• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jaman ini jaman kaliyuga, iya bukan?

Made Suryadi Artana

IndoForum Beginner B
No. Urut
23549
Sejak
8 Okt 2007
Pesan
1.029
Nilai reaksi
10
Poin
38
mo nanya, gara-gara ngeliat thread, ramalan yang luar biasa, bisa dilhat bahwa bumi kita bakal hancur sedikit demi sedikit. Saya mo nanya
1. apakah ini yang disebut kali yuga.?
2. apakah kaliyuga berarti jaman terakhir yang berarti setelah jaman ini tidak ada jaman selanjutnya yang berarti kiamat.
3. dalam awatara wisnu. disebutkan kalki awatara akan menyelematkan manusia dari hal yang demikian, berarti bakalan ada perselisihan antara Dewa Wisnu dan Dewa Siwa?.


Mohon pencerahannya
 
bener..jaman pencerahan...jaman forum... jaman banyak bicara... alias Kalisuara.

@Made Suryadi Artana
..baca ramalan demikian itu.. kita mesti dapat mawas diri..
dan Penyerapan atau involusi pasti akan terjadi karena Yuga sudah mengaturnya.

Maha Pralaya masih jauh.

Dalam Purana dijabarkan induk semang atau leluhur pertama dari alien, manusia, serta entitas hidup lainnya.
Induk ini memiliki umur 100 tahun dalam hitungan planetnya yang tentunya milyaran, bahkan triliyunan tahun jika dibandingkan dengan tahun Bumi. Induk ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu-Nya menciptakan penghuni jagad raya.

Dinyatakan saat ini sang induk telah menapaki umur 50-an tahun dalam satuan tahun planetnya yang terletak agak jauh di atas bintang utara (bintang kutub/polaris) dalam susunan alam semesta.

Kematian sang induk berarti kematian seluruh jagad raya (Maha Pralaya / kiamat besar).


Dalam Hindu Hari kiamat (prayala) ialah waktu Tuhan melebur alam semesta dan isinya. (Masa peleburan).

Prayala ada tiga macam, yaitu :
  1. Nitya Pralaya : Kiamat/kematian yang terjadi setiap hari.
  2. Ananta Pralaya : Kematian yang terjadi secara bertahap. Misalnya kematian yang terjadi akibat bencana alam dan sebagainya.
  3. Maha Pralaya : Kiamat yang terjadi secara total atau keseluruhan dimana alam semesta dan isinya lenyap/musnah.
Masalah Waktu:
Satuan waktu terkecil adalah Nimesa, waktu satu kedipan mata adalah Nimesa, 15 Nimesa membentuk satu Kastha, 30 Kastha adalah satu Kala, dan 30 Kala membentuk satu Muhurta, satu hari terdiri dari 30 Muhurta.
Satu bulan terdiri dari 30 Hari dibagi atas dua Paksa ( dwimingguan) yaitu suklapaksa dan kresnapaksa. 30 bulan membentuk satu Tahun (Warsa).
360 Tahun manusia sama dengan satu Tahun Dewa dan setiap yuga dihitung berdasarkan Tahun Dewa
Satya Yuga berumur 4000 tahun Dewa, Treta Yuga berumur 3000 Tahun Dewa, Dwapara Yuga berumur 2000 Tahun Dewa dan Kali Yuga berumur 1000 Tahun Dewa jadi satu Mahayuga terdiri atas 10.000 Tahun Dewa kemudian waktu peralihan antara Kali Yuga denga Satya yuga dinamakan Sandhyamsa berlangsung selama 2000 tahun Dewa jadi satu Mahayuga dengan masa peralihan berlangsung selama 12.000 Tahun Para Dewa.

1000 Mahayuga adalah satu Kalpa ( hari Brahma ), dalam satu Kalpa terdapat 14 Manvantara, dalam setiap Manvantara satu yuga berlangsung sebanyak 71 kali. 1000 Kalpa membentuk satu yuga Brahma dan 8000 yuga Brahma membentuk satu Savana.

3000 Savana menjadi satu Trivitra itulah umurnya Brahma, dalam setiap hari Vishnu terlahir satu Brahma lalu wafat dan setiap Hari Siva terlahir satu Vishnu.


