• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Penggantian Kotak Meteran Listrik PLN berujung denda 10 Jt

Ajido-Marujido

IndoForum VIP: The Special One
No. Urut
10016
Sejak
31 Des 2006
Pesan
4.809
Nilai reaksi
144
Poin
63
Saya hanya membantu meneruskan pesan dari rekan saya via BBM:
Hati" thd PLN dari pergantian "kotak meteran listrik" dirumah yang sudah pecah, kami meminta PLN untuk memeriksanya, kemudian petugas PLN menyarankan menggantinya "free of charge" hanya perlu menandatangani beberapa berkas berita acara untuk keperluan administrasi.Singkat cerita setelah digantikan denga "kotak meteran listrik" yang baru kami diminta untuk datang kekantor PLN di jakarta utara untuk mencatatkan angka pada "kotak meteran listrik" yang lama dengan tujuan membayar komulatif tagihan bulan ini.Pembukaan "kotak meteran listrik" lama ini disaksikan perwakilan keluarga tetapi dengan segel bawah yang telah terbuka. ternyata ditemukan satu tusuk gigi didalamnya dan dinyatakan perbuatan kriminal dan dikenai denda sebesar Rp.10.000.000,- tapi kami menolak membayarnya karena menurut pendapat kami jika sudah dibawa ke kantor PLN maka "kotak meteran listrik" itu sudah tidak steril lagi apalagi ditambah segel bawah yang terbuka, tentu sudah bukan tanggung jawab kami.Jika kita melakukan transaksi di kasir dan tidak mengeceknya didepan kasir maka segala keluhan tentang transaksi tersebut sudah tidak ditanggapi lagi.Ternyata hal ini tidak hanya terjadi pada kami, dikantor PLN tersebut banyak kasus serupa yang dialami oleh pelanggan yang lain. Sungguh memprihatinkan.Niat baik pelanggan untuk menyelesaikan tagihan listrik ternyata dijadikan prosesi penjemputan kasus kriminalisasi.Rencananya senin pagi kami akan menyelesaikan masalah ini, dan kami tidak akan mungur selangkah pun apalagi bernegosiasi mengenai hal ini. Kami akan mencari kebenaran lewat media apapun mengenai hal ini.

Rgds,
[email protected]
 
Biasanya itu sih pelanggan nakal lho...
Kok malah mas yg kena bencana....
Emang jaat tuh oknum pln.........
Beberapa tahun yang lalu jg daku temukan kasus yang sama......
Padahal si pelanggan itu bersih dari nekoneko.....
Status rumah sewaan lagi...
Kacian pelanggan tsb.....dah susah malah ketimpa tangga....
PLN menemukan bukti fisik pada meteran...so si pelanggan check mat
padahal belum tentu dia yang masang.....mungkin yang masang adalah penyewa rumah tsb sebelum si pelanngan tsb......
PLN gak mau tau tentang itu...HAJAR BLEH ....yang penting kasus....
Kalo dipikir-pikir DIMANA KEADILAN BAGI ORANG AWAM yg kurang mengetahui seluk beluk birokrasi.......
 
I hate birokrasi... but still doing it :(

Oknum2x harus diberantas dari lembaga2x kepemerintahan...

segera regenerasi..
 
makin benci aja neh ama Indo :((
padahal sebenernya gak ingin benci jadi benci gara2 faktor salah satunya ya ini :(
 
share info, ini emang penyakit oknum2 PLN sejabodetabek. rumah gw dibekasi pernah didatangin petugas yg gw curigai..... waktu mereka periksa meteran rumah gw, gw tungguin dan beberapa kali gw ambil fotonya pake camera HP bikin dia kagok tuk berulah.... sekarang mereka uda gak pernah dateng lagi
 
Kebetulan ane juga pernah melakukan hal illegal,,, tapi dendanya tidak sampe 10jt,,,, hanya kena 1,5 juta..

