Preman Kuliner
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 284667
- Sejak
- 23 Mei 2015
- Pesan
- 257
- Nilai reaksi
- 3
- Poin
- 18
Pernahkah Anda mengalami hal ini? Mengisi mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar bensin. Ini secara logika memang sudah salah.
Lantas apa akibatnya?
Pertama yang harus diketahui adalah karakter dari mesin diesel itu 'high compression'. Bahkan kompresinya bisa sampai menyentuh perbandingan 30:1. Untuk itu, di dalam ruang bakar tidak diperlukan bahan yang 'high explosive'.
Kita semua akan tahu bahwa kesalahan ini bahan bakar saat di SPBU dari yang seharusnya diisi solar namun malah diisi bensin akan berakibat fatal. Itu sama saja memasukkan bahan bakar yang mudah meledak ke dalam mesin yang berkompresi tinggi. Jika dibiarkan, akan terjadi pembakaran prematur atau biasa disebut knocking.
Selain itu, dampak yang bisa langsung dirasakan adalah suara mesin yang sangat kasar. Apalagi jika kesalahan isi bahan bakar ini dilakukan pada kendaraan yang tengah dalam kondisi tangki kosong.
Tarikan mungkin jadi lebih mudah. Namun perlu diketahui bahwa di dalam mesin terjadi eksploitasi pembakaran layaknya manusia yang mengonsumsi doping saat berolahraga. Tubuh memicu kinerja untuk mendapatkan power yang maksimal. Jika dibiarkan tentu akan dapat merugikan organ-organ di dalamnya.
Overhating alias panas berlebih akan terjadi. Jika sudah telat penanganan, terpaksa mobil harus turun mesin. Biaya untuk perbaikan dan turun mesin ini ditaksir bisa menyentuh angka sekitar belasan juta.
Bagaimana cara mengatasinya?
Cara paling sederhana adalah dengan mengemudikan kendaraan secara perlahan dan jangan ngebut agar tak terjadi overhating. Cari bengkel mobil terdekat lalu kuras tangki secara menyeluruh. Jika penanganan ini relatif cepat, biaya yang dikeluarkan pun juga tidak sampai mahal. Kemungkinan biaya sekitar Rp 500 ribu paling mahal untuk menguras tangki bensin.
Untuk itu, jangan sampai salah mengisi bahan bakar pada kendaraan ya, guys! Semoga bermanfaat.
Lantas apa akibatnya?
Pertama yang harus diketahui adalah karakter dari mesin diesel itu 'high compression'. Bahkan kompresinya bisa sampai menyentuh perbandingan 30:1. Untuk itu, di dalam ruang bakar tidak diperlukan bahan yang 'high explosive'.
Kita semua akan tahu bahwa kesalahan ini bahan bakar saat di SPBU dari yang seharusnya diisi solar namun malah diisi bensin akan berakibat fatal. Itu sama saja memasukkan bahan bakar yang mudah meledak ke dalam mesin yang berkompresi tinggi. Jika dibiarkan, akan terjadi pembakaran prematur atau biasa disebut knocking.
Selain itu, dampak yang bisa langsung dirasakan adalah suara mesin yang sangat kasar. Apalagi jika kesalahan isi bahan bakar ini dilakukan pada kendaraan yang tengah dalam kondisi tangki kosong.
Tarikan mungkin jadi lebih mudah. Namun perlu diketahui bahwa di dalam mesin terjadi eksploitasi pembakaran layaknya manusia yang mengonsumsi doping saat berolahraga. Tubuh memicu kinerja untuk mendapatkan power yang maksimal. Jika dibiarkan tentu akan dapat merugikan organ-organ di dalamnya.
Overhating alias panas berlebih akan terjadi. Jika sudah telat penanganan, terpaksa mobil harus turun mesin. Biaya untuk perbaikan dan turun mesin ini ditaksir bisa menyentuh angka sekitar belasan juta.
Bagaimana cara mengatasinya?
Cara paling sederhana adalah dengan mengemudikan kendaraan secara perlahan dan jangan ngebut agar tak terjadi overhating. Cari bengkel mobil terdekat lalu kuras tangki secara menyeluruh. Jika penanganan ini relatif cepat, biaya yang dikeluarkan pun juga tidak sampai mahal. Kemungkinan biaya sekitar Rp 500 ribu paling mahal untuk menguras tangki bensin.
Untuk itu, jangan sampai salah mengisi bahan bakar pada kendaraan ya, guys! Semoga bermanfaat.