Menghitung periode waktu dalam Veda tidak sesederhana menghitung jam-jam dan hari-hari dalam satu tahun. Konsep waktu dalam Veda, meskipun dapat dikatakan hampir sama dengan konsep waktu modern, ia mencakup tidak hanya konsep waktu jam, hari, minggu, bulan, dan tahun yang ada di bumi. Konsep waktu Veda mencakup satuan ukuran waktu kosmis, — dalam artian bagaimana suatu satuan waktu di bagian tertentu di alam semesta ini memengaruhi waktu di bagian alam semesta lainnya.

Dari satuan terkecil yaitu nimesha (satu kedipan mata) hingga satuan kalpa. Konsep waktu dalam Veda ini akan berkaitan dengan proses Trikona (utpatti, sthiti, pralaya) yang terus-menerus berputar tanpa akhir.
Konsep waktu juga akan bertalian dengan saat-saat kapan suatu yadnya harus dilakukan, saat bagaimana avatara-avatara Tuhan Yang Agung turun dari masa-ke masa untuk menegakkan dharma di dunia.
Semua itu dihitung dengan mempergunakan satuan waktu (kala) dalam Veda.
Waktu: dari satuan terkecil

Kitab Srimad-Bhagavatam, salah satu kitab penting Vaisnava memuat satuan-satuan waktu yang terkecil hingga terbesar. Diketahui bahwa dua atom adalah sama dengan atom kembar, dan tiga kali atom kembar adalah satu heksa-atom (dalam hal ini heksa atom adalah partikel terkecil dari sinar matahari yang dapat dilihat). Tiga heksa-atom disebut satu truti (18 partikel atom). Seratus truti adalah sama dengan satu veda, sedangkan tiga veda sama dengan satu lava. Tiga lava sama dengan satu kedipan mata, disebut satu nimesha. Tiga nimesha membentuk satu ksana, lalu lima ksana membentuk satu satuan kastha (sekitar delapan detik). Lima belas kastha sama dengan satu laghu (dua menit). Kemudian, lima belas laghu sama dengan satu nadika-nanda (tiga puluh menit). Dua danda tiada lain sama dengan satu jam (satu muhurta). Enam atau tujuh danda sama dengan satu prahara, atau seperempat hari. Empat prahara adalah satu hari, tujuh hari adalah dua minggu.


Dalam periode waktu dua minggu (paksha), terdapat dua kriteria. Pertama, periode dua mingguan dari purnama menuju tilem disebut Krsnapaksa, atau panglong dalam Bahasa Jawa Kuno, sementara periode dua mingguan dari tilem menuju purnama disebut periode Suklapaksha, atau pananggal. Masing-masing hari dalam satu paksha disebut tithi. Hari pertama dalam satu paksha, baik setelah purnama atau tilem disebut....., hingga hari keempat belas yang disebut dengan caturdasi atau purvani. Biasanya, tithi dikaitkan dengan upacara harian dalam Hindu.


Satu tahun terdiri atas dua belas bulan. Kedua belas bulan tersebut adalah ....... Kita sering melihat dalam satu tahun, matahari berubah posisi dari condong ke utara menjadi condong ke selatan, atau sebaliknya. Peristiwa ini terjadi masing-masing satu kali dalam setahun. Condongnya matahari ke utara disedbut Uttarayana, sedangkan condongnya matahari ke selatan disebut Dakshinayana. Bhagavad-Gita menyatakan bahwa apabila seseorang meninggalkan jasadnya pada saat uttarayana, maka ia akan sampai ke alam yang luhur, seperti alam para dewa. Sementara apabila ia meninggal pada saat dakshinayana, ia akan pergi ke alam bawah (lihat artikel: Pandangan Hindu tentang Alien).


Perlu diingat bahwa Hindu memakai dua sistem kalender (sistem bi-calendar) yang dikenal dengan kalendar luni-solar. Dalam kalender bulan, perhitungan tithi dan paksha menjadi acuan pelaksanaan ritual suci. Ritual yang memakai sistem lunar adalah hari raya Nyepi, purnama, tilem, Sivaratri, Krsna Janmasthami, Ganesha Caturthi, dan sebagainya. Sebaliknya dalam kalender matahari, yang menjadi perhitungan adalah satuan ayana (uttarayana-dakshinayana). Sistem wuku dan wewaran (di Bali) juga mengacu kepada sistem kalender matahari. Contoh perayaan yang menggunakan perhitungan kalender matahari antara lain Tumpek, Budha Kliwon, Budha Wage, Anggara Kasih, Galungan, Kuningan, otonan seseorang, serta piodalan di pura-pura pada umumnya.