Seharusnya bagi rekan2x bila ada petugas,, baik PLN, PAM ato polisi,, maka didampingi dan diperhatikan,, kalo perlu di rekam make handycam ato HP.

jadi kl ada apa2x akan terekam.
 
xuma sayang brada....
dalam KUHP ....bukti seperti handycam..dan alat-alat elektronik masih dianggap kurang.........
TUh tugas2 DPR untuk memperbaharui KUHP tsb.........:D
 
xuma sayang brada....
dalam KUHP ....bukti seperti handycam..dan alat-alat elektronik masih dianggap kurang.........
TUh tugas2 DPR untuk memperbaharui KUHP tsb.........:D

Loh,, bukankah KPK mengandalkan rekaman suara HP dan SMS
 
Bagaimana bisa menghapus segala tindak kejahatan KKN dalam tubuh Indonesia jika tidak didahului dari pihak Pemerintah.

Jika ini terus berlanjut, ya tahu sendiri akibatnya, rakyat semakin lama jg tidak percaya.

Sy jg mengalami hal yang hampir mirip, bedanya untuk masalah saya ada di PDAM.

Saat itu saya masih kontrak di daerah Kenjeran - Surabaya (sekitar th 2007-2009). PDAM (Air) kondisi normal dan tidak ada masalah, Tiba2 muncul masalah dengan naiknya tagihan menjadi lebih mahal dari yang saya bayar sebelumnya, dimana harga sebelumnya Rp. 25.000,- (pemakaian minimum / 10 kubik) naik menjadi sekitar 30-50 ribu (detailnya saya lupa). hal ini terjadi selama 2 bulan. saya mulai curiga, karena penggunaan air hanya untuk kebutuhan rumah tangga dengan pemakai 2 orang saja (saya dan istri, kadang adik datang u/ menginap hanya 1-2 hari aja). Dan benar, ketika melihat lembar tagihan slip pembayaran PDAM. No Meteran yang tercantum di tagihan tersebut telah melampaui (lebih besar) dari nilai yang sebenarnya pada meteran. saya curiga pada pihak pencatat meteran PDAM yg asal aja mencatatkan jumlah pemakaian, dengan anggapan pemakaian air di rumah saya dari nilai tertinggi di angka meteran data yg lampau (saya tidak tahu bulan dan tahun kapan data tersebut). Sebenarnya udah saya beri catatan di dinding untuk angka meteran yang harus petugas catat (hal ini saya lakukan karena saya dan istri bekerja), tapi kadang mereka asal aja.
Setelah saya croscek dengan CS PDAM di Jl. Gubeng dan disertai adanya hasil survei petugas lapangan ke rumah untuk memeriksa meteran PDAM saya, ternyata benar, petugas catat meteran PDAM asal aja nulis. Banyak kerugian yang timbul dari pihak saya, blm buang2 waktu untuk mengurus hal yang bukan kesalahan saya, juga sistem procedural yang agak ruwet (dari laporan awal ke CS lalu ke bagian pendaftaran survei, tunggu waktu survei, setelah tunggu hasil dan analisa survei dan pelaporan ulang ke CS), belum lagi pembayaran PDAM yang harus saya keluarkan yang seharusnya bukan kewajiban saya membayar dengan nilai yang dimaksudkan.

Saya heran, karena :
- Jika pelanggan / customer salah (apapun langganannya, entah PLN / PDAM / PAJAK), pihak pelanggan / customer kena denda / sangsi, bahkan hukuman penjara.
- Jika pihak penyelenggara (Entah pihak pemerintah / swasta), jika salah, bahkan merugikan pihak pelanggan / customer, yang dilakukan hanya minta maaf, atau paling baik mempublikasikan permintaan maafnya pada media cetak, la sangsinya mana?

Ini mungkin kekesalan saya selama ini thd sistem birokrasi, udah ruwet mbulet (susah sekali), masih aja kita yang dibuat susah......, Emang sih udah ada pembenahan di beberapa bidang, tapi..... kapan bisa berubah pada semua bidang, terutama pada pelayanan masyarakat......

