foundation maha mudra
 
Nibbana dan Tuhan

selama ini saya sering membaca di forum buddha ini utk memperdalam tentang agama buddha. meskipun ilmu saya masih sangat cetek, tapi ada 1 hal yang membuat saya kurang setuju terhadap 1 hal, yaitu banyak dari para umat buddha yang mempunyai kecenderungan untuk menyamakan antara nibbana dengan tuhan, padhal sangat jelas2 bahwa tuhan dan nibbana itu 2 hal yang sangat berbeda.

tuhan adalah pribadi yg mempunyai emosi, bisa melakukan sesuatu.

nibbana merupakan suatu kondisi, bukan sosok hidup.

sudah sangat jelas berbeda bukan?
antara kata tuhan dan kata dewa yang lebih memiliki kemiripan dalam arti saja kita lebih bisa membedakan dalam penempatan untuk digunakan pada kalimat2 yang sesuai dengan tujuan dan pengertiannya.
tapi mengapa untuk tuhan dan nibbana terkadang ada kesan untuk memaksakan bahwa nibbana = tuhan.
contohnya yang harusnya tertulis bahwa nibbana sbg tujuan akhir diganti menjadi "tuhan sebagai tujuan akhir", kedengaran sangat aneh bukan? tuhan adalah kata subyek / kata ganti orang pertama, apakah mungkin tujuan umat buddha mau menjadi tuhan? apakah mungkin umat buddha mau menjadi subyek lagi di dalam nibbana?

Dari wikipedia
Kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam semesta atau jagat raya. Hal ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada beberapa konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki seluruh alam semesta, di mana keberadaan-Nya membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dimengerti atau dijelaskan

Istilah umum Tuhan biasa dipakai sebagai sebutan oleh penganut monoteisme. Beberapa istilah untuk Tuhan muncul dari perbedaan bahasa dan tradisi agama. Kedua-dua cabang ini menghasilkan perkembangan arti istilah "Tuhan”".

Allah – Islam/Arab. Lihat pula 99 Asma Allah .
Yehowa atau Yahweh – salah satu istilah yang dipakai Alkitab. Istilah ini berasal dari istilah berbahasa Ibrani tetragrammaton YHVH (יהוה). Nama ini tidak pernah dilafalkan karena dianggap sangat suci, maka cara pengucapan YHVH yang benar tidaklah diketahui. Biasanya yang dilafalkan adalah Adonai yang berarti Tuan.
Sang Hyang Tritunggal maha suci yang artinya adalah Bapa, Putra, dan Roh Kudus, terutama dipakai dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Konsep ini dipakai sejak Konsili Nicea pada tahun 325 M.


kata tuhan adlah milik agama theist yang penganutnya mengakui tuhan sebagai pencipta dan penguasa. tapi sering kali umat buddha tidak sadar mengambilnya dan dibelokkan artinya menjadi nibbana.
bagaimana seandainya nibbana diambil oleh umat maitreya dan di artikan sebagai laomu, tidak sesuai bukan?

apakah karena sila1 pancasila maka semua agama di indonesia harus memiliki tuhan dengan definisi diatas? tidak kan ? mengenai hal ini mungkin sudah dijelaskan di thread yg lain, mengenai perbedaan arti kata tuhan dan ketuhanan.
atau apakah para umat buddha tsb ada yang merasa kurang "sreg" karena dalam agama buddha tidak mempunyai tuhan seperti agama lainnya.
pada kenyataannya ya memang seperti itu, so... take it or leave it. >:D<

bukan bermaksud ngeflame nih, cuma mengutarakan opini saja. ;););)
 
Tuhan juga adalah suatu kondisi.. bukan hanya sosok atau zat atau makhluk

utk jelasnya, baca postingan:
https://www.forum.or.id/showthread.php?t=46580

bukan mau promosi..

Persis....

Kita tidak bisa pukul rata pada pengertian semua manusia. Walaupun beragama lain, belum tentu pengertian Tuhan (dengan T besar) sama dengan pandangan umum umat-umat beragam itu terhadap Tuhan.

Saya justru menganggap, Nibbana sebagai penjelasan apa adanya tentang Tuhan. Bukan memakai kaca mata manusia, melainkan sebagai akibat dari proses pemikiran mendalam pengajar agama Buddha - Sidharta Gautama dalam pergumulan bathinnya saat mencari pencerahan. Meneliti diri, dan menemukan diri yang sebenar -benarnya melalai pemahaman sendiri. Bukan mengikuti paham umum yang sudah ada waktu itu (Hinduisme).