Waktu Kosmis
Waktu kosmis adalah waktu universal yang berlaku di seantero jagad raya. Waktu kosmis memiliki tingkatannya sendiri yang saling memengaruhi dari alam semesta bagian atas hingga bagian bawah. Waktu kosmis memiliki tingkatannya sendiri-sendiri, yang berlaku di seluruh jagat daya. Satuan waktu terbesar adalah kalpa, atau satu hari Brahma. Brahman diciptakan oleh Narayana pada awal penciptaan dan Beliau akan berusia 100 tahun pada satuan planet Brahma, yaitu di Satyaloka, — planet suci yang letaknya paling atas di alam semesta kita (lihat artikel: Alam Semesta).

Umur alam semesta sama dengan umur Brahma, yaitu 100 tahun menurut satun Planet Satyaloka (planet Brahma). Ketika Brahma meninggal, alam semesta akan ikut hancur. Satu tahun Brahma terdiri atas 360 hari Brahma. Satu hari Brahma, atau lebih tepat disebut satu kalpa terdiri atas siang hari Brahma (Brahmadivya) dan malam hari Brahma (Brahmanakta). Satu kalpa terdiri atas 14 periode manvantara yang dipimpin oleh seorang Manu. Tujuh Manvantara ada pada siang hari Brahma, dan tujuh lagi pada malam hari Brahma. Dalam satu manvantara ada satu Manu dan satu Indra. Saat ini kita berada pada manvantara ke-7 di mana Manu-nya adalah Vaivasvata Manu, putra Devata Surya. Masih ada 7 manu lagi sebelum alam semesta dihancurkan secara periodik (sebagian).

Urutan waktu kosmis adalah sebagai berikut:
1 tahun Brahma = 360 hari Brahma
1 hari Brahma = 1 kalpa
1 kalpa = 14 manvantara = 1000 mahayuga
1 manvantara = +/- 71 mahayuga (krta, treta, dvapara, kali)
1 mahayuga = 4 yuga, yaitu krta, treta, dvapara, kali.
Saat ini kita berada pada kali yuga ke-28 dalam periode Manu Vaivasvata. Berarti, masih ada 42 kaliyuga lagi sebelum Vaivasvata Manu diganti oleh Manu berikutnya (Manu kedelapan, yaitu Manu Savarni dengan Indranya bernama Bali Maharaja).
Perlu diketahui bahwa Indra bukanlah nama dewa. Indra adalah nama sebuah gelar yang dipakai oleh pemimpin para dewa. Indra pada manvantara sekarang bernama Hyang Purandara, sementara pada akhir manvantara ini kursi ke-Indra-annya akan digantikan oleh Maharaja Bali.

Yuga dan Mahayuga

Satu mahayuga, seperti yang telah dijabarkan di bagian terdahulu, terdiri atas empat periode waktu yang disebut catur yuga. Caturyuga adalah Saytayuga (Krtayuga), Tretayuga, Dvaparayuga, dan Kaliyuga. Masing-masing yuga dihitung berdasarkan tahun deva, atau tahun yang berlaku di loka para devata.

Satu hari para devata adalah satu tahun manusia. Telah diuraikan tadi bahwa satu tahun terdiri atas dua periode, yaitu Uttarayana dan Dakshinayana. Dalam hal ini, uttarayana adalah siang hari para deva, dan dakshinayana adalah malam hari para deva. Jadi, jika dihitung kembali, satu tahun deva sama dengan 360 tahun manusia.

Satyayuga berlangsung selama 4.800 tahun para deva, sementara Tretayuga berlangsung selama 3.600 tahun para deva, Dvaparayuga selama 2.400 tahun para deva, dan Kaliyuga selama 1.200 tahun para deva. Jadi, satu mahayuga adalah 12.000 tahun para deva (mahayuga disebut juga satu divya-yuga).