Mohon maaf jika tulisan saya terbaca dan ada dari pembaca yang tersinggung......,
 
waaah...

parah bener ya.. =="

emang Indo ga da yang bae lagi.. =="
 
makin parah aja para birokrat...:(
 
generasi terdahulu musti diganti dengan generasi muda sekarang.
 
ane malah lebih parah....ken ditagih 58 juta
 
gw juga mo share juga neh agan2, tentang ane...
pertama-tama ane ngontrak sebuah tempat di Bekasi yang sekalian ada kost-kostannya...sekarang udah sekitar 11 bulan ane sewa tuh tempat....dulu seh sebelum kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) ane bayar listriknya nga terlalu tinggi (mksdnya nga terlalu memberatkan ane dalam usaha) walaupun sekalian ma kost-kostannya, eh..pas kenaikan TDL naiknya 'ampun-ampunan...., udah nga masuk dalam perhitungan ane buat usaha...maka ane cari jalan gmn spy listriknya nga terlalu parah amat...lalu ane bilang ke ibu kost-annya...eh Bu kost-annya nawarin cariin orang yg pintar ngakalin listriknya lalu dibawalah orangnya..ya ane percaya aja..masalahnya dulu pernah juga kejadian ada masalah kasus listriknya tapi bisa ditangani oleh Bu kostnya maksudnya sebenarnya oleh suaminya yang punya jabatan di pemerintahan...sehingga bisa jalan damai. eh ternyata orang yang masanginnya nga 'pintar' amat 'mainnya'...lagian ane juga dulunya udah nga yakin ni orang 'pintar' dlm ngakalin listriknya, tiba2 aja sekitar udah berjalan 3 bln langsung ketahuan tuh permainan listriknya....tapi ane curiga knp ko' tiba2 orang PLNnya langsung tau di tempat ane ini...lagian katanya ada pemeriksaan mendadak tapi ko' ane liat nga orang lain yg diperiksa? wah jadilah itu kasus...
kasusnya ane harus bayar 10 juta! sblmnya ane udah hubungi Bu kostnya...lalu ane disuruh bu kostnya nganter duit 400rb buat 'orang dalamnya' tapi udah lama nego katanya nga bisa dengan duit segitu..karena berkasnya udah sampai ke pusat tapi orang dalamnya nerima duit segitu dulu nanti katanya kalo nga bisa dia hubungi bu kostnya. lalu 2 hari setelah itu bu kostnya ngabarin dan datang langsung ke kontrakan dia bilang "emang nga bisa ditangani walaupun suaminya yg pejabat pemerintahan itu udah turun tangan" paling diringankan kasusnya dg denda 10 jt pembayaran dg jangka waktu 30bln atau denda 5 jt dibayar langsung. lalu setelah nego ane harus bayar 50:50 ma bu kost
yah terpaksalah ane bayar 2,5 jt.
sebenarnya ane ngaku salah juga (khilaflah) bahwa perbuatan ini emang salah! tapi yang ane sesali adalah knp hukum harus pandang bulu....lalu kenapa dulunya bisa aja ditangani dg mudah sedangkan sekarang tidak bisa. lalu dengan orang dalam PLN kenapa juga mau disuap!?
hufft.....emang nga dimana-mana semuanya sama! sudah mendarah daging budaya KKN....sampai keturunan dan generasi-generasi berikutnya yg begini2 sudah diajarin yg salah dari atasan sampai bawahan. lalu makanan dan minuman dari uang yang nga halal akan jadi mendarah daging...astagfirullah! begitu banyak.....yang seperti ini! ane rasa teman2 pasti tahu banyak hal2 yang terjadi seperti ini...bukan masalah PLN aja, tapi banyak hal lainnya.
 
/hmm

pertama,, emang kesalahan kamu bro..

kedua-ketiga dst, baru salah Bu Kost ama PLN nya..

kek nya ada skandal gt.. /wah
 
wakakakak ...
bingung gw kalok kita gak ganti bahaya..
kalok ganti ribet banget proces nya..
ujung2 nya uang lg dah
 
kalau ga ada KKN bukan indonesia namanya
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.