Kesimpulan ini saya ambil terkait dengan penjelasan yang lain mengenai ketiadaan ROH atau atma. Tapi, kembali ke diri sendiri. Meneliti diri sendiri, bisa mencapai nibbana... yang menurut saya, meneliti diri sendiri adalah salah satu cara untuk menuju Tuhan. Bukan cara memuja Tuhan atau mengagung agungkan Tuhan. Karena pemujaan dan pengagung agungan itu sendiri adalah suatu bentuk melekat dari visi yang dipengaruhi pikiran dunia.

Sorry kalo agak nyeleneh.... Itu sepenuhnya pandangan milik saya. Intinya, bahwa, banyak umat Buddha berpikiran bahwa umat agama lain memiliki pandangan yang salah tentang Tuhan. Sebenarnya, bagaimana mereka menilai Tuhannya, tidak da yang tahu. Kalau mau dicermati, pemikiran seperti ini juga salah satu bentuk keterikatan pada bentuk atau wujud Tuhan. atau bentuk atau wujud dari Nibbana.

Saya percaya Tuhan, karena saya percaya saya. Saya bisa mencapai Tuhan, bila saya sudah mengenal saya.
 
Buat saya, selama Tuhan di agama Buddha bukanlah sosok yang suka ikut campur kehidupan manusia dan mengatur segala2, it's ok.
 
Buat saya, selama Tuhan di agama Buddha bukanlah sosok yang suka ikut campur kehidupan manusia dan mengatur segala2, it's ok.

Kalimat nya mungkin tidak harus begitu. Kenyataannya Tuhan tidak pernah ikut campur kok. Hanya manusia yang mencampurkannya. Melalui apa, melalui pandangan yang sesuai dengan imajinasinya.
 
maksud saya, ritual atau pai2, kekuatan pemusatan pikiran tidak sebesar bila kita melakukan meditasi...
bila badan mau sehat, lebih baik olahraga yg benar dan teratur...

cara2 sujud biksu tibet adalah disebut sebagai pemurnian dan pengumpulan kebajikan, dlm four foundation maha mudra

Belum tentu menurut saya. meditasi, bila dilakukan dengan benar memang bisa lebih kuat dalam hal pemusatan pikiran. Saya pernah baca, bahwa jalan-jalanpun bisa menjadi meditasi, melangkahkan kakipun bisa menjadi meditasi. Bahkan itu meditasi yang paling sulit.

Olah raga yang benar dan teratur, tentu saja benar. Tapi kan kita membahsa Tuhan. Bahwa ritual pai pai ada efek olahraganya, yah itu hanya sekedar fakta. Tidak beda jauh dengan cara sholat umat Islam, atau namaskara umat Buddha. Walau tujuanya spritual, ada nilai tersendiri untuk kesehatan. That's the point.

Dalam ritual ritual penyembahan atau sembahyang atau doa atau sujud tersebut, yang paling utama adalah pikiran. Gerakan gerakan khas yang keluar justru perwujudan dari apa yang disebut dengan 'bhakti'.... bila akhirnya jaman merubahnya menjadi ritual atau pai pai....

Tergantung bagaimana cara melihatnya. Kalau melihat semuanya salah. Maka semuanya akan salah dan tidak ada artinya. Hidup di dunia ini juga akibat kesalahan, tanha yang melekat. Justru anggapan meditasi lebih kuat bisa membawa pada kemelekatan baru.... ketergantungan pada meditasi. Lalu, bagaimana bisa menyadari atau meneliti diri....? bila hanya bisa meneliti nya saat meditasi? Berapa jam sehari kita meditasi? Berapa jam sehari, seminggu, sebulan mereka pai pai, sholat, namaskara?....

Tanya dong...
Apa hubungan meditasi dengan mengenal Tuhan?
 
@Traktor, Tuhan yang mana nih?

Meditasi lebih banyak ditujukan untuk melatih pikiran. Pernah coba tutup mata kira2 5 menit aja, trus coba perhatikan pikiran anda, apakah pikiran anda seperti monyet liar yang lepas (lari kesana kemari) atau gunung yang kokoh, terpusat pada 1 objek saja.

Berapa lama meditasi tidak usah ditentukan, pada awalnya perlu hanya untuk menjadi biasa, bila tidak jangan2 1 menit udahan lagi meditasinya. tapi berbeda bila sedang ikut kelas meditasi.
 
:D
sblm dunia tercipta atau setelah dunia kiamat sekalipun TYME tetap ada disana. tdk diciptakan ataupun musnah.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.