Jika dihitung berdasarkan tahun manusia, Satyayuga berlangsung selama 1.728.000 tahun manusia, sementara Tretayuga selama 1.296.000 thun manusia, Dvaparayuga selama 864.000 tahun manusia, dan akhirnya Kaliyuga berlangsung selama 432.000 tahun manusia. Jadi, satu mahayuga berlangsung selama 4.320.000 tahun manusia. Ketika yuga-yuga berganti, manusia mengalami berbagai kemerosotan, seperti kemerosotan umur, moral, dan agama, seperti yang dijabarkan dalam kutipan dari www.veda.harekrsna.cz sebagai berikut:

Empat zaman kosmis (yuga)


Krta atau Satya-yuga (Zaman Emas)
Durasi - 4,800 tahun deva
atau 1,728,000 tahun manusia
Jangka hidup [manusia] - 100,000 tahun
Yuga-dharma [kewajiban utama manusia] - meditasi atau astanga yoga
Yuga-avatara – putih dengan empat lengan, rambut tergulung dan memakai pakaian kulit kayu. Ia membawa kulit rusa hitam, benang suci, ganitri, dan tongkat serta kendi air seorang Brahmacari. (Srimad-Bhagavatam 11.5.21) (tentang Yuga Avatara lihat artikel Avataras: Not Ten but Six).


Ciri-ciri zaman Satyayuga adalah: orang-orang berhati damai, tidak iri hati, ramah, dan secara alami memiliki kesadaran terhadap Tuhan. Dalam zaman ini tidak ada pengelompokan catur asrama karena setiap orang adalah orang yang telah menyadari jati dirinya (paramahamsa). Tidak ada pemujaan kepada deva-deva, hanya memuja Kepribadian Agung Tuhan Yang Maha Esa. Agama diamalkan dengan sempurna. (Srimad-Bhagavatam 9.14, 11.5.21-22)

Treta-yuga (Z
aman Perak). (disebut zaman perak karena Dharma mulai merosot kecemerlangannya} Durasi - 3,600 tahun deva
atau 1,296,000 tahun manusia
Jangka hidup - 10,000 tahun
Yuga-dharma – korban api (agnihotra) (yajna)
Yuga-avatara – Merah dengan empat lengan dan rambut keemasan. Ia memakai tiga ikat pinggang sebagai simbol inisiasi ke dalam Triveda. Simbolnya adalah sruk, sruva, dan sebagainya. (sendok panjang dan sendok pendek untuk agnihotra, serta alat-alat persembahan lain).

Ciri-ciri zaman ini: orang-orang seluruhnya taat beragama. Dalam Satyayuga, orang-orang seara alami adalah penyembah Kepribadian Agung Tuhan Yang Maha Esa, namun pada zaman ini seseorang diajarkan untuk menjadi penyembah Tuhan. Untuk mencapai tujuan itu, orang-orang harus mengikuti aturan-aturan Veda secara ketat.

Dvapara-yuga (Zaman Tembaga)
Durasi - 2,400 tahun deva
atau 864,000 tahun manusia
Jangka hidup - 1,000 tahun
Yuga-dharma – kebaktian di tempat suci (arcana)
Yuga-avatara – Warna kulit-Nya biru tua. Ia mengenakan pakaian kuning. Tubuhnya dihiasi dengan kalung bunga dan berbagai perhiasan lain. Ia memanifestasikan senjata-Nya sendiri.

Ciri-ciri zaman Dvaparayuga adalah: orang-orang memiliki kelemahan terhadap sesuatu yang tidak abadi. Namun mereka memiliki kemauan keras untuk mengetahui tentang Kenyataan yang Absolut. Mereka menyembah Tuhan sebagai Raja yang Agung dengan mengikuti perintah-perintah Veda dan Tantra.

Kali-yuga (Zaman Besi)
Duration - 1,200 tahun deva
atau 432,000 tahun manusia
Jangka hidup - 100 tahun [terus berkurang seiring semakin berlalunya zaman)
Yuga-dharma – [menyanyikan nama-nama suci Tuhan] (harinama sankirtana)
Yuga-avatara – berkulit keemasan tetapi pada umumnya hitam. Sri Caitanya Mahaprabhu adalah Yuga Avatara untuk Kaliyuga ini.

Ciri-ciri zaman kali: “Wahai yang terpelajar di zaan Kali, manusia berumur pendek. Mereka suka berceloteh, malas, tersesat ke jalan adharma, dan di atas segalanya: mereka selalu terganggu”. (Srimad-Bhagavatam 1.1.10)

Demikianlah penjabaran tentang keempat yuga oleh kitab suci Srimad-Bhagavatam (juga populer dengan nama Bhagavata Purana).

Rentang waktu kosmis; walaupun hanya satu yuga saja, tidak akan sanggup kita lalui dalam sekali reinkarnasi.


Lalu apa yang kita dapatkan dengan mengetahui konsep waktu ini?
Tentu saja, kita mendapat sebuah kepastian bahwa ternyata hidup sebagai manusia ini sangat singkat, apalagi jika dilihat dari sudut pandang waktu yang lebih panjang. Mengingat ini, kita hendaknya sadar, bahwa hidup singkat sebagai manusia ini seharusnya digunakan untuk memperoleh dan mengamalkan dharma, agar dharma itu sendiri menjadi sebuah cahaya yang menerangi jalan panjang kita menuju rumah kebahagiaan sejati: kesadaran akan jati diri.

Dalam kalender Bali sekarang KALIYUGA 5109
 
bener..jaman pencerahan...jaman forum... jaman banyak bicara... alias Kalisuara.


Yuga-avatara – berkulit keemasan tetapi pada umumnya hitam. Sri Caitanya Mahaprabhu adalah Yuga Avatara untuk Kaliyuga ini.[/FONT]
Ciri-ciri zaman kali: “Wahai yang terpelajar di zaan Kali, manusia berumur pendek. Mereka suka berceloteh, malas, tersesat ke jalan adharma, dan di atas segalanya: mereka selalu terganggu”. (Srimad-Bhagavatam 1.1.10)


Dalam kalender Bali sekarang KALIYUGA 5109

Tulisan yang saya garis bawahi, saya lihat merupakan sifat yang bisa dibilang 80% merupakan sifat yang ada saat ini. berarti memang jaman ini adalah jaman kaliyuga. bener kan? Maap ni Bli, klo salah soalnya saya baca diatas kurang paham. atau saya keliru memahaminya.

trus tulisan yang Bli Gus buat paling atas, emang ada jaman kayak gitu?:P
 
Tulisan yang saya garis bawahi, saya lihat merupakan sifat yang bisa dibilang 80% merupakan sifat yang ada saat ini. berarti memang jaman ini adalah jaman kaliyuga. bener kan? Maap ni Bli, klo salah soalnya saya baca diatas kurang paham. atau saya keliru memahaminya.

trus tulisan yang Bli Gus buat paling atas, emang ada jaman kayak gitu?:P

Kalisuara itu cuma istilah umum di Bali untuk keadaan sekarang yang cedrung banyak celoteh.
 
sekarang emang jaman Kaliyuga...

Berdasarkan sabda Sesuhunan ring Luhurin Dalem :
"Awatara titiang jagi tedun maosang mutusang ring sajeroning wong manusa..."

jadi menurut Beliau..Awatara berikutnya akan langsung menghakimi manusia di tempat..gak neko2 dech!
dalam rentang waktu satu setengah abad ke depan, Awatara belum akan turun..tapi setelah itu gak taw dah...Sesuhunan menggambarkan keadaan dunia satu stgh abad ke depan seperti ini : lahan2 pertanian semakin sempit..manusia bingung mencari tempat tinggal..pangan sangat sulit hingga orang tua dengan anak kandungnya akan saling bunuh membunuh demi makanan...
maka dari itu sekaranglah kesempatan kita berbuat sebaik-baiknya utk mencapai Moksa..
kapan lagi?mumpung jadi manusia...
 
sekarang emang jaman Kaliyuga...

Berdasarkan sabda Sesuhunan ring Luhurin Dalem :
"Awatara titiang jagi tedun maosang mutusang ring sajeroning wong manusa..."

jadi menurut Beliau..Awatara berikutnya akan langsung menghakimi manusia di tempat..gak neko2 dech!
dalam rentang waktu satu setengah abad ke depan, Awatara belum akan turun..tapi setelah itu gak taw dah...Sesuhunan menggambarkan keadaan dunia satu stgh abad ke depan seperti ini : lahan2 pertanian semakin sempit..manusia bingung mencari tempat tinggal..pangan sangat sulit hingga orang tua dengan anak kandungnya akan saling bunuh membunuh demi makanan...
maka dari itu sekaranglah kesempatan kita berbuat sebaik-baiknya utk mencapai Moksa..
kapan lagi?mumpung jadi manusia...

disetiap thread bila ada kesempatan lo pasti akan bilang

menurut sabda sesuhunan ring luhuring Dalem

banyak banget tuh Sesuhunan lo ber sabda
knapa ga nerbitan buku aja sekalian ato ente bikin aja thread sendiri judulnya
Sabda Sesuhunan ring luhurin Dalem :D
klo dilakukan survey di Bali kayaknya Sesuhunan lo paling banyak ngeluarin statement ya ???... mungkin cm sesuhunan ente ja yg ngikutin perkembangan jaman ato jangan2 sesuhunan ente juga ikut baca thread2 di forum ini ;)
 
disetiap thread bila ada kesempatan lo pasti akan bilang

menurut sabda sesuhunan ring luhuring Dalem

banyak banget tuh Sesuhunan lo ber sabda
knapa ga nerbitan buku aja sekalian ato ente bikin aja thread sendiri judulnya
Sabda Sesuhunan ring luhurin Dalem :D
klo dilakukan survey di Bali kayaknya Sesuhunan lo paling banyak ngeluarin statement ya ???... mungkin cm sesuhunan ente ja yg ngikutin perkembangan jaman ato jangan2 sesuhunan ente juga ikut baca thread2 di forum ini ;)

Hehehe...kebetulan gw ngiring Sesuhunan ring Luhurin Dalem...
Sesuhunan gw Sesuhunan lo juga...
Lo mesti taw Panugrahan Suci saat ini turun di Bali...
sebelumnya diterima oleh Pemimpin Gereja Katolik Roma di Vatican 3 abad yg lalu...kalo gak salah ada embel2 angka Romawi II gitu dech..XII atau II yach?
Bahkan sebelum tsunami Aceh pun Sesuhunan telah mapica ketelan..
jadi kami taw bencana besar itu sebelumnya..dan alasan utama Beliau menyapu Aceh dengan tsunami adl "pelacur berjilbab tebal"...
dari kalimat yg lo tuliskan seolah-olah lo membedakan Sesuhunan lo dgn Sesuhunan gw...padahal Beliau meraga siki...
Gw melihat dan mengalami mukjizat yg ditunjukkan oleh Sesuhunan...
dan mukjizat2 itu bukan mukjizat kelas teri!mukjizat yg gw liat benar2 luar biasa!menentang hukum alam...sulit diterima logika dan akal sehat!
Beliau menunjukkan mukjizat untuk menegaskan keberadaan Beliau dan Ke-MahaKuasaanNya!
Kalo lo orang Bali dan memeluk agama Hindu Bali berbanggalah lo...karena Sesuhunan bersabda hanya bangsa Israel yg mampu menandingi Bali...
That's amazing bro...thanks God because I was born in Bali and I'm Hindu...

Oya...kita perlu waspadai ini >> letusan gunung Krakatau...
tapi semoga gak terjadi..."Makasami keputusan wantah Ida sane maosang mutusang..." dumogi Bali setata rahayu...
 
Sesuhunan kalo dialamatkan kepada Tuhan ya memang satu
tapi dalam kasus lo ga bisa disamakan dengan hal itu
di Bali orang kerauhan dan ber Sabda mengatasnamakan sesuhunan ( Ida Bhatara ) adalah hal lumrah, namun qta ga boleh percaya begitu saja, harus diuji kebenarannya ( dicompare ) dengan isi sastra, jangan setiap orang kerauhan langsung lo terima mentah2 itu Sabda Tuhan.
orang kerauhan meskipun di Pura tidak serta merta merupakan /menjadi medium sesuhunan ( Tuhan ) , kerauhan sekarang banyak motifnya:
1. memang benar dirasuki oleh kekuatan Tuhan
2. kerasukan mahluk halus tertentu
3. karena tekanan psikis/ alam bawah sadarnya
4. faktor lain2
sementara pembuktian di Bali terhadap benar tidaknya orang kerauhan ( trance ) baru sbatas pake Dupa saja klo dia kebal berarti benar kerauhan dan Bhatara sesuhunan yg tedun, sama sekali tidak menyimak menganalisa isi Sabda apakah sesuai dengan sastra ato ga, masuk akal ato ga.
ngapain gw sebagai orang Bali harus bangga jika ada sabda sesuhunan bilang hanya bangsa Israel yang bisa menandingi kita, pa menurut lo Israel itu bangsa unggulan ??? sehingga qta harus bangga, disamping itu gw ga percaya begitu saja bahwa itu Sabda sesuhunan ( Tuhan ) paling itu hanya pemikiran orang kerauhan yang merasa diri sebagai orang terpilih menjadi Medium Tuhan dalam menyampaikan sabda.
di Bali orang seperti itu banyak banget dan lagi ngetrend sekarang
itu yang perlu lo waspadai bukan gunung Krakatau
Nb :
- untuk kasus Tsunami di Aceh banyak para penekun Supranatural juga telah meramalkan kejadiaannya. apa lo juga percaya klo mereka nanti meramalkan sesuatu lo anggap Sabda Sesuhunan
- David Coperfield juga banyak menunjukkan kemukjizatan apa lo percaya bahwa dia itu orang pilihan Tuhan

gw ngomong begini karena ga ingin kita Umat Hindu di Bali menjadi orang Hindu yang fanatik buta, setiap omongan orang kerauhan dianggap Sabda Tuhan. sehingga timbul kepercayaan yang membabi buta.
padahal Weda itu amat rasional, jadi bukan Dogma yang dipercaya begitu saja yang ga bisa dipertanyakan lagi
lo pasti tau kan Bhagavadgita itu berisi percakapan antara Shri Krihsna dengan Arjuna, dari sana saja kita sudah bisa kita simpulkan bahwa yang disabdakan bisa dipertanyakan lagi dan dianalisa dengan rasio sebelum kita mempercayainya.
 
Kalo mas David mah trik alias sulap...
yach yg gw tulis di sini adl informasi..
percaya gak percaya itu hak lo...

Bangsa Israel adl salah satu bangsa yg paling banyak menerima panugrahan...
tapi itu zaman dulu..zamannya nabi2...
nah sekarang Bali lah yg dipilih Tuhan untuk mengemban panugrahan ini...
 
Kalo mas David mah trik alias sulap...
yach yg gw tulis di sini adl informasi..
percaya gak percaya itu hak lo...

Bangsa Israel adl salah satu bangsa yg paling banyak menerima panugrahan...
tapi itu zaman dulu..zamannya nabi2...
nah sekarang Bali lah yg dipilih Tuhan untuk mengemban panugrahan ini...

Tuhan Maha Adil
Beliau Tidak pernah memilih suatu bangsa untuk diberi anugerah ataupun di beri kutukan ( ente kayaknya terinspirasi ma Kitab suci Agama lain nih, bila percaya Bangsa Israel itu Bangsa pilihan )
anugerah yang diberikan tergantung ama tingkat kesadaran seseorang atau suatu bangsa terhadapa keberadaan Brahman ( Tuhan )
bukan karena Tuhan Memilih
 
@sakradeva

Tul banget kalo Tuhan Maha Adil...
Kalo gitu mengapa Tuhan gak menciptakan semua wanita cantik dan semua pria tampan?
mengapa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang gila?mengapa harus ada yg kaya dan ada yg miskin?

Anda salah kalo anda menganggap adil itu "sama rata"..
Adil bagi Tuhan adl "Kebaikan akan dibalas kebaikan dan kejahatan dibalas kejahatan!"
Mengapa Tuhan memilih bangsa Israel dan kita orang Bali?pasti karena karma baik Leluhur2 kita dan leluhur2 bangsa Israel...that's the point!
 
@jakaloco

sapa yang menganggap adil itu = sama rata
adil itu adalah yang sesuai dengan hukum karmaphala

apa yang diterima sesorang (sekarang, ato kelahiran berikutnya )adlah hasil perbuatnya (karma ) entah sekarang ato kelahiran terdahulu
'kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan '
konsep darimana tuh
di Hindu ga ada konsep seperti ini ?????
 
@sakradeva

WADUH!!!
"Kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan/keburukan..inilah yg disebut hukum karma!
gimana sich?
hasil perbuatan gak selalu diterima sekarang, di kehidupan sekarang, tetapi bisa juga di kehidupan mendatang jika sang roh gagal mencapai moksa...
 
@ jakaloco

kyknya ga gitu konsep Hukum Karma
klo lo artikan hukum karma seperti itu berarti lo merasa benar bila mencuri milik seseorang karena orang tersebut mencuri dari lo ??
ga begitu kan ???
yang lo lakukan adalah melaporkan ke Polisi biar orang yang mencuri itu ditangkap dan lanjut proses pengadilan dan menerima hukuman
jadi seperti itu konsep Hukum Karma
orang yang mencuri mendapat hukuman sebagai pahalanya

bukan....!!!!!
kita balik mencuri dari orang yang mencuri dari kita yang identik dengan
'kebaikan dibalas kebaikan, kejahatan dibalas kejahatan ' seperti yang lo bilang

klo lo setuju gw koreksi deh menjadi
' setiap perbuatan apakah kebaikan ato kejahatan akan memperoleh balasan yang setimpal '
 
@sakradeva

makanya lo liat baik2 tulisan gw:
>> Adil bagi Tuhan adl "Kebaikan akan dibalas kebaikan dan kejahatan dibalas kejahatan!"

orang yg mencuri dari lo kelak akan menerima balasannya...
nah kalo lo bales dengan mencuri lo juga akan menerima balasannya yaitu keburukan(gak harus kecurian)...
lo ama tuch pencuri sama2 pencuri!
tapi kalo lo bersabar n gak maen hakim sendiri lo laporin tuch peristiwa ke polisi maka lo telah melakukan tindakan yg benar..dan kebenaran akan dibalas kebaikan oleh Tuhan...
paham??
Gak semua yg terjadi di dunia ini adl kehendak Hyang Widhi!contoh pemerkosaan, perampokan, korupsi, dll!
Karena itu roh disebut Sang Hyang Atma..punya kekuatan untuk memutuskan...
lo memutuskan utk mencuri dan melakukan tindakan pencurian ya lo jadi pencuri kalo gak ya lo batal jadi pencuri!
tapi ingat di balik kekuatan utk memutuskan sesuatu ada Hukum Karma yg gak akan bisa dihindari alias kita mesti mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita...tul gak?
 
whoa dude
take is easy

WHO ARE WE TO JUDGE

anda kenal ga sama TUHAN ?

mencoba mendefinisikan yang tidak terdefinisikan >:D<

stay cool we are all brothers

Om Santi Santi Santi Om
 
@ jakaloco
gimana sih lo
disatu sisi lo bilang "Kebaikan akan dibalas kebaikan dan kejahatan dibalas kejahatan!"
tapi penjelasan lo yg ini
orang yg mencuri dari lo kelak akan menerima balasannya...
nah kalo lo bales dengan mencuri lo juga akan menerima balasannya yaitu keburukan(gak harus kecurian)...
lo ama tuch pencuri sama2 pencuri!
tapi kalo lo bersabar n gak maen hakim sendiri lo laporin tuch peristiwa ke polisi maka lo telah melakukan tindakan yg benar..dan kebenaran akan dibalas kebaikan oleh Tuhan...
paham??
Gak semua yg terjadi di dunia ini adl kehendak Hyang Widhi!contoh pemerkosaan, perampokan, korupsi, dll!
Karena itu roh disebut Sang Hyang Atma..punya kekuatan untuk memutuskan...
lo memutuskan utk mencuri dan melakukan tindakan pencurian ya lo jadi pencuri kalo gak ya lo batal jadi pencuri!
rada ga nyambung ma statement lo "Kebaikan akan dibalas kebaikan dan kejahatan dibalas kejahatan!"

tapi ingat di balik kekuatan utk memutuskan sesuatu ada Hukum Karma yg gak akan bisa dihindari alias kita mesti mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita...tul gak?
yup setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu......

@dasar bodoh
betul brooo
kita semua bersaudara tapi beda pendapat boleh kan :D
 
@sakradeva
@ jakaloco gimana sih lo disatu sisi lo bilang "Kebaikan akan dibalas kebaikan dan kejahatan dibalas kejahatan!"
maksud gw biarkan Tuhan yg membalas melalui hukum karma...
karena Tuhan Maha Adil maka kebaikan akan dibalas dgn kebaikan dan kejahatan dibalas kejahatan oleh Beliau..

@DasarBodoh
Tuhan gak terdefinisikan dan gak terpikirkan (Hyang Acintya)...
karena itu Beliau menurunkan level kesucian Beliau menjadi Dewa dan Dewi (personal God)..agar manusia bisa lebih memantapkan sradha baktinya kpd Hyang Widhi melalui prabhawa2 Beliau...
 
Sasaran utama (eksistensi sebagai) manusia adalah untuk mempraktekkan dan menyebar-luaskan prinsip kebenaran. Seseorang haruslah terlebih dahulu mempraktekkan kebenaran sebelum memberikan wacana tentang kebenaran. Apapun yang terjadi, engkau harus memiliki keberanian dan keyakinan untuk menapaki jalan kebenaran. Walaupun engkau harus mengorbankan sandang, pangan dan papan, atau bahkan nyawamu sendiri, bersiaplah untuk selalu mempraktekkan kebenaran dan kebajikan.

-Sai Baba-